ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D. Nur Widya Ningrum Agung Diswantoro R. M.Fahrul Rozi
Pengertian Megalitikum (megalitik) berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan.
Periodisasi Penyebaran Megalitikum Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu : Megalit Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Megalit Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).
Ciri-Ciri Manusia Megalitikum Manusia sudah mengenal animisme-dinamisme Sudah mampu membuat monumen-monumen dan benda dari batu besar. Daya pikir dan kreativitasnya meningkat di banding zaman sebelumnya. Menciptakan bukan hanya untuk keperluan sehari- hari,tapi juga bernilai estetika dan ekonomis.
Kebudayaan Megalitikum 1.Menhir: tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang 2.Punden berundak : terbuat dari batu fungsinya untuk memuja roh nenek moyang. 3.Dolmen: meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji 4. Waruga: kubur batu yang berbentuk kubus 5. Kubur Batu: tempat menyimpan mayat 6. Sarkofagus : kubur batu(peti mati) yang berbentuk lesung 7. Arca batu.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Pada bidang teknologi, di samping berusaha menciptakan perkakas untuk keperluan sehari-hari, kemudian mengalami kemajuan dengan mulai diciptakannya benda-benda yang bernilai estitika dan ekonomis. Contohnya pembuatan gerabah. Keragaman bentuk dan motif hias gerabah Indonesia ini kemudian memunculkan beberapa kompleks pembuatan gerabah yang sangat menonjol, antara lain kompleks gerabah Buni (Bekasi), komplek gerabah Gilimanuk (Bali), dan kompleks gerabah Kalumpang (Sulawesi Selatan).
Bukti Kebudayaan di Indonesia Pasemah> provinsi di Sumatera Selatan,di bawah kaki G.Dempo.Ditemukan 19 situs peninggalan Megalitik berupa patung.Yang di teliti oleh Budi Wiyana. Nias> Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20). Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan.
Sumba> Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.
Kepercayaan Pengenalan terhadap teknik bercocok tanam (ladang) dan beternak, membuat masyarakat percaya terhadap kekuatan alam. Untuk mengungkapkan rasa bersyukur atas karunia yang diberikan oleh alam, mereka lalu melakukan upacara ritual yang dipersembahkan bagi alam. Karena itu, mereka percaya bahwa alam beserta isinya memiliki kekuatan yang tak bisa dijangkau oleh akal dan pikiran mereka.
Dalam melaksanakan ritual atau upacara keagamaan, masyarakat prasejarah itu berkumpul di komplek batu- batu besar (megalit) seperti punden-berundak (bangunan bertingkat-tingkat untuk pemujaan), menhir (tugu batu sebagai tempat pemujaan), sarkofagus (bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati), dolmen (meja batu untuk menaruh sesaji), atau kuburan batu (lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat).
Manusia Pendukung Suku Dayak golongan ras proto melayu Bangsa Deuteuro Melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambil membawa kebudayaan Dongson. Keturunannya adalah jawa, bali, bugis,madur, dll. Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa telah terjadipembaruan antara melayu monggoloide (proto melayu dengan deuteuromelayu) dan papua melaneside.
Kehidupan Sosial dan Kebudayaan Pada zaman ini manusia melakukan banyak kegiatan yang menyangkut kehidupannya. Mereka sudah mepunyai aktifitas seperti berburu dan mengumpulkan makanan,dan juga bercocok tanam. Ciri-cirinya adalah: -Manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar - Berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu -Manusia sudah mengenal kepercayaan utamnya animisme
Kebudayaan Ciri-ciri kebudayaan pada zaman Megalithikum, ditandai oleh adanya konsep pemikiran manusia tentang kehidupan sesudah mati dan pemujaan terhadap roh nenek moyang, selain itu juga budaya manusia yang menggunakan benda-benda atau peralatan sebagai bekal kubur bersama jenasah dalam kubur batu (sarkofagus). Konsep tentang kekuatan sakti (terletak di kepala) menyebabkan adanya adat pengayauan (kepercayaan menghormati leluhur dengan tradisi kuburan tempayan) yang merupakan ciri umum kebiasaan dari masyarakat Megalithikum.
Daerah Persebaran Banyak ditemukan artefak purba peninggalan budaya Megalithikum (Batu Besar), seperti: Patung Batu, Kubur Batu, Lukisan Dinding Kubur Batu, Batu Bergores, Dolmen, Lumpang Batu, Menhir, dan lain sebagainya. Sumatra, Nias, Jawa, Bali, Sumba, Sulawesi, dan lain-lain.
“Melintasi batas Peradaban, Mencatat Perjalanan, Menawarkan cara pandang...Sejarah” Terima Kasih sobat....... Historia vitae magistra !!!