IMMC (Indonesia Media Monitoring Centre) Laporan Monitoring Pemberitaan Pemilukada DKI 2012 Di Enam Media Online Nasional IMMC (Indonesia Media Monitoring Centre)
LATAR BELAKANG Pemilukada DKI akan dilangsungkan pada tanggal 11 Juli 2012. Berbagai persiapan menyambut hajatan ini telah dimulai. Baik KPU maupun para kandidat saling berkejaran waktu menyukseskan gelaran ini. Pergerakan setiap kandidat dalam merebut perhatian masyarakat DKI silih berganti dilakukan setiap harinya. Belasan kandidat tersebut tidak hanya berupaya menarik massa, namun mereka berharap partai-partai yang ada meminangnya untuk menjadi calon gubernur atau wakil gubernur periode 2012-2017. IMMC berupaya menyoroti apa yang telah dilakukan oleh para kandidat tersebut selama hampir tiga bulan terakhir. Dengan demikian akan dapat terlihat peta teraktual mengenai kiprah dan peluang para kandidat tersebut berdasarkan kemunculannya di media online.
METODOLOGI Penelitian menggunakan teknik purposive sampling pada enam media online, yakni detik.com, vivanews.com, inilah.com, okezone.com, kompas.com, dan rakyatmerdekaonline.com. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 1 November 2011 s/d 19 Januari 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisas semua berita (content analysis) mengenai isu Pemilukada DKI 2012, dengan memberikan analisis tone terhadap tiap berita.
ANALISA Isu pengunduran diri paling mendominasi pemberitaan kandidat terutama berita mengenai Fauzibowo dan Prijanto. Hanya Fauzi Bowo yang banyak bermain diseluruh sektor isu. Sedangkan kandidat lainnya masih banyak bermain di isu pencalonannya. Hal ini sangat memberi keuntungan bagi Fauzi Bowo.
ANALISA Pada pemberitaan media online, cukup beragam isu yang diangkat. Namun secara spesifik, isu mengenai banjir mendapat perhatian oleh semua media Online. Sementara itu, untuk isu kemacetan juga cukup banyak diangkat terutama di media Rakyat Merdeka online ( 181 berita) dan Kompas.com (108 berita ).
ANALISA Pada pemberitaan mengenai kandidat di 6 media online, dapat dilihat bahwa mayoritas banyak mengangkat mengenai Fauzi Bowo dan Prijanto. Hal ini dapat dilihat dari tabel bahwa keduanya secara bergantian mendapat mayoritas pemberitaan. Untuk Fauzi Bowo, di media Kompas.com, mendapat porsi pemberitaan terbanyak yaitu 257 berita. Disusul dengan Prijanto yang mendapat porsi pemberitaan sebanyak 74 berita. Komposisi seperti ini terjadi di hampir semua media online. Hal ini disebabkan oleh pemberitaan terkait mundurnya Prijanto dari posisi wakil gubernur DKI. Dari perkembangan mundurnya Prijanto, ternyata turut membawa nama Fauzi Bowo yang disinyalir sebagai salah penyebab mundurnya Prijanto.
ANALISA Sebaran pemberitaan kandidat Gubernur DKI di media online memang tidak dapat dilepaskan dari dua orang yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto. Keduanya mendapat porsi pemberitaan sebesar 37 % (Fauzi Bowo) dan 21 % (Prijanto). Fauzi Bowo yang berposisi sebagai petahana tentu memiliki keuntungan dalam segi pemberitaan. Namun, dari hasil pemantauan, cukup menarik bahwa prosentase besar pemberitaan Fauzi Bowo disumbang pada kasus mundurnya Prijanto sebagai Wakil Gubernur. Untuk Prijanto, media online memang cukup menyoroti keputusannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI. Terlebih pada beberapa pemberitaan sempat disebutkan kurangnya komunikasi politik menjadi salah salah satu alasan mundurnya Prijanto.
ANALISA Jika dilihat dari Tone pemberitaan kandidat Gubernur DKI, secara umum, media masih cenderung netral. Memang ada beberapa yang menyoroti kandidat dari sisi negatif. Terutama Prijanto. Kasus yang diangkat adalah masih seputar mundurnya Prijanto. Untuk Fauzi Bowo, konteks pemberitaan negati memang sebagian besar dikarenakan masalah Prijanto.
ANALISA Pada sebagian besar pemberitaan di media online, kegiatan kandidat banyak dimuat, baik kegiatan yang berhubungan dengan status atau jabatan yang diemban oleh kandidat. Sementara yang berkaitan dengan Pemilukada DKI, tidak banyak dimuat. Untuk kategori kegiatan kandidat, Fauzi Bowo merupakan kandidat DKI-1 yang paling banyak dimuat kegiatannya di media, yaitu sebanyak 252 berita.
ANALISA Pemberitaan mengenai Prijanto memang menjadi hot news bagi media online. Terbukti sebanyak 354 berita, mengangkat judul berita mengenai Prijanto. Sementara itu, untuk kandidat lainnya seperti Fauzi Bowo lebih banyak disebut dalam berita (in news) yaitu sebanyak 377 berita.
ANALISA Untuk narasumber, pemberitaan banyak mengangkat kandidat kepala daerah, Pemerintah (pusat/daerah), DPR/DPRD, dan Tokoh Politik. Narasumber berupa Kandidat kepala negara, cukup banyak diambil pada pemberitaan Fauzi Bowo, yakni sebanyak 391 kandidat. Sementara itu, tokoh politik cukup banyak menjadi narasumber pada pemberitaan Prijanto, sebanyak 81 orang.