Potensi Gempa dan Fenomena Bulan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BENCANA TSUNAMI Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Home Evaluasi.
Advertisements

SMA I AL AZHAR KELAPA GADING
Magister ilmu kebencanaan Pascasarjana universitas syiah kuala
ASSALAMUALAIKUM WR. WB KELOMPOK 2.
Cuaca Ekstrem di Depan Mata
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Badai Matahari.
Jakarta, 28 SEPTEMBER BMG SENIN, 29 SEPTEMBER 2008 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG 29 SEPTEMBER 2008 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 2,5 M DI : PERAIRAN.
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Berada di Wilayah Rawan Gempa Indonesia merupakan wilayah langganan gempa bumi dan tsunami. Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana,
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
Awal Musim Kemarau Mundur
The Sumatran Subduction Project Untuk membantu masyarakat Sumatra Barat dalam mengantisipasi bencana gempabumi Untuk mengerti bagaimana gempabumi terjadi.
TERJADINYA GEMPA BUMI.
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
©2006.Berlin Laporan Berita Gempabumi Yogyakarta 27 Mei 2006 dan sekilas tentang Gempabumi Doa Bersama Masyarakat Indonesia di KBRI Berlin – Jerman Berlin,
Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan.
Bencana Akibat Ulah Manusia dan Iklim
Dunia Ilmu Pengetahuan sosial
Gempa bumi ILMU ALAMIAH DASAR).
PENGANTAR GEologi TEORI INGSUTAN BENUA & LEMPENG TEKTONIK.
AURORA Aurora adalah sebuah fenomena alam yang sangat menakjubkan yang hanya terjadi pada kutub Utara dan Selatan bumi ini. Aurora berasal dari interaksi.
KEGIATAN INTI.
Tsunami Aceh 2004 Masalah 1.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Lingkungan Fisik Wilayah Nusantara dan Hubungan Dengan Manusia
TSUNAMI.
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
Pengantar Manajemen Bencana
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
Prosedur Tanggap Darurat Gempa Bumi
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)
OLEH : HERYDICTUS FRIDOLIN D
By : Kelompok 1 KAWASAN ASIA TENGGARA.
Refleksi Gempa Bumi di Padang
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
LETAK WILAYAH INDONESIA
MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Memantau Hutan Indonesia dari Udara
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA
TEORI INGSUTAN BENUA DAN
IKLIM INDONESIA.
BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TERHADAP ABRASI DI KOTA PADANG
EL NINO DAN LA NINA.
BENUA DAN SAMUDRA.
EL NINO LA NINA.
GELOMBANG TSUNAMI PANJI HIDAYAT.
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia Oleh: Haris Al Farizi ( )
MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Terbentuknya kepulauan indonesia
Pertemuan 8 Gelombang Baruna Kusuma, S.Pi, M.P.
BAB I STRUKTUR BUMI.
TSUNAMI BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SMA SEMESTER 2 Disusun oleh :
KEADAAN ALAM INDONESIA
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI & TEORI TEKTONIK
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA
MATA KULIAH : BANGUNAN TAHAN GEMPA
Oleh : Miftachul Janah ( )
Musim dan Perubahannya
NAMA KELOMPOK: DAFI RAFIF WAHYU AFNAN
TSUNAMI.
Tsunami Bagas Muhamad R Pengertian Umum  Tsunami (bahasa Jepang: 津波 ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar.
Inilah Jejak Tsunami Paling Mematikan
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA FARREL, DYAKSA, SASKO, WAFI.
Transcript presentasi:

Potensi Gempa dan Fenomena Bulan Gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Padang (30 September 2009) bukan termasuk “skala besar”. Gempa raksasa yang menimbulkan tsunami seperti yang terjadi di Aceh masih mungkin terjadi di Sumatera dalam waktu dekat. Kali ini potensi gempa datang dari bawah Kepulauan Mentawai yang berada di barat Sumatera Barat. Menurut Dr. Danny Hilman Natawidjaja (pakar gempa dari Pusat penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) gempa yang dihasilkan bisa mencapai 8,8 SR. Kekuatan gempa itu diperkirakan 30 kali lebih besar. Sebagai perbandingan, gempa yang melanda Aceh tanggal 26 Desember 2004 memiliki kekuatan dengan skala 9,1 SR. Menurut penelitian Profesor Kerry Sieh (Ahli gempa dari California Institute of Technology), apa yang terjadi di Aceh, bisa pula menimpa banyak daerah lain di Indonesia, kecuali Kalimantan yang terbilang relatif aman. Alasannya, wilayah di bawah perairan Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga lempeng benua. Tempat pertemuan ini menjadikan Indonesia sebagai daerah yang labil dan rawan gempa, karena lempeng-lempeng terus bergerak saling mendesak dan menjauh. Desakan antar lempeng pada titik tertentu akan mengakibatkan runtuhan batuan dan terjadilah gempa. Gempa dahsyat di bawah laut, berisiko pula menimbulkan gelombang pasang tsunami. Lempengan yang berada di Indonesia adalah: Lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Samudra Hindia-Benua Australia (Indo-Australia) yang bergerak ke utara-timur laut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang relatif diam, namun resultante sistem kinematiknya menunjukkan gerakan ke arah barat daya dengan kecepatan mencapai 13 cm per tahun. Perkiraan gempa yang dideteksi merupakan hasil penelitian terakhir dengan menggabungkan pengukuran pergerakan lempeng dengan peralatan GPS (global positioning system), pola pertumbuhan terumbu karang, catatan sejarah geologi kawasan tersebut, dan citra radar satelit. Dari hasil mengukur pola pertumbuhan karang di sekitar Mentawai, energi yang tersimpan di bawah Kepulauan Mentawai akibat desakan lempeng samudera kepada lempeng benua yang dikumpulkan sejak gempa besar terakhir tahun 1883 masih sangat besar. Sebagai alternatif astronomi dalam sistem peringatan dini gempa bumi kita bisa mengamati fenomena bulan baru dan bulan purnama menjelang kejadian bencana alam gempa bumi. Fenomena bulan baru dan purnama dikatakan berpotensi menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin. Pada saat itu ada perbedaan dua arah gaya bumi, menuju dan menjauhi bulan atau matahari. Hal itu menyebabkan rentan mengganggu atau melepaskan energi dalam struktur lempeng bumi, khususnya di daerah perbatasan waktu pagi dan magrib. Sebagai contoh adalah gempa bumi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir: gempa Alor pada 12 November 2004 terjadi menjelang bulan baru, 28 Ramadhan 1425 gempa Nabire pada 26 November 2004 terjadi menjelang purnama, 13 Syawal 1425 gempa Aceh pada 26 Desember 2004 terjadi saat purnama, 14 Dzulqaidah 1425 gempa Simeulue pada 26 Februari 2005 terjadi setelah purnama, 16 Muharram 1426 gempa Nias pada 28 Maret 2005 terjadi setelah purnama, 17 Safar 1426 gempa Mentawai pada 10 April 2005 terjadi pada bulan baru, 1 Rabiul Awal 1426 gempa Yogya pada 27 Mei 2006, terjadi menjelang bulan baru, 29 Rabiuts Tsaniah 1427 gempa Tasikmalaya pada 2 September 2009, terjadi menjelang purnama 12 Ramadhan 1430 gempa Padang pada 30 September, terjadi menjelang purnama 2009 11 Syawal 1430 Oleh karena itu, Thomas Djamaludin mengharapkan agar para ahli dan pakar gempa bumi bisa menimbang hal ini sebagai salah satu sumbangan peringatan dini gempa bumi. Diharapkan, dalam bulan baru dan purnama, kewaspadaan bisa ditingkatkan. Tujuannya, agar kejadian gempa bumi tidak menimbulkan korban. Bagi masyarakat, hal ini bisa dijadikan pegangan. Bagi mereka yang hidup di daerah rawan bencana gempa bumi, hal ini merupakan sumbangan peringatan dini lainnya. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mandiri mempersiapkan sebelumnya atau menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.