MANAJEMEN PROYEK PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN KAIN ENDEK DI DESA KALIANGET KEC. SERIRIT, KAB. BULELENG UNTUK PENGANGGURAN GUNA MENYONGSONG MEA 2016
Nama Kelompok : Putu Lanang Oka Udayana NIM 1405021009 I Made Hendra Dwi Guna Pawitra NIM 1405021005 Dwi Wahyu Jati Pamungkas NIM 1405021026 Gede Permadi Antara NIM 1405021027
Latar Belakang Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang. Salah satu kerajinan yang ada di daerah Bali, yang dimana terdapat produksi yang terbesar adalah kain endek. Kain endek merupakan produk budaya yang awalnya jenis kain tersebut hanya digunakan para orang tua dan kalangan bangsawan, tetapi kini sudah hampir sebagian besar masyarakat Bali bisa mengenakan, baik untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura. Endek yang dihasilkan dari industri endek di Bali rata-rata masih menggunakan motif dan desain tradisonal, yang beberapa diantaranya hanya digunakan pada saat upacara adat. Kain-kain, yang disebut wastra dalam adat Bali, berperan sangat penting dalam upacara-upacara adat. Sejak lahir sampai meninggal, mulai pagi hari ketika matahari terbit sampai terbenam, orang Bali menjalani kehidupannya dengan berbagai upacara adat.
Gambaran Umum Kain Endek sudah mulai diminati sebagai bahan baku pembuatan busana. Hal ini menjadi salah satu meningkatnya hasil prodak setiap usaha khususnya di daerah Sulang yang beralamat di Kebupaten Klungkung, Provinsi Bali. Salah satu penghasil Kerajinan Tenun Ikat yaitu Kain Endek adalah usaha rumahan yang diberi nama Endek Gurita desa Sulang. Di Daerah Bali, Klungkung pada khususnya kain Endek Gurita sudah populer bagi pencintanya. Kualitasnya yang sangat baik dan motifnya yang beraneka ragam membuat pencinta kain Endek Gurita semakin bertambah. Di Bali pada umumnya Kain Endek dipakai sebagai kamen sebagai atribut busana ke Pura, Namun Kain Endek yang sekarang sudah semakin populer membuat para pengusaha tekstil berlomba-lomba menghasilkan prodak berkualitas seperti Fashion, tas,busana, topi, dompet, sepatu dan lain sebagainya. Pesatnya perkembangan kain tenun ikat khas Bali menjadi tantangan besar bagi masyarakat Bali untuk menjaga kelestariannya. Masyarakat Bali juga harus ajeg, tetap memperhatikan aturan penggunaan kain tersebut. Terutama untuk motif-motif kain endek yang disakralkan, jangan sampai digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Hal tersebut akan merusak nilai sakral dan budaya dari kain endek itu sendiri. Kain endek sudah mulai banyak digunakan masyarakat Bali. Meskipun demikian motif-motif sakral tetap dipertahankan dan tidak digunakan secara sembarangan. Umumnya kain ini digunakan untuk kegiatan upacara,
Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan rencana usulan Proposal ini adalah sebagai berikut : Observasi lapangan, dengan mendatangi lokasi pembuatan kain endek dan melihat langsung proses yang terjadi disana. Wawancara dengan narasumber terkait untuk mendapatkan informasi yang valid. Kajian pustaka, dengan mencari informasi terkait dengan kegiatan yang dijalankan.
Kemitraan Kemitraan pada program ini dilakukan dengan yang sudah ahli dibidangnya seperti Pembimbing pengrajin kain endek yang sudah terkenal untuk mensosialisasikan dan membina masyarakat yang ada di desa Kalianget. Dengan adanya hubungan kemitraan dengan pembimbing pengrajin tersebut, dengan memberikan pelatihan, para masyrakat yang pengangguran tersebut tidak hanya akan sekedar membuatkain endek saja, namun bisa meningkatkan kualitas pembuatan kain endek dengan kreasinya mereka masing-masing.
Biaya
Susunan Organisasi Tim
Susunan Organisasi Tim
Justifikasi Anggaran
Justifikasi Anggaran
Justifikasi Anggaran
Justifikasi Anggaran