TATA NAMA SIMPLISIA Aulia Rahman S.Farm.,Apt
SISTEMATIKA TANAMAN OBAT Tata Nama Latin Tanaman Menggunakan nama latin Terdiri dari dua kata Kata pertama menunjukkan genus & kata kedua menunjukkan petunjuk spesies Huruf pertama diawali oleh huruf kapital & huruf kedua diawali oleh huruf kecil Dicetak miring atau diberi garis bawah Dapat diikuti dengan singkatan nama ahli botani Contoh: Oryza sativa L Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 kata, jika lebih maka kata kedua & ketiga harus dihubungkan dengan tanda (-) Contoh: Hibiscus rosa-sinensis
BAGIAN-BAGIAN TANAMAN OBAT YANG MENGANDUNG ISI BERKHASIAT Kormus (tubuh tanaman), dibagi 3: Radix (akar) Caulis (batang) Folium (daun) Gema (kuncup) Flos (bunga) Fructus (buah) Semen (biji) Tubera (umbi) Rhizoma (akar tinggal) Bulbus (umbi lapis) Cortex (kulit bagian batang/ buah/ buah yang dapat dikelupas) Herba (bagian tanaman lunak di atas tanah) Pulpa (daging buah) Kayu (lignum)
Genus + nama bagian tanaman Tata Nama Simplisia Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia Nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati Contoh: Genus + nama bagian tanaman Cinchonae Cortex (Cinchona succirubra) Digitalis Folium (Digitalis lanata) Thymi Herba (Thymus vulgaris) Zingiberis Rhizoma (Zingiber officinale)
Petunjuk Species + nama bagian tanaman Belladonnae Herba (Atropa belladona) Serpylli Herba (Thymus serpyllum) Ipecacuanhe Radix (Cephaelis ipecacuanha) Stramonii Herba (Datura stramonium) Genus + Petunjuk Species + nama bagian tanaman Curcuma aeruginosae Rhizoma (Curcuma aeruginosa) Capsici frutescentis Fructus (Capsicum frutescentis) Beberapa nama simplisia yang tidak mengikuti tata nama Galangae Rhizoma (Alpinia officinarum) Sennae Folium (Cassia acutifolia) Oleum Aurantii (Citrus sinensis)
Sumber simplisia nabati Tumbuhan liar Tanaman budidaya Pengepul Mempengaruhi keseragaman kandungan kimia ekstrak yang dihasilkan. Perlu dilakukan penambahan/pengurangan bahan setelah prosedur analis kimia dan sentuhan inovasi teknologi farmasi lanjutan sehingga tidak berdampak banyak pada khasiat produk. Besarnya variasi senyawakandungan meliputi baik jenis atau kadarnya, sehingga timbul species lain yang di sebut kultivar.
Variasi senyawa kandungan dalam produk hasil panen tumbuhan obat disebabkan aspek sebagai berikut: Genetik (bibit) Lingkungan (tempat tumbuh dan iklim) Rekayasa agronomi (Fertilizer dan perlakuan selama masa tumbuh) Panen ( Waktu dan pasca panen)