Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANCASILA 13 PENGETIAN PARADIGMA
Advertisements

Filsafat Ilmu: administrasi
Keep Your Mind Lead Your Heart ! and. Latar Belakang? Rasio Kemajuan Kerancuan.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
FASE-FASE PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
Problematika Umat Islam
Pert. 2 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
Paradigma Ilmu Ahmad Arif Rifan, S.HI. M.SI. Paradigma Ilmu.
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
ALIRAN TEOLOGI ISLAM MASA MODERN
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
Islamic Wordlview Vs Western Wordlview (Kajian Ontologi)
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Mewujudkan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Modern: Sebuah Tantangan*
Bab 4 Iman, Ilmu dan Teknologi
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DAN SEJARAH EKONOM MUSLIM
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, yakni philosophia: philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Cinta.
ETIKA PROFESI ISLAM DALAM PANDANGAN FILSAFAT
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA MENURUT AL-FARUQI DAN KUNTOWIJOYO (Studi Perbandingan) Oleh: Mohamad Solikin.
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
Postmodernisme dan Dekonstruksi Kebudayaan
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
PENGERTIAN PARADIGMA Definisi paradigma
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
RENAISANS ( ) Abad 15 muncul proses transformasi baru dalam dunia berpikir yang menandai munculnya Zaman Pencerahan (Renaisans). Perubahan ini.
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
Integrasi-Interkoneksi Antara Ilmu dan Agama
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi
Paradigma Keilmuan Islam Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi
Simbolisme dalam Agama Drs. H. Nur Syahid, MPdI
DEFINISI FILSAFAT.
TEOLOGI ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN RASIONAL
MemahamiISLAM Sebagai Pandangan Hidup Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi.
Pengetahuan yang Benar
Peradaban dan Islamisasi Ilmu
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
FALSAFAH DAN AMALAN PENDIDIKAN ISLAM
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Epilog – Sains Islam dan Sains Moden Sains dan Teknologi penting dalam tamadun Islam klasikal Cendiakawan Islam pada zaman itu berusaha menyesuaikan.
KONSEP ILMU PENGETAHUAN
> Menilai persoalan tentang ilmu dari perspektif barat dan Islam
Pengantar Filsafat Ilmu
MemahamiISLAM Sebagai Pandangan Hidup Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi.
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
Dalam agama islam, kedudukan Ilmu sangatlah penting dan sentral. Menurut al-Quran, ilmu adalah suatu keistimewaan pada manusia yg menyebabkan manusia.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

Bisimillahirrahmanirrahim Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi Pandangan Hidup (Worldview) Sebagai Asas Islamisasi Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Worldview & Islamisasi

Fakta Sejarah Islamisasi Periode pertama (abad 13-14) Islam masuk ke dunia Melayu melalui pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan pengamalan Islam secara praktis disaat itu sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam Islam belum banyak ditekankan. Konsep fundamental tentang keesaan Tuhan masih kabur, difahami secara samar-samar dan bahkan bertumpang tindih dengan pandagan hidup kuno Hindu-Buddha.

Periode kedua, (Abad 15-18 akhir) Gerakan tasawwuf dan kalam dominan, sehingga konsep fundamental tentang Keesaan Tuhan dijelaskan. Masuknya istilah dan konsep-konsep Arab kedalam istilah-istilah bahasa Melayu.

Periode ketiga lanjutan periode kedua Konsep-konsep dalam pandangan hidup Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa universal dan internasional sifat Islamisasi itu. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191-192

Hasil Islamisasi Worldview Melayu Masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat Melayu yang tidak wujud pada era pra-Islam… Revolusi pandangan hidup bangsa Melayu-Indonesia, dari dunia mitologi kepada dunia intelektualism Masuknya cara pandang (worldview) Islam melalui istilah dan konsep. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191-192

Hasil Islamisasi Worldview Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Istilah bahasa Arab yang merubah istilah yang telah digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang adalah sbb: Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (ruh), akal (‘aql), kalbu (qalb), nafsu (nafs), faham (fahm), jasad (jasad), jisim (jism), jasmani (jusmani), jauhar (jawhar), juz (juz’), kuliah (kulliyah), ilham (ilham), sedar (dari bahasa Arab sadr = dada), fikir (fikr), zikir (dhikr), ilmu (‘ilm), yakin (yaqin), shak (shakk), zann (zann), jahil (jahl), alam (alam), pengalaman (dari bahasa Arab: ‘alam), sebab (sabab), musabab (musabbab), akibat (aqibah), hikmah (hikmah), adab (adab), martabat (maratib), derajat (darajat), maudu’ (maudu’), adil (adl), zalim (zulm), ma’rifat (ma’rifah), dan banyak lagi lainnya.

Islamisasi Ilmu Pengetahuan Modern Rationale Islamisasi Ilmu Pengetahuan Modern

Problem Ilmu Pengetahuan Barat Modern

Lima karakteristik Peradaban Barat : 1) Mengandalkan akal semata-mata untuk membimbing manusia mengarungi kehidupan. 2) Mengikuti dengan setia validitas pandangan dualistis tentang realitas dan kebenaran. 3) Membenarkan aspek Being yang bersifat temporal yang memproyeksikan suatu pandangan hidup sekuler. 4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme. 5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan eksistensi manusia. Al-Attas, Islam and Secularism, hal. 127–132.

Problem Sains Modern sekular: Pandangan sekular tentang alam semesta telah menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam. Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas yang berdiri sendiri. 2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin dan jam, sehingga bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak-yang menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme. 3. Rasionalisme dan empirisisme. 4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. 5. Alam di eksploitasi sebagai sumber kekuatan dan dominasi. (Ibrahim Kalin, The philosophy of Seyyed Hossein Nasr, 453).

Problem epistemologi Epistemologi sensualis dan empiris, yang mendominasi horizon manusia Barat dizaman modern ini, telah berhasil mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera, jadi telah membatasi makna realitas dan menghilangkan konsep realitas Tuhan. Konsekuensi dari perubahan dalam (paradigma. Pen) makna realitas ini adalah bencana… S.H. Nasr, The Need for a Sacred Science, New York, SUNY Press, 1993. hal. 7 & 20.

Problem Pendidikan Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknaannya dalam berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan sekular sangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin. Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986)

Dampak Ilmu Pengetahuan Sekuler Hilangnya Adab (desacralization of knowledge) dalam masyarakat dg menyamaratakan setiap orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku. Penghilangan otoritas resmi dan hirarki sosial dan keilmuan. Mengkritik ulama dimasa lalu yang banyak memberi kontribusi kepada ilmu pengetahuan Islam. Hilangnya Adab berimplikasi pada hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (intellectual confusion). Tidak-mampu membedakan antara ilmu yang benar dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan hidup Barat. S. M. N. al-Attas, Islam, Secularism and the Philosophy of the Future, London, Mansell, 1985. hal. 104 - 5

Dampak ………………………. Menjadikan skeptisisme (keraguan) sebagai metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan. (Tidak ada prinsip permanen yang dijadikan rujukan) Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus. Syed Muhammad Naquib al-Attas

Karena ilmu pengetahuan Barat kontemporer tidak netral maka ilmu pengetahuan modern harus diislamkan dengan suatu bentuk formula yang mengislamkan Jika tidak maka akan terus berbahaya terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam. Syed Muhammad Naquib al-Attas

Ilmu Pengetahuan Kontemporer Makna Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

Al-Attas, Islam and Secularism Pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan : Pembebasan manusia pertama-tama dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam), dan kemudian dari belenggu faham sekular atas pikiran dan bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya… Al-Attas, Islam and Secularism

Proses Islamisasi ilmu pengetahuan Pertama mengisoliir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan peradaban Barat (5 unsur yang telah disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran-penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori.

Prosesnya mengisolir : Metode-metode, Konsep-konsep, Teori-teorinya, dan simbol-simbol ilmu modern; Aspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yang bersinggungan dengan nilai dan etika; Teorinya tentang alam semesta; Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata, Klassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kaitannya antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu lain, dan hubungan sosialnya.

Kedua, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam kedalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu diantaranya adalah Konsep din, Konsep manusia (insan), Konsep ilmu (ilm dan ma’rifah), Konsep keadilan (‘adl), Konsep amal yang benar (amal sebagai adab) dan semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua. Konsep tentang universitas (kulliyah, jami’ah) yang berfungsi sebagai bentuk implementasi semua konsep-konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan. Prolegomena, hal.. 114

Proses Islamisasi al-Faruqi Mengartikulasikan paradigma keilmuan Islam membangun epistemologi Islam yang berdasarkan 2 cara: 1) transformasi teologi kedalam framework konseptual 2) Mengelaborasi paradigma keilmuan yang telah digunakan sepanjang sejarah pemikiran Islam (dengan merujuk kepada al-Qur’an). 2) Mengembangkan metodologi al-Qur’an Menyusun tema-tema dalam al-Qur’an sesuai dengan ilmu-ilmu sosial dan fisik. Ibrahim A Ragab, “On The Nature and Scope of the Islamization Process: Towards Conceptual Clarification, Intelectual Discourse, Internation Islamic University Malaysia, 1995; 3, 2:113-122,

Proses Islamisasi al-Faruqi 3) Mengembangkan metodologi memahami sunnah: Memahami Sunnah dan mengkaitkannya dengan konteks kekinian. 4) Menguji kembali khazanah intelektual Islam : disini perlu ada proses seleksi terhadap khazanah intelektual Islam, mana yang diterima dan mana yang ditolak. Sebab tidak semua peninggalan sejarah pemikiran Islam sesuai dengan ajaran Islam

Proses Islamisasi al-Faruqi 5) Mengkaji khazanah intelektual Barat: untuk dapat mengkritik epistemologi Barat Muslim perlu mamahami Barat, tanpa kritik terhadap epistemologi Barat, Muslim tidak dapat melakukan Islamisasi IPK. Ibrahim A Ragab, “On The Nature and Scope of the Islamization Process: Towards Conceptual Clarification, Intelectual Discourse, Internation Islamic University Malaysia, 1995; 3, 2:113-122,

Framework al-Faruqi Integrasi Islamisasi Kajian Qur’an & Hadith Kajian Worldview Barat Kajian Kritis Filsafat Ilmu Barat Kajian Praktek Sahabat Kajian Kritis Metodologi, teori, konsep IP Barat Kajian Pemikiran Ulama klasik Integrasi Islamisasi Kajian Kritis, kreatif khazanah IP Islam Kajian selektif teori-teori IP Barat

Pendekatan Wahyu Analisa dan kelompokkan ayat-ayat kedalam satu kategori Identifikasi aturan umum dari berbagai kategori ayat-ayat. Identifikasi hubungan konseptual antara berbagai konsep dalam kategori ayat-ayat

Sistim yang diderivasikan dari ayat-ayat dalam Wahyu dijadikan sebagai framework untuk mengevaluasi asumsi-asumsi dasar keilmuan, paradigma dan kerangka dasar keilmuan lainnya. Jika suatu proses keilmuan itu dianggap menyimpang dari sistim aturan (framework), maka perlu direkonstruksi dan diuji ulang kemudian dirubah paradigmanya.

Diagram Islamisasi Ilmu Ekonomi Sekuler BARAT BARAT Konsep-2 Jual Beli Konsep Perdagangan Internasional Konsep Produksi & Distribusi Konsep Manusia STRUKTUR KONSEP QUR’AN HADITH, PRAKTEK SAHABAT PEMIKIRAN ULAMA Moral individual Sosial Peran negara Konsep Harta & Kemakmuran Konsep Modal & Investasi keadilan Konsep Uang Konsep Kepemilikan kemiskinan BARAT BARAT

Wallahu a’lam bissawab