MODEL KESEIMBANGAN KEYNESIAN Komponen-komponen Permintaan Agregat Dalam pembahasan pendapatan nasional komponen permintaan agregat sudah disinggung, yaitu : Y = C + I + G + (X - M) dimana Y = Pendapatan nasional C = konsumsi rumah tangga I = Investasi dunia usaha G = pengeluaran pemerintah X = ekspor M = impor
Konsumsi Rumah Tangga (C) Menurut Keynes besarnya konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pendapatan disposibel (Yd). Fungsi konsumsi tersebut : C = Co + bYd dimana pendapatan disposeibel adalah pendapatan (Y) setelah dikurangi pajak (T) atau Yd = Y – T . Untuk sementara pajak dianggap tidak ada, sehingga Yd = Y, dengan demikian fungsi konsumsi dapat ditulis : C = Co + bY …………..1 Untuk sementara I,G,X dan M dianggap otonomus.
2. Total Pengeluaran Agregat Total pengeluaran agregat adalah total penjumlahan C + I + G + (X – M), Jika pengeluaran agregat dinotasikan AE, maka AE = C + I + G + (X – M) ……….2 = Co + bY + Io + Go + (Xo – Mo) Jika Xo – Mo dinotasikan NX, maka AE = Co + bY + Io + Go + NX jika pengeluaran otonomus dinotasikan A, maka persamaan tersebut dapat disederhanakan : AE = A + bY …………………….3 Dimana A = (Co + Io + Go + NX) atau pengeluaran otonomus, hal ini dapat digambarkan dalam kurva :
3. Pendapatan Nasional dalam Kesimbangan Dalam analisis Keynes besarnya pendapatan nasional (Y) dilihat dari besarnya pengeluaran. Besarnya output sama dengan besarnya pengeluaran. Namun berdasarkan model konsumsi Keynes tidak semua output (Y) dibelanjakan. Bagian yang tidak dibelanjakan disebut tabungan. Dengan demikian total pendapatan menjadi : Y = C + S dimana Y = PDB C = konsumsi rumah tangga S = tabungan Persamaan diatas dapat digambar kurva sbb:
Perekonomian dikatakan berada dalam keseimbangan jika pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional, disebutjuga output dalam keseimbangan