Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Hipotesis Yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan hubungan dua variabel atau lebih yang perlu di uji kebenarannya. Saat menerima atau menolak suatu hipotesis ada dua kemungkinan untuk melakukan kesalahan : Kesalahan karena menolak hipotesa yang hakikatnya adalah benar. (type 1) Kesalahan karena menerima hipotesa yang hakikatnya adalah salah. (type 2)
Level of significance Tingkat signifikansi secara umum dapat didefiniskan sebagai, sejauh mana populasi dianggap sama atau tidak sama dengan rata-rata sampel. Batasan Contoh : ditentukan 95% daerah luas yang diterima sehingga diperoleh dua batas nilai X yaitu X1 dan X2 Pedoman test yang biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase luas kurva standar (kurva normal, t, F, x) Kesalahan type 1...? Kesalahan type 2..?
Langkah-langkah dasar pengujian Rumuskan hipotesis statistik, yang terdiri dari hipotesis nol (H0) atau hipotesis alternatif (Hi). Biasanya bentuk ini dinyatakan Menentukan statistik penguji signifikansi (taraf nyata) yaitu kesalahan type 1 yang akan berani kita tanggung sebagai resiko. Memiliki statistik penguji yang tentunya tergantung kepada sampel yang kita ambil, dan observasi data yang kita peroleh serta distribusi mana yang sesuai sebagai statistik , dengan demikian kita akan mengetahui daerah tolak dan daerah terima. Menghitung statistik penguji berdasarkan data yang kita peroleh kemudian harga tersebut dianalisa apakah nilai yang kita peroleh berada di daerah terima atau di daerah tolak. Menarik kesimpulan yang sesuai dengan hasil analisa yang kita dapatkan.
Macam pengujian hipotesis Pengujian parameter rata-rata (U) sampel n > 30 Pengujian parameter beda dua rata-rata (μ1 – μ2) dengan n > 30 Uji parameter proporsi Uji beda antara dua proporsi (P1 – P2)
Pengujian parameter rata-rata (U) sampel n > 30 Apabila dari pengujian parameter didapat hipotesis : Standar deviasi diketahui Uji Z Tdk diketahui Level of Significance = α Uji Z Batas uji dua sisi
NEXT Pengujian parameter beda dua rata-rata (μ1 – μ2) dengan n > 30 Daerah kritis dengan pengujian dua arah terletak pada daerah antara : Syarat nilai σ1 tidak sama dengan σ2 dan nilai masing-masing diketahui, apabila nilai/harga dari σ1 = σ2 = σG dan nilai masing-masing diketahui maka standar deviasinya berubah menjadi : NEXT
Pengujian parameter beda dua rata-rata (μ1 – μ2) dengan n > 30 Karena standar deviasi berubah maka daerah kritisnya menjadi
Pengujian parameter beda dua rata-rata (μ1 – μ2) dengan n > 30 Apabila nilai standar deviasi tidak diketahui nilainya maka digunakan penduga s (standar deviasi sampel : Dimana : s1 = Standar deviasi sampel ke 1 s2 = Standar deviasi sampel ke 2 n1 = Jumlah data pada sampel 1 n2 = Jumlah data pada sampel 2 Maka daerah kritisnya ikut berubah...!!! Substitusikan...!!
Uji Parameter Proporsi Hipotesis untuk parameter proporsi ialah : Untuk sampel dari populasi tak terbatas mk Z hitungnya : Daerah kritisnya Untuk sampel dari populasi terbatas mk Z hitungnya : + jika [(x/n) - Po > 0 - Jika [(x/n) -Po < 0
Uji Beda antara 2 Proporsi (P1 – P2) Hipotesa untuk uji ini : Jika sampel random yang dipilih dari popuasi yg terbatas mk harus dikalikan Daerah kritisnya