Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat, bahan, teknologi (metode), keterampilan SDM, dan dana yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses produksi, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar sasaran.
Studi Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yang tepat Bagi perusahaan manufaktur Letak konsumen potensial atau pasar sasaran Letak bahan baku utama Sumber tenaga kerja Fasilitas transportasi Sumber daya penunjang, seperti air, listrik, keadaan udara, telepon. Fasilitas untuk pabrik dan fasilitas untuk karyawan Lingkungan masyarakat sekitar Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasan berikat dan AMDAL Bagi Perusahaan Jasa Perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain mudah dan dapat diakses konsumen, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi pesaing, izin lokasi dari pihak berwenang, tempat parkir yang memadai, dapat diekspansi.
Tahapan Pemilihan Lokasi Tahap pertama: Melihat kemungkinan daerah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi usaha dengan mempertimbangkan ketentuan pemerintah, jenis proses produksi atau jasa yang akan menentukan spesifikasi usaha yang berhubungan dengan tenaga kerja, pengangkutan, dll. Tahap kedua: Memperhatikan pengalaman dari usaha orang lain atau pengalaman sendiri, didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan dan proses produksinya karena keduanya akan berpengaruh pada sarana angkutan, pasar, listrik, air, telepon, dan faktor lain yang dianggap penting. Tahap ketiga: Mempertimbangkan dan menilai dampak sosial ataupun dukungan dari masyarakat di sekitar lokasi.
Metode Penilaian Lokasi Metode Penilaian Hasil Dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap penting dalam penentuan lokasi dan diberikan bobot penilaian. Metode Perbandingan Biaya Pemilihan dilakukan dengan cara menentukan besar kecilnya perkiraan seluruh biaya pada alternatif pilihan lokasi. Metode Analisis Ekonomi Metode ini mempertimbangkan biaya ditambah dengan faktor intangibles yang relevan.
Studi Fasilitas Produksi Studi fasilitas produksi meliputi studi tentang bangunan usaha, mesin dan peralatan serta tata letaknya, teknologi, serta tenaga kerja yang diperlukan.
Bangunan Usaha Perencanaan bangunan usaha terutama berkaitan dengan bahan-bahan yang diolah, proses pengolahan, penyediaan ruang pemeliharaan, masalah yang berhubungan dengan material handling, fleksibilitas, keamanan, kekuatan, dll. Keseluruhan faktor akan berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk mengadakan bangunan usaha. Bangunan usaha yang perlu dipertimbangkan adalah: Pabrik Kantor Gudang
Tata Letak Pabrik Perusahaan Manufaktur Artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti letak mesin, alat-alat produksi, lajur pengangkutan barang, dst yang harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efekif dan efisien. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun layout pabrik: Sifat produk. Jenis proses produksi Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan Fleksibilitas letak fasilitas untuk mengantisipasi perubahan proses di kemudian hari. Aliran barang dalam proses produksi sehingga tidak saling menghambat. Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Hendaknya memperhatikan kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
Tata Letak Kantor Perusahaan Manufaktur Tata letak kantor harus dirancang dengan memperhatikan: Besar kecilnya investasi Kemudahan dalam berkomunikasi Fleksibilitas pemakaian ruangan Struktur organisasi yang diterapkan Bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin
Tata Letak Gudang Perusahaan Manufaktur Hal-hal yang perlu dicermati dalam penyusunan tata letak gudang antara lain: Besar kecilnya nilai investasi Memudahkan aktivitas bongkar muat barang Fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah Masalah keselamatan barang di gudang serta lingkungan Keselamatan kerja di dalam gudang
Tata Letak Bagi Industri Jasa Tata letak fasilitas jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggan atas kualitas suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa meliputi: pertimbangan spasial, perencanaan ruangan, perlengkapan dan perabotan, tata cahaya, pesan-pesan yang disampaikan secara grafis. Beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam disain fasilitas jasa: Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang di mana jasa akan ditawarkan Fleksibilitas disain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang Faktor estetis Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain
Pemilihan Teknologi Pemilihan teknologi hendaknya dipertimbangkan sejak awal karena kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan leboh dari satu cara sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisme yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan. Beberapa kriteria lain adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Studi Proses Produksi Studi tentang proses produksi dapat dilakukan setelah bangunan, mesin, teknologi, dan tata letak mesin ditentukan. Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan barang atau jasa yang telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran penjualan termasuk kualitasnya sampai bagaimana persediaannya. Rencana kapasitas produksi Rencana jumlah produksi Bahan baku dan bahan penolong Manajemen persediaan
Rencana Kapasitas Produksi Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output). Rencana kapasitas produksi dalam SKB aspek teknis tergantung beberapa pilihan sistem, antara lain: Skala ekonomi Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit yang paling rendah. Kelemahannya, waktu pengembalian modal berjangka panjang sehingga produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan. Focused facilities Yaitu penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Strategi ekspansi Strategi wait and see
Perencanaan Jumlah Produksi Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau sedikit. Faktor yang mempengaruhi rencana jumlah produksi yang biasanya dijadikan pembatas jumlah yang akan dihasilkan adalah: Permintaan Kapasitas pabrik Suplai bahan baku Modal kerja Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya Beberapa metode untuk perencanaan jumlah produksi antara lain adalah: Metode Break-Even Point Metode Marginal Cost dan Marginal Revenue Metode Linier Programming
Bahan Baku dan Bahan Penolong Studi mengenai bahan baku dan bahan penolong adalah penting untuk mengetahui apakah gagasan yang dipilih layak dari ketersediaan bahan-bahan tersebut. Kebutuhan bahan tidak terlepas dari kebutuhan produksi, dan penilaian dilakukan mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, ada tidaknya kemungkinan barang substitusi, supplier, tingkat harga kebutuhan rutin usaha, dst.
Manajemen Persediaan Manajemen persediaan barang terbagi dua, yaitu permintaannya bersifat independen di mana sifat permintaannya tidak tergantung pada produksi barang lain, dan yang bersifat dependen di mana sifat permintaannya tergantung pada jumlah produk yang dibuat. Hal-hal pokok yang perlu dikaji dalam rangka SKB antara lain: Penentuan jumlah order Safety stock Inventory system untuk menentukan bagaimana dan kapan pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan Materials requirement planning
Kesimpulan Lingkup aspek ini meliputi dua hal pokok, yaitu masalah yang menyangkut pengembangan dan rencana pengoperasian. Rencana pengembangan meliputi jadwal pelaksanaan, prasarana dan sarana yang tersedia, seperti fasilitas, mesin-mesin, tenaga ahli dan tenaga kerja, dan berbagai bahan yang diperlukan. Rencana pengoperasian meliputi bahan baku, biaya perawatan, biaya modal kerja, dll. Penilaian teknis semata-mata ditujukan apakah ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak dari aspek teknis. Artinya, jika ide atau gagasan itu akan direalisasikan atau diproduksi, apakah ada lokasi yang tepat, ada mesin dan peralatan yang diperlukan dengan teknologi yang sesuai dengan tuntutan pasar, tersedia bahan baku dan penolong dalam jumlah cukup dan kontinyu, serta tenaga kerja yang terampil dalam jumlah yang cukup dan tingkat upah yang wajar, serta biaya lainnya yang masih dikategorikan sebagai biaya wajar.