FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU POLITIK MELIPUTI BIDANG-BIDANG:
Advertisements

Disadur dari berbagai sumber
Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Mencegah Perilaku Korupsi di Indonesia
ILMU POLITIK MELIPUTI BIDANG-BIDANG:
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN Dari Behavioristik ke Konstruktivistik
Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat
TANGGUNG JAWAB MAHASISWA DALAM MENCEGAH PERILAKU KORUPSI DI INDONESIA
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
Teori Belajar Konstruktivisme
 Seseorang dengan ketrampilan yang baik cenderung mampu memperlihatkan sedikit kesalahan dibandingkan yang kurang terampil dalam tugas yang sama  Ketrampilan.
METODE DAN PENDEKATAN DALAM STUDI FILSAFAT POLITIK
Progressivisme Berpusat pada anak yang ditekankan pada pertumbuhan dan perkembangan, kurang membahas tujuan akhir pendidikan Sesuai minat.
LANDASAN PIPS.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SEJARAH PERKEMBANGAN IPS
Dra. Entri Sulistari, M.Si
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
TUGAS RESUME JURNAL AHMAD WAHYUDI
Shevira Ayu Widyasari 3 B PGSD
TANTANGAN-TANTANGAN PENDIDIKAN MASA KINI DAN MASA DEPAN Oleh: ACHMAD DARDIRI Dosen FIP UNY Disampaikan pada Seminar Nasional dan Rapat Kerja IMAKIPSI Di.
PENGERTIAN PENDIDIKAN dan ALIRAN PENDIDIKAN
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
KERAGAMAN DAN KESETARAAN
oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Kurikulum PKN dan Agama
TELAAH KURIKULUM Oleh: Endah Andayani, S.Pd., MM
Pengertian, Dimensi, Fungsi, dan Peranan Kurikulum
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
ORGANISASI KURIKULUM By: Kelompok 3.
BAB 12 AKIBAT PENGARUH DARWINISME YANG MENYESATKAN
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
PARTISIPASI POLITIK DALAM DISTRIBUSI DAN ALOKASI SUMBER POLITIK
Landasan Pengembangan Kurikulum
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN Pertemuan ke XI - XII.
ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Filsafat Pendidikan Perenialisme
LANDASAN KURIKULUM.
Teori Kurikulum Pertemuan ke 3.
FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME
ZAFITRIA SYAHADATIN ( )
KURIKULUM PERENIALISME
Nilai-Nilai Pendidikan dan Integritas Kepribadian
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ALIRAN REKONSTRUKSIONISM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN Presented by: Erwin Siswanto Elly Nuraeni
MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MEMBUDAYAKAN LITERASI DI INDONESIA
ISD Sebagai Salah Satu MKDU. Pengertian ISD Ilmu Sosial Dasar : Yaitu ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh.
PEMBELAJARAN PKn di SD MODUL 3
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
TANTANGAN-TANTANGAN PENDIDIKAN MASA KINI DAN MASA DEPAN
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
Pengertian Pembelajaran
FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
Latar Belakang Aliran Esensialisme Muncul pada awal tahun1930, dengan beberapa orang pelopor seperti Wiliam C Bagley, Thomas Brigss, Frederick Breed, dan.
KONSELING INDIVIDU.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. Menggali sumber sosiologis & politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Membangun argumen tentang dinamika.
1.ADHISTI FEBY ANGGRAENY 2.CAHYANINGTYAS IRNA AUGUSTYN 3.EVA LISWIANINGRUM 4.IFA AFIANTI 5.LI’ANAH KELOMPOK 6.
Transcript presentasi:

FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME Caroline Pratt (1948) Nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia – manusia yang dapat berfikir secara efektif dan bekerja secara konstruktif yang saat bersamaan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang ini untuk hidup didalamnya, intinya sekolah harus mentransmisikan pengetahuan sosial dan juga berusaha mengkonstruksinya. 1. REKONSTRUKSI SOSIAL DAN PROGRESIVISME Rekonstruksi sosial memiliki ikatan-ikatan yang jelas pada filsafat pendidikan progresif. *Pratt(1948) pada bukunya “I LEARN FROM CHILDREN “dia menyatakan bahwa”berusaha mencocokan sekolah dengan anak ,bukan sebaliknya menyesuaikan anak dengan sekolah’. Rekonstruksi Sosial : membangun dan menata kembali tatanan sosial untuk menjadi lebih baik

Progressivisme : Perbaikan pengajaran / kurikulum berupa pengajaran aktif yang berpusat pada pengalaman pemecahan masalah dan pengajaran proyek. . Menurut Brameld dan Kaum Rekonstruksionis seperti George Counts proses edukatif harus didasarkan pada suatu pencarian yang terus menerus untuk suatu masyarakat yang lebih baik dan merupakan realisasi dari suatu demokrasi yang luas. *Melalui aplikasi kecerdasan dan pengetahuan serta teknologi kita dapat dengan aktif berusaha menciptakan dunia baru.

2. LATAR BELAKANG - Rekonstruksionisme lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah – masalah masyarakat yang ada pada saat ini. - Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg ( ingin membangun masyarakat baru,masyarakat yang pantas dan adil) - Pendapat dari Theodore Brameld (1904 – 1987) Berdasarkan dua premis mengenai pasca era perang dunia II a. Kita tinggal dalam suatu periode krisis hebat b. Umat manusia juga memiliki potensi intelektual, teknologi dan moral untuk menciptakan peradaban dunia - Usaha Rekonstruksi Brameld didasarkan pada asumsi bahwa kita telah beralih dari masyarakat agraris pedesaan ke masyarakat urban yang berteknologi tinggi - Pandangan Count : Yang diperlukan masyarakat yang memiliki perkembangan yang cepat adalah rekonstruksi masyarakat dan pembentukan serta tata dunia baru. -Sekolah harus menjadi agen utama untuk merencanakan dan mengarahkan perubahan sosial.

3. SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL Tujuan pendidikan adalah menumbuhkan kesadaran terdidik. Tujuan akhir pendidikan adalah terciptanya masyarakat baru yaitu sesuatu masyarakat global yang saling ketergantungan. Sekolah merupakan agen utama untuk perubahan sosial, politik dan ekonomi di masyarakat. Tugas sekolah adalah mengembangkan “Rekayasa Sosial” dengan tujuan mengubah secara radikal wajah masyarakat dewasa ini dan masyarakat yang akan datang Guru harus menyadarkan si terdidik terhadap masalah – masalah yang dihadapi manusia sehingga terdidik memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut.

4. TEORI PENDIDIKAN Teori pendidikan rekonstruksionisme menurut Brameld (Kneller, 1971) terdiri 5 : a. Pendidikan harus dilakukan sekarang untuk menciptakan tata sosial baru yang akan mengisi nilai – nilai dasar budaya dan yang mendasari kekuatan – kekuatan ekonomi b. Masyarakat baru berada dalam kehidupan demokrasi sejati. Sumber dan lembaga utama dalam masyarakat dikontrol oleh warganya sendiri. c. Anak, sekolah dan pendidikan dikondisikan oleh kekuatan budaya dan sosial. Menurut Brameld kaum progresif, hidup beradab menekankan individu yang memainkan peran yang penting di sekolah sedangkan rekrontruksionisme menekan pada kelompok yang memainkan peran yang penting di sekolah.

d. Seorang guru harus meyakini validitas dan urgensi dirinya dengan memperhatikan prosedur yang demokratis e. Cara dan tujuan pendidikan harus diubah & diperhatikan dengan tujuan untuk menemukan kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan krisis budaya dan sains sosial f. Meninjau penyusunan kurikulum isi pembelajaran metode yang dipakai dan struktur administrasi dan bagaimana seorang guru dilatih. Power (1982) mengemukakan implikasi pendidikannya sbb : 1. Tema 2. Tujuan Pendidikan 3. Kurikulum 4. Kedudukan Siswa 5. Metode 6. Peran Guru

5. POTRET GURU REKONSTRUKSIONISME Martha Perkins seorang guru di SMU mengajar IPS dan sejarah memiliki reputasi sebagai seorang aktivis sosial. Selama awal tahun 1970-an, Martha berpartisipsi sebagai siswa sekolah menengah dalam beberapa kegiatan demonstrasi menentang peperangan di Vietnam. Ini juga menandai awal dari peningkatan kepekaan terhadap ketidakadilan sosial secara umum.

Martha dengan giat mendukung suatu kurikulum yang memfokuskan pada siswa yang memahami ketidakadilan ini dan mengidentifikasi sumber – sumer daya yang dapat menghilangkan ketidakadilan itu dari masyarakat. Ia sangat merasakan pentingnya mendorong siswa mempelajari mengenai permasalahan – permasalahan sosial dan juga menemukan apa yang dapat mereka lakukan untuk permasalahan – permasalahan sosial tersebut.

Ia merasa bahwa para siswa tidak akan belajar bagaimana menangani permasalahan atau kontroversi jika ia menghindari permasalahan dan kontroversi tersebut.

Terima kasih atas perhatiannya