ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN LUAR HAID DOLFI FARMA 130099 IIIB
Pengertian Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks, kelainan fungsional dan penggunaan estrogen ).
Klasifikasi 1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik. 2. Metroragia diluar kehamilan
POLIP SERVIKS a) Pengertian Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari permukaan mukosa (Denise tiran : 2005 ). Servikal polip adalah polip yang terdapat dalam kanalis servikalis (Denise tiran:2005)
b) Penyebab 1. radang sembuh sehingga polip mengecil atau kemudian hilang dengan sendirinya 2. polip menetap ukurannya 3. polip membesar.
c) Gejala umum bentuk abnormal tersebut, yaitu : Biasanya, tidak akan ada gejala untuk polip serviks tetapi pada waktu penyakit ini akan ditandai oleh: 1. Abnormal pendarahan vagina yang terjadi antara periode : a. menstruasi, b. setelah menopause c. setelah hubungan seksual d. dan setelah douching. 2. Polip serviks bisa meradang tetapi jarang menjadi terinfeksi periode normal berat atau menoragia keluarnya lendir putih atau kuning, sering disebut keputihan.
Banyak polip serviks tidak memberikan gejala tetapi ada gejala utama adalah dasar diagnosa perdarahan intermitten dan gejala-gejala umum ke-3 bentuk abnormal tersebut: a. Leukorea yang sulit disembuhkan. b. Terasa discomfort dalam vagina c. Kontak berdarah dan Terdapat infeksi. Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai: a. Jaringan bertambah b. Mudah berdarah c. Terdapat pada vagina bagian atas
Makroskopis Dapat tunggal atau multipel dengan ukuran beberapa centimeter, warna kemerah – merahan dan rapuh. Kadang – kadang tangkainya jadi panjang sampai menonjol dari introitus. Kalau asalnya dari portio konsistensinya lebih keras dan pucat dengan tangkai yang tebal.
Histologi Berasal dari mukosa yang dilapisi oleh 1 lapis epitel yang terdiri dari sel – sel silindris yang tinggi, yang khas berasal dari endocervix, dengan kelenjar cervix dan stroma dari jaringan ikat yang halus disertai oedem dan infiltrasi sel bulat.
Faktor Resiko Faktor risiko memiliki polip serviks meningkat pada wanita dengan diabetes mellitus dan vaginitis berulang dan servisitis, polip serviks tidak pernah benar-benar terjadi sebelum onset menstruasi. Yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50 tahun.
d) penatalaksanaan / terapi Bila dijumpai polip serviks, dokter dapat mengambil 2 macam tindakan : 1. konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak menimbulkan keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). 2. agresif, yakni bila ukuran polip besar, ukuran membesar, mengganggu aktifitas, atau menimbulkan keluhan.
Pencegahan Ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah infeksi dan ini: 1. Pakai celana katun atau stoking dengan selangkangan kapas. Ini membantu mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim. 2. Pakailah kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual.
3. EROSI PORSIO a) Pengertian Erosi Porsio Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.
Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3: 1) Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks 2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks 3) Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area serviks.
b) Penyebab erosi serviks : 1 b) Penyebab erosi serviks : 1. Level estrogen : erosi serviks merupakan respons terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh. a) Dalam kehamilan b) Pada wanita yang mengkonsumsi pil c) Pada bayi baru lahir d) Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT
2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur sehingga mudah terserang infeksi. 3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche dan kontrasepsi kimia dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks. Erosi serviks juga dapat disebabkan karena trauma (hubungan seksual, penggunaan tampon, benda asing di vagina, atau terkena speculum) PatofisiologiTerjadinyaErosiPorsio
c) Gejala erosi serviks: (1) Mayoritas tanpa gejala (2) Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi) yang terjadi : - Setelah berhubungan seksual (poscoital) - Diantara siklus menstruasi - Disertai keluarnya cairan mucus yang jernih / kekuningan, dapat berbau jika disertai infeksi vagina
(3) Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi, sehingga sekresi serviks meningkat secara signifikan, berbentuk mucus, mengandung banyak sel darah putih, sehingga ketika sperma melewati serviks akan mengurangi vitalitas sperma dan menyulitkan perjalanan sperma. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infertilitas pada wanita. d) Penanganan erosi porsio/erosi serviks 1. Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio. 2. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat. - Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan lunak. - Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit
4. ULKUS PORSIO a)Pengertian Ulkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio berwarna merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri eksternum.
b)Etiologi Ada beberapa penyebab yang menyebabkan terjadinya ulkus portio, antara lain : 1. Pemakaian pil, 2. Perlakuan seksual yang tidak sehat, 3. Keterpaparan suatu benda pada sat pemasangan AKDR 4. Infeksi pada masa reproduktif menyebabkan batas antara epitel canalis 5. Pada masa reproduktif batas berpindah karena adanya infeksi (cervicitis, kolpitis). 6. Rangsangan luar maka epitel gampang berapis banyak dan porsio mati dan diganti dengan epitel silinderis canalis servikalis.
c)Patofisiologi Proses terjadinya ulkus portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD.IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah ulkus portio dan akhir nya menjadi ulkus.
d)Gejala 1. Adanya fluxus, 2. Portio terlihat kemerahan dengan batas yang tidak jelas, 3. Adanya kontak blooding, 4. Portio teraba tidak rata, 5. Pada perlukaan portio bisa tertutup cairan atau lendir, 6. Berwujudgumpalan- gumpalan seperti bunga kol, 7. Dapatdengan mudah berdarah atautidak. 8. Sekret bercampur darah setelah bersenggama. 9. Dapat menimbulkan pendarahan kontak atau metrrrhagia. 10. Portio uterus disekitar ostium uteri eksternum tampah daerah kemerah-merahan yang sulit dipisahkan secara jelas dan Epitel Portio. 11. Sekret juga tidak dapat bercampur dengan nanah 12. Pada ulkus sering di ketemukan ovula nobathii.
e)Penanggulangan 1. Membatasi hubungan suami istri Adanya ulkus porsio membuat porsio mudah sekali berdarah setiap kali mengalami gesekan sekecil apapun, sehingga sebaiknya koitus dihindari sampai ulkus sembuh. 2. Menjaga kebersihan vagina Bila kebesihan vagina tidak dijaga, maka akan dapat memperburuk kondisi porsio, sebab akan semakin rentan terkena infeksi lainnya. 3. Lama pemakaian IUD harus diperhatikan.
5. POLIP ENDOMETRIUM a) Pengertian Polip endometrium juga disebut polip rahim. Ia adalah pertumbuhan kecil yang tumbuh sangat lambat dalam dinding rahim. Mereka memiliki basis datar besar dan mereka melekat pada rahim melalui gagang bunga memanjang. Bentuknya dapat bulat atau oval dan biasanya berwarna merah. Seorang wanita dapat memiliki polip endometrium satu atau banyak, dan kadang-kadang menonjol melalui vagina menyebabkan kram dan ketidaknyamanan. Polip endometrium dapat menyebabkan kram karena mereka melanggar pembukaan leher rahim
b) Penyebab Tumbuhnya Polip Penyebab tumbuhnya polip ini masih belum jelas. Pada polip endometrium (lapisan rahim) diduga disebabkan karena pengaruh hormon estrogen. Polipmulut rahim diduga disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan infeksi.
2 siklus haid, pendarahan atau bercak pasca menopause dan pendarahan atau bercak pasca senggama atau rasa sakit saat haid. b) Gejala Tidak ada penyebab pasti dari polip endometrium, tetapi pertumbuhan mereka dapat dipengaruhi oleh kadar hormon, terutama estrogen. Seringkali tidak ada gejala, tetapi beberapa gejala dapat diidentifikasi terkait dengan pembentukannya. - Sebuah kesenjangan antara perdarahan haid - Tidak teratur atau perdarahan menstruasi yang berkepanjangan - Perdarahan haid yang terlalu berat - Rasa sakit atau dismenore (nyeri dengan menstruasi)
c) Diagnosa dan Pengobatan polip endometrium dapat dideteksi melalui pelebaran dan kuretase (D & C), CT scan, ultrasound atau histeroskopi. Polip endometrium dapat dihapus dan diobati melalui operasi dengan menggunakan kuretase atau histerektomi.
Jenis tindakan Operasi yang dipilih a) Miomektomi mioma subserosum bertangkai. ingin punya anak lagi. wanita muda. dikuret dulu menyingkirkan kemungkinan keganasan. Kerugiannya : Melemahkan dinding otot uterus dan dapat menyebabkan ruplura uteri saat kehamilan. Menyebabkan perlengketan dan residif.
b) Histerektomi Totalis & Supravaginalis Mioma yang besar dan multipel Pertumbuhan mioma yang cepat Histerektomi Totalis sebaiknya jika : Fungsi reproduksi tak diperlukan lagi Terdapat perdarahan yang membahayakan
d) Komplikasi dan Faktor Risiko Polip endometrium biasanya sel jinak. Mereka dapat menjadi prakanker atau kanker. Sekitar 0,5 persen dari polip endometrium mengandung sel-sel adenokarsinoma. Sel-sel ini akhirnya akan berkembang menjadi kanker. Polip dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang menjalani fertilisasi in vitro dalam perawatan. Jika mereka berkembang dekat saluran telur, mereka dapat menjadi penyebab kesulitan dalam menjadi hamil.
MERAWAT PERDARAHAN VAGINA YANG TIDAK BERATURAN Obat-obat untuk perawatan dari perdarahan vagina yang tidak teratur tergantung pada penyebabnya. Contoh-contoh digambarkan dibawah: Jika penyebab dari perdarahan adalah ketiadaan dari ovulasi (anovulation), dokter-dokter mungkin meresepkan progesterone untuk diminum pada interval-interval yang teratur, atau obat pencegahan kehamilan oral, yang mengandung progesterone, untuk mencapai keseimbangan hormon yang tepat
• Jika penyebab dari perdarahan vagina yang tidak teratur adalah polip-polip atau pertumbuhan-pertumbuhan jinak lainnya, ini adakalanya dikeluarkan secara operasi untuk mengontrol perdarahan karena mereka tidak dapat dirawat dengan obat. • Jika penyebab dari perdarahan adalah infeksi, antibiotik-antibiotik adalah perlu. Perdarahan selama kehamilan memerlukan evaluasi darurat oleh seorang dokter kandungan (obstetrician). Endometriosis dapat dirawat dengan obat-obat dan/atau operasi (seperti laparoscopy).