SISTEM PERTANIAN INDONESIA Saat kita menanam padi, rumput ikut tumbuh. T A P I Saat kita menanam rumput tidak pernah tumbuh padi. Dalam melakukan kebaikan kadang-kadang hal yang buruk turut menyertai. N A M U N Saat melakukan keburukan, tidak ada kebaikan bersamanya. By: Muhammad Alqamari. SP MK: Pengatar ilmu pertania
Di Indonesia dikenal ada empat sistem pertanian Di Indonesia dikenal ada empat sistem pertanian. Keempat sistem itu adalah : Sistem ladang Sistem tegal pekarangan Sistem sawah Sistem perkebunan
Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian
Sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.
Sistem sawah merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.
Macam-macam sistem pertanian sawah: Sawah irigasi teknis Sawah yang pengairannya sejak dari sumber air sampai petak sawah terdapat jaringan irigasi dari bangunan permanen. Sehingga kehilangan air karena rembesan atau penguapan dapat diminimalkan
Sawah irigasi setengah teknis Sawah yang jaringan irigasinya tidak seluruhnya permanen, sehingga kehilangan air akibat rembesan dan penguapan masih banyak terjadi.
Sawah irigasi sederhana Sawah dengan bangunan jaringan irigasi menggunakan peralatan seadanya, sehingga kurang hemat air.
Sawah irigasi pompa Sawah dengan memanfaatkan pompa untuk menaikkan air tanah atau air sungai yang permanen dalam untuk mengairi lahan pertanian yang ada di sekitarnya.
Sawah irigasi tadah hujan Sawah yang semata-mata hanya tergantung curah hujan daerah setempat, atau hanya dengan memanfaatkan musim penghujan. Sawah irigasi pasang surut Sawah yang tergantung dengan pasang surutnya air rawa, sehingga dapat disebut pula irigasi dengan memanfaatkan air alami
Sistem perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian
Klasifikasi Sistem Pertanian Sistem pertanian tropik dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok (Ruthenberg, 1980): 1. Sistem pertanian yang bersifat pengumpulan hasil tanaman 2. Sistem pertanian yang bersifat budidaya tanaman 3. Sistem pertanian untuk makanan ternak dan padang penggembalaan
Sistem Pertanian dengan Pengumpulan Hasil Tanaman sistem ini adalah sistem pertanian yang secara langsung memperoleh hasil tanaman dari tanaman-tanaman yang tidak dibudidayakan, sistem ini biasanya dijalankan bersamaan dengan sistem berburu binatang dan tangkapan ikan. Jarang sistem pengumpulan hasil tanaman terdapat sebagai kegiatan tunggal. Di beberapa daerah seperti di Irian Jaya sistem ini masih terdapat.
Sistem Pertanian dengan Budidaya Tanaman sistem ini merupakan sistem pertanian yang paling utama. Di daerah tropik terdapat banyak sistem budidaya tanaman: Sistem pertanian dengan rotasi bera secara alami Sistem pertanian dengan rotasi dengan makanan ternak Sistem pertanian dengan rotasi tegalan Sistem pertanian dengan rotasi tanaman tahunan
Sistem Pertanian untuk Padang Penggembalaan dan Peternakan Pasture atau padang penggembalaan adalah lahan yang digunakan untuk penggembalaan dan sumber hijauan segar bagi ternak. Menurut Parakkasi (1999), pasture adalah suatu lapangan terpagar yang ditumbuhi hijauan dengan kualitas unggul dan digunakan untuk menggembalakan ternak ruminansia.
Pertanian Organik Modern Sistem ini pada dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan kimia terhadap tanah dan tumbuhan. Jadi dalam pengolahannya menggunakan bahan-bahan alami tentunya pupuk yang digunakan seperti pupuk kompos organik. Sistem pertanian ini semakin populer saja, semakin banyak masyarakat yang tersadar akan pentingnya pola hidup sehat. Karena dalam sistem ini mengandung berbagai manfaat, yaitu tanaman yang dihasilkan bebas dari residu atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya yang disebabkan oleh kegiatan pemupukan. Produk yang dihasilkan dari sistem organik ini jelas lebih sehat dan segar. Tanaman yang dibudidayakan secara organik ini mampu menjaga kelestarian dan keseimbangan alam
Hidroponik Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
TERIMA KASIH