TEORI NILAI UANG INTERNAL Nilai uang internal adalah nilai uang ditinjau dari daya beli uang terhadap barang / jasa secara domestik. Sedangkan nilai uang eksternal adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing (Kurs). Indikator untuk menunjukkan nilai uang secara internal dilihat dari besarnya laju inflasi.

Tingginya laju inflasi menunjukkan turunnya nilai uang internal dan sebaliknya. Teori ekonomi yg. menjelaskan mengenai nilai uang internal, telah dirumuskan oleh beberapa ahli, dan yang paling dikenal adalah : IRVING FISHER dengan Quantity Theory yg. mengungkapkan kaitan antara jumlah uang yg. beredar (money supply) dg. tingginya harga barang.

CRUDE QUANTITY THEORI OLEH : DAVID HUME Teori moneter ini dikemukakan oleh ekonom klasik tsb. diatas, yg. menyatakan : Bahwa jumlah uang yg. beredar (money in sirculation) berkorelasi positip thd perubahan tingkat harga (inflasi). Jika pemerintah menerapkan kebijakan ekspansip dg. menambah jumlah uang yg. beredar, maka akan berdampak pada peningkatan laju inflasi, dan sebaliknya!.

Korelasi antara besarnya jumlah uang yg Korelasi antara besarnya jumlah uang yg. beredar dengan besarnya tingkat harga, bersifat proporsional, artinya : Jika uang beredar naik 3X, maka tingkat harga akan meningkat sebesar 3X juga. Tetapi teori tsb. mengandung kelemahan, karena tdk mempertimbangkan beberapa aspek lainnya, yaitu : a).Kecepatan uang beredar (VELOCITY OF MONEY) b).Peredaran barang & jasa, serta tingkat bunga.

Adapun asumsi dari teori tersebut, yaitu : Padahal pada sisi lain, permintaan uang (Money Demand) ditentukan oleh besarnya tingkat bunga. Adapun asumsi dari teori tersebut, yaitu : Bahwa uang digunakan hanya semata-mata u/kepentingan transaksi. Kecepatan peredaran uang (Velocity of Money ) bersifat tetap. Perekonomian dalam keadaan full employment.

EXCHANGE EQUATION IRVING FISHER Dengan merespon komentar atas teori Crude Quantity Theory tsb. diatas, maka pada rumusan ini disempurnakan dengan memasukkan variabel tertentu (lihat tsb. diatas), sehingga diperoleh rumusan lengkap sbb. : M X V = P X T >> Rumus I Dimana : M = Money in Sirculation V = Velocity of Money

P = Price T = Transaction of Goods Formulasi diatas bukan merupakan fungsi, tetapi merupakan kesamaan (Equation) yang menunjukkan keseimbangan antara sisi kiri & kanan. Dari formulasi diatas dapat diketahui bahwa Price (inflasi) dipengaruhi oleh beberapa faktor sbb: M = Money in sirculation V = Velocity of money T = Transaction of goods (Volume of trade) Sehingga formulasi M X V = P X T, dapat dirubah menjadi : P = MV / T >>Rumus 2.