Mata Kuliah Tauhid Aqidah akhlak Pertemuan 2 Materi: 1. Sumber-sumber Aqidah 2. Tingkatan Aqidah
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: Membaca surat al-Mu’minun(23):1-11 dengan tartil beserta artinya Menjelaskan sumber-sumber aqidah Islam. Menjelaskan tentang taqlid dan dalil pelarangannya. Menjelaskan tentang ‘ilm al yaqin. Menjelaskan tentang ‘ain al yaqin. Menjelaskan tentang haq al yaqin. Mengidentifakasi tingkatan yang paling ideal bagi seorang muslim.
Bismillahirrahmaanirrahiim Sumber Aqidah Islam 1. Al Qur’an 2. Sunnah Artinya apa saja yang di sampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya wajib di imani (di yakini dan di amalkan).
Al-Qur’an : Pengertian Al-Qur’an adalah kalamullah (perkataan) Allah yang diturunkan kedalam dada rasulullah saw melalui malaikat Jibril secara berangsur angsur dan mutawatir serta membacanya bernilai ibadah. Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 23 tahun untuk menguatkan hati dan untuk mentartilkan al-Qur’an. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat. Ayat pertama yang diturunkan adalah Iqro(QS:96:1-5) dan yg terakhir adalah QS:5:
Fungsi dan peranan Al-Qur’an Kitabul Naba wal akbar (berita dan kabar) QS;78;1-2 Kitab Hukum syari’ah QS:5;49-50 Kitabul jihad QS:29;69 Kitabul tarbiyah QS;3;79 Pedoman hidup QS;28;50 Kitabul ilmi QS:96:1-5
Komitmen seorang muslim terhadap Al-Qur’an Akrab dengan AlQur’an, dengan: Membacanya (tilawah) Memahami dan mentadaburinya(QS:47:24) Mengamalkannya Menghafal dan memeliharanya 2. Mendidik diri dengan al-Qur’an(3:79) 3. Menerima dan tunduk kepada hukum (33:36) 4. Menyeru orang kepada Allah (16:125) 5. Menegakkan al-Qur’an di muka bumi (42:13) agar menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Bahaya melupakan al-Qur’an Kesesatan yang nyata (QS:4:60) Sempit dada (QS:6:125) Kehidupan yang serba sulit (QS:20:124) Mata hati yang buta (QS:22:46) Hati yang menjadi keras (QS:57:16) Zalim dan hina (QS;32:22) Bersahabat dengan syaithan(QS:43:36) Lupa pada diri sendiri(QS:59:19) Fasiq (QS:13:19-20) Nifaq (QS:24:49-50)
Penjelasan al-Qur’an Penjelasan al-Qur’an yang bersifat sempurna. Dalam hal ini sunnah berfungsi untuk menetapkan makna yang dikandungnya. Nash al-Qur’an bersifat mujmal(global), sedang sunnah berfungsi untuk menjelaskannya Nash al-Qur’an hanya menjelaskan pokok- pokok hukum, baik dengan isyarat, maupun dengan ungkapan langsung, kemudian sunnah merinci hukum tersebut dengan sempurna
2. Sunnah Pengertian: Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw baik berupa perkataan, Perbuatan, sikap diamnya nabi, dan sifat- sifatnya Kedudukan Sunnah terhadap Al-Qur’an: Sunnah berfungsi menjelaskan al-Qur’an Sunnah menambah kewajiban-kewajiban syara’ yang ketentuan-ketentuan pokoknya telah ditetapkan dengan al-Qur’an Sunnah membawa hukum yang tidak ada ketentuan nashnya didalam al-Qur’an tidak pula merupakan tambahan terhadap nash al- Qur’an
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi untuk memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba- kalau diperlukan-membuktikan secara ilmiah kebenaran yang di sampaikan oleh Al-Qur’an dan sunnah.akal tidak akan mampu menjangkau masail ghaibiyah (masalah ghoib), bahkan akal tidak akan mampu menjangkau yang tidak terikat degan ruang dan waktu. Misalnya akal tidak akan mampu menjawab pertanyaan kekal itu sampai kapan?, atau akal tidak akan mampu menunjukan tempat yang tidak ada daratan, di udara, di lautan dan tidak ada dimana-mana. Karena kedua hal tersebut tidak terikat dengan waktu dan ruang.
Tingkatan-tingkatan Aqidah 1. Taqlid, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas pendapat orang yang diikutinya tanpa dipikirkan. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Surat Al Isra ayat 36 ) 2. Yakin, yaitu keyakinan yang didasarkan atas bukti, dan dalil yang jelas, tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat antara obyek keyakinan dan dalil yang diperolehnya. Hal ini, memungkinkan orang terkecoh oleh sanggahan-sanggahan atau dalil-dalil lain yang lebih rasional dan lebih mendalam.
3. ‘Ainul Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, sehingga mampu membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang datang. Ia tidak mungkin terkecoh oleh argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya. 4. Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di samping didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah, dan mendalam, dan mampu membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-dalil serta mampu menemukan dan merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman agamanya.
Tugas Individu Tingkatan yang manakah yang paling ideal bagi seorang muslim? Jelaskan alasannya!
Alhamdulillah