RANCANGAN SPLIT PLOT
Apa itu rancangan split plot? Rancangan petak terpisah bentuk khusus dari rancangan faktorial, dimana kombinasi perlakuan diacak secara bertahap. Beberapa pertimbangan penerapan RPT, yaitu: 1) Perbedaan kepentingan pengaruh 2) Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan 3) Kendala teknis pengacakan dilapangan Rancangan ini dapat diaplikasikan pada berbagai rancangan lingkungan (RAL, RAK, dan RBSL).
SPLIT PLOT RAL
Ilustrasi Percobaan dua faktor (Nitrogen: N0,N1,N2; dan Varietas: V1,V2,V3) dimana nitrogen ditempatkan sebagai petak utama dan varietas sebagai anak petak. (Apa pertimbangannya ???) Setiap perlakuan diulang 3 kali dan unit-unit percobaan diasumsikan homogen. Dengan demikian rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah RAL.
Bagan Percobaaan: SPLIT PLOT RAL Petak Utama Anak petak
Model Linier:Split plot RAL dimana: Yijk nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k, (, i , j) merupakan komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A dan pengaruh utama faktor B, (ij) merupakan komponen interaksi dari faktor A dan faktor B sedangkan ik komponen acak dari petak utama yang menyebar normal(0, 2) dan ijk merupakan pengaruh acak dari anak petak juga menyebar normal (0, 2).
Hipotesis Pengaruh Petak utama (faktor A): H0: 1 = …= a=0 H1: paling sedikit ada satu i dimana i 0 Pengaruh anak petak (faktor B): H0: 1 = …= b=0 H1: paling sedikit ada satu j dimana j 0 Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B: H0: ()11 =()12 = …= ()ab=0 H1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij 0
Struktur Tabel Sidik Ragam Bagaimana cara mengambil keputusan menolak H0 atau tidak ?
Langkah-langkah perhitungan 1. Dari tabel pengamatan data asal, hitung: FK = Faktor koreksi JKT = Jumlah kuadrat total 2. Rekap data berdasarkan taraf faktor pada petak utama dengan ulangan, kemudian hitung: JKST = Jumlah kuadrat sub total JKA = Jumlah kuadrat faktor A JKGa = Jumlah kuadrat galat petak utama = JKST – JKA
3. Rekap data berdasarkan struktur perlakuan (AxB), kemudian hitunglah: JKB = Jumlah kuadrat faktor B JKAB = Jumlah kuadrat interaksi faktor A dan B dimana: JKGb = Jumlah kuadrat galat
SPLIT PLOT RAK
Perhatikan kembali ilustrasi pada split-plot RAL Perhatikan kembali ilustrasi pada split-plot RAL. Bagaimana jika kondisi lingkungan tidak homogen ? Kendalikan dengan sistem blocking Jika sumber keragaman berasal dari satu arah, rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) Pengacakan perlakuan dilakukan sebagai berikut: pilihlah secara acak kelompok kemudian acaklah taraf-taraf Nitrogen pada kelompok terpilih dan pada tahap akhir acaklah varietas pada masing-masing taraf nitrogen
Bagan percobaan: Split plot RAK Petak Utama Anak petak
Model Linier:Split plot RAK dimana: Yijk nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k, (, i , j, Kk) merupakan komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A, faktor B , dan kelompok, sedangkan (ij) merupakan komponen interaksi dari faktor A dan faktor B sedangkan ik komponen acak dari petak utama yang menyebar normal(0, 2) dan ijk merupakan pengaruh acak dari anak petak juga menyebar normal (0, 2). Hipotesis yang diuji sama dengan hipotesis pada split plot RAL. Coba ANDA sebutkan, apa saja hipotesisnya !
Struktur Tabel Sidik Ragam Bagaimana cara mengambil keputusan menolak H0 atau tidak ?
Langkah-langkah perhitungan 1. Dari tabel pengamatan data asal, hitung: FK = Faktor koreksi JKT = Jumlah kuadrat total 2. Rekap data berdasarkan taraf faktor pada petak utama dengan blok, kemudian hitung: JKST= Jumlah kuadrat sub total JKA = Jumlah kuadrat faktor A JKK = Jumlah kuadrat blok JKGa = Jumlah kuadrat galat petak utama = JKST – JKA - JKK
3. Rekap data berdasarkan struktur perlakuan (AxB), kemudian hitunglah: JKB = Jumlah kuadrat faktor B JKAB = Jumlah kuadrat interaksi faktor A dan B dimana: JKGb = Jumlah kuadrat galat