Evaluasi penilaian E-goverment
Penilaian dilakukan dua tahap yakni a.Tahap penilaian front office. Pada tahap ini, penilaian dilakukan secara langsung tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada SKPD dan Kabupaten/Kota yang dinilai, dengan obyek penilaian dokumen-dokumen pendukung dan media online yang dapat diakses oleh Tim Penilai yang meliputi: website, dokumen evaluasi, tes responsibilitas interaksi dan lainnya. b.Tahap penilaian back office pada tahap ini, penilaian difokuskan pada pencermatan terhadap dukungan dan peran dari hardware, software, kebijakan dan SDM yang dimiliki oleh SKPD dan Kabupaten/Kota dalam menunjang berkembangnya e-government. Untuk keperluan ini, Tim Penilai melakukan checking ke lokasi dan berwawancara dengan instansi terkait yang dipandang perlu keterangannya.</p>
Untuk memberikan kesempatan berkompetisi secara seimbang, daerah dikelompokan menjadi tiga kategori berdasarkan kemampuan sumberdaya yang dimiliki yakni Daerah dengan sumberdaya besar, dengan sumberdaya sedang dan dengan sumberdaya kecil;
Penilaian didasarkan pada 7 kriteria yang meliputi: (1).Pengelolaan website, (2).Manajemen kepemimpinan dalam mengembangkan e-gov, (3).Inovasi yang dikembangkan dalam menerapkan e-Gov, (4).Perubahan dalam jajaran pemerintahan yang didorong oleh penerapan e-Gov, (5).Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan Publik, (6).Keterhubungan antar unit atau antar instansi dalam pengelolaan data/informasi, (7).Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Daerah atau SKPD dalam upaya pengembangan e-gov;
Model pengukuran e-government beserta sistem pemeringkatannya terdiri dari empat varibel penelitian utama yaitu (1) Internet Finansial Disclosure Index; (2) E-Government Webmetrics Index; (2) E-Government Readiness Index, dan (3) E-Government Satisfaction Index.
Internet Financial Disclosure Index (IFDI) Transparasi keuangannya lebih mengarah ke evaluasi web conternt yang meliputi data keuangan dan data non-keuangan. Data keuangan meliputi laporan keuangan pemerintah daerah, laporan periodik, berita penting atau kejadian tentang keuangan daerah, informasi dari pemerintah tentang keuangan, sedangkan data non-keuangan meliputi e-procurement, struktur/kelembagaan, promosi daerah, dan informasi lainnya.
E-Government Satisfaction Index/Website Service Quality (EGSI) EGSI menggunakan beberapa parameter dan indicator yang mengacu ke E-Government Satisfaction Index dari American Customer Satisfaction Index yang dikembangkan oleh Univeristy of Michigan, American Society for Quality, dan CFI Group. Rujukan lainnya adalah metode WebQual yang digunakan untuk mengukur persepsi pengunjung website terhadap mutu layanan website. Penelitian ini akan merancang model pengukuran berdasarkan dua rujukan utama tersebut. Skala respon untuk setiap indikator (pertanyaan) berkisar antara 0 (sangat tidak puas) ke 10 (sangat puas).
E-Government Readiness Index (EGRI) EGRI diukur berdasarkan kuesioner yang dirancang khusus sesuai dengan parameter yang ada dalam E-Government Readiness Ranking yang disusun oleh Economist Intellegent Unit. Dua parameter yang digunakan dalam pemeringkatan ini adalah connectivity and infrastructure dan government policy and vision. Hasil pegukuran untuk setiap indikator dikonversi ke bentuk logaritmik dimana angka 1 menunjukkan skor tertinggi untuk masing-masing indikator. Bobot untuk masing-masing indikator dalam parameter yang sama adalah sama,, dengan demikian skor untuk parameternya dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmetika dari skor indikator. Skor akhir atau nilai EGRI dihitung berdasarkan bobot 70% untuk parameter connectivity & infrastructure dan 30% untuk government policy & vision.
E-Government Webmetrics Index (EGWI) EGWI menggunakan parameter atau indikator yang mengacu kepada webmetrics yang diilhami oleh pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga Pemeringkatan Webometrics dan University Website Popularity Index dari 4ICU. Parameter yang digunakan terdiri dari tiga parameter yaitu Information Richness, Document Richness, dan Website Popularity. Hasil pengukuran indikator tersebut menggunakan web crawler yang dirancang dan dikembangkan khusus. Setiap indikator tesebut lalu dikonversi ke logaritmik yaitu angka 1 untuk nilai tertinggi untuk masing-masing indikator, dengan demikian setiap situs mmempunyai nilai indikator yang berkisar antara 0 (terendah) sampai 1 (tertinggi). Bobot untuk masing-masing indikator dalam parameter yang sama adalah sama, dengan demikian skor untuk parameternya dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmetika dari skor indikator. Pemeringkatan dilakukan dengan mempertimbangkan bobot parameternya sebagai berikut: 50% information richness, 30% document richness, dan 20% popularity.
Evaluasi Website URL : www.jakarta.go.id E-Government Index Nilai Rank E-Government Readiness Index (EGRI) 0.8 5 E-Government Satisfaction Index (EGSI) 0.7 8 E-Government Webmetrics Index (EGWI) 0.6 3 Internet Financial Disclosure Index (IFDI) 0.7 9 Size 869 12 Rich File 20 21 Visibility 11 19