M. Hariansyah, lahir di Balikpapan pada tanggal 17 Maret 1968

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Busbar/Rel Merupakan peralatan tempat pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik.
Advertisements

EFI Electronic Fuel Injection
Penggunaan Teknik Pendingin
BINARY CYCLE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI DENGAN SISTEM
PADA TURBIN GAS DI PLTG PT
PT INDONESIA POWER UBP PRIOK
PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS Firmansyah Medisa,
SISTEM DISTRIBUSI.
AIR CONDITIONING SYSTEM
Sistem Tenaga Uap Ahmad Adib R., S.T., M.T..
Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL.
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
SISTEM TENAGA LISTRIK Pertemuan 3
POWER PLANT.
Sistem Kendali Gabriel Sianturi.
PENGUJIAN PRESTASI KOMPOR INDUKSI
SPLIT - AIR CONDITIONER
Peralatan Listrik.
Melvini Eka Mustika JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
PLTPB (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)
Alat Pengendali Industri
1 SISTEM HIDROLIK SEBAGAI PENGGERAK BAJAK MOLE
TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Perlindungan Api pd Ruangan
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 1
MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA
Pengaplikasian PLC Dyah Darma Andayani.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT
INSTRUMENTASI KONTROL PROSES
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
Pengantar PLC Dyah Darma Andayani.
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
Oleh : SGO Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
VII. PEMAKAIAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI
Focus Grouf Discussion (FGD) PLTP SIKLUS BINARY
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
TUGAS AKHIR MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI
PETUNJUK PENGOPERASIAN PANEL LVMSB
Komponen sistem Pneumatik
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
“Perkembangan Teknik Elektro”
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Dasar – dasar Instrumentasi
PLTU PLTG PLTGU.
WATER LEVEL CONTROL Berbasis SCADA
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
TEGANGAN TINGGI.
Manfaat dan Bahaya Listrik
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan.
Seminar Fisika PENERAPAN PRINSIP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA GENERATOR LISTRIK AC Diajukan Oleh : NURUL IZZATI NIM Mahasiswa Fakultas Tarbiyah.
PPG Teknik Elektro Universitas Negeri Medan 2017 PENGUKURAN FAKTOR DAYA Oleh : Nisrina (Cos phi meter)
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
SISTEM REFRIGERASI DAN TATA UDARA
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Teknologi Energi Angin & Air
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Optimasi Energi Terbarukan (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Nama : Muhamad Firdaus Robbani kelas : Elektro Nim : Tugas : Analisis Sistem Grounding Pada Gardu Induk Transformator Distribusi 20 KV.
Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical). Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja rangkaian kelistrikan pada sebuah refrigerator dengan kontrol.
Aplikasi Kontrol PI (Proportional Integral) pada Katup Ekspansi Mesin Pendingin UMMUL KHAIR A-PLN.
AIR CONDITIONEER (AC) MOBIL. AC berfungsi utk mengkondisikan (menyegarkan*) udara dalam ruang mobil.
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan Budihardi (1998), yaitu ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia.
Transcript presentasi:

M. Hariansyah, lahir di Balikpapan pada tanggal 17 Maret 1968 M. Hariansyah, lahir di Balikpapan pada tanggal 17 Maret 1968. Pendidikan sarjana di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor, lulus pada tahun 1996. Tahun 2007 lulus dari Program Studi Teknik Elektro ISTN ( Institut Saint dan Teknologi Nasional) di Jakarta dan Tahun 2014 lulus dari Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Program Doktor peminatan Teknik Kontrol. Tahun 1992-2000, karyawan PT. Powel Trafo Asia. Tahun 2009 Mendirikan PT. Basuh Power Electric.

PENERAPAN PLC ( PROGRAM LOGIC CONTROL) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG

LATAR BELAKANG Penggunaan energi listrik di Indonesia pada Tahun 2012 sebesar 84,43 TWh. Pada tahun 2013 naik menjadi 90,48 Tera Watt hour (TWh) rata-rata peningkatan mencapai 8,3% / tahun. PLTP binari atau ORC (Organic Rankine Cycle) adalah sebuah proses konversi panas bersuhu rendah dengan menggunakan fluida kerja tertentu untuk membangkitkan tenaga listrik. Perlu melakukan pembangunan Pembangkit Energi Listrik terutama Energi Baru Terbarukan. Salah satunya adalah PLTP binari.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) PLTP BINARY CYCLE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG

HEAT BALANCE PLTP BINARY CYCLE

HEAT BALANCE PLTP BINARY CYCLE

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG

SISTEM KERJA PLTP BINARY CYCLE KONDISI OPERASI Menstabilkan aliran N-Pentane di dalam kondenser Pada kondisi sistem PLTP Binary mulai dijalankan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Motor N-Pentane ON memompakan cairan N-Pentane CV 3 OFF, CKV 1 (check valve) ON dan CV 6 ON difungsikan untuk menstabilkan sirkulasi N-Pentane dalam kondisi cair Motor sirkulasi air dan cooling tower dalam keadaan OFF

SISTEM KERJA PLTP BINARY CYCLE 2. Menstabilkan aliran N-Pentane di dalam Preheater dan Evaporator Point 1 tetap dipertahankan CV 3 ON, CKV 1 ON dan CV 6 ON difungsikan untuk menstabilkan sirkulasi N-Pentane dalam kondisi cair Motor sirkulasi air dan cooling tower dalam kondisi OFF

3. Proses pemanasan N-Pentane Posisi point 2 tetap dipertahankan kecuali CV 1 dan CV 2 dibuka secara perlahan lahan serta motor sirkulasi air dan cooling tower ON Jika setting point temperatur (T) dan tekanan (P) tercapai (N-Pentane berubah menjadi uap) maka CV 5 OFF, CV 6 OFF dan CV 4 ON secara perlahan-, dalam kondisi ini turbin sudah berputar pada putaran normal

Pressure Value (bar) Temperature Value (0C) CONTROL SYSTEM ORC RANKINE OPTIMALLY SYSTEM AND MAXIMUM POWER OF ORC RANKINE CYCLE

BAHAN DAN PERALATAN SISTEM KONTROL CONTROL PANEL Control panel merupakan lemari peletakan komponen-komponen kontrol yang terintegrasi dan bekerja sesuai sistem pengendali Pembuatan panel control

BAHAN DAN PERALATAN PENELITIAN 2. PERALATAN KONTROL Control valve Pressure Transmitter Thermocouple PLC FX Series FX 2N - 4AD FX 2N - 4DA HMI (GOT)

PROGRAM PLC KONDISI PERTAMA Pada program diatas CV6 bekerja terlebih dahulu dengan sistem pembukaan secara langsung pada 100% untuk mensirkulasikan N-Pentane. Dengan timing tertentu program akan mengaktifkan CV3 untuk memperluas area sirkulasi N-Pentane

PROGRAM PLC KONDISI BRINE MEMASUKI SISTEM Pada program diatas CV1 dan CV2 memasukan brine ke dalam sistem. CV1 dan CV2 bekerja berdasarkan sistem PID. Dalam hal ini pembukaan dan penutupan CV1 dan CV2 bergantung kepada temperatur dan tekanan media kerja.

PROGRAM PLC KONDISI MEDIA KERJA MEMASUKI TURBIN CV5 mendapat aktivasi dari suhu nominal media kerja saat terjadi perubahan fasa. CV5 mendapat pengaturan penutupan dan pembukaan dari RPM meter dan diproteksi oleh gas detector. CV6 bekerja jika mengalami gangguan pada turbin.

KONDISI SISTEM MENGALAMI GANGGUAN CV 1 dan CV 2 OFF difungsikan untuk menghentikan alran brine ke dalam Preheater dan Evaporator CV 4 OFF dan CV 5 ON secara perlahan-lahan difungsikan untuk mengalirkan fluida kerja ke dalam kondensor untuk proses kondensasi fasa uap menjadi fasa cair Setelah fluida kerja menjadi cair, maka motor N-Pentane OFF, motor sirkulasi OFF dan Colling tower OFF

SENSOR TEKANAN DAN TEMPERATUR PRESSURE TRANSMITTER Pressure max 40 bar Output 4 – 20 mA Transducer pressure THERMOCOUPLE Thermocouple tipe K Max suhu 400 derajat Output analog Thermocouple

ANALISIS CONTROL VALVE

SISTEM INPUT-OUTPUT PARAMETER P-T PADA CONTROL VALVE Tekanan dan temperatur di sensor oleh Pressure transmitter (tekanan) dan thermocouple (suhu) Thermocouple akan memberi sinyal analog ke FX2N – 4 AD TC dan Pressure transmitter akan memmberi sinyal analog ke FX2N- 4 AD FX2N – 4 AD dan FX2N – 4 AD TC akan memberi sinyal digital ke PLC untuk pengolahan data PLC akan memberi sinyal masukan ke FX2N – 4 DA FX2N – 4DA akan memberi masukan 4 – 20 mA ke Control Valve sesuai batas Tekanan dan Temperatur yang diinginkan untuk CV membuka/menutup 0 s.d 100 %

PROGRAMMING MONITORING DENGAN HUMAN MACHINE INTERFACE Setelah melakukan programming, maka sistem set point dan monitoring dilakukan dengan sistem Human Machine Interface (HMI). Monitoring HMI

TAMPILAN PADA HUMAN MACHINE INTERFACE

SISTEM JARINGAN TEGANGAN RENDAH PLTP BINARY CYCLE

SISTEM JARINGAN TEGANGAN RENDAH PLTP BINARY CYCLE No. Hasil Konsultasi Tindak Lanjut 1 Berdasarkan hasil diskusi antara Tim P3TKEBTKE dengan PT. PLN Area Distribusi Purwokerto, PT. PLN menetapkan: Sistem interkoneksi tidak menggunakan jaringan 20 kV Vektor grup transformator Yny0 ( sesuai Jawa Tengah) Tiang distribusi yang digunakan : Untuk gardu portal 350 daN, tinggi 12 meter Sistem interkoneksi atau sistem sinkronisasi dilakukan pada sisi tegangan rendah (TR) Memesan transformator sesuai kode vektor grup yang diminta Pekerjaan tegangan menengah 20 kV diganti menjadi tegangan rendah

Perubahan sistem sinkronisasi (interkoneksi) rencana dilaksanakan pada Tegangan Menegah 20 kV menjadi Tegangan Rendah 380 Volt mengakibatkan adanya perubahan desain, Sehingga material yang diajukan juga mengalami pergantian, antara lain: Kubikel 20 kV tidak digunakan, diganti dengan Panel Tegangan Rendah 2 jurusan, yang terpasang pada tiang gardu portal. Pekerjaan Tegangan Menegah 20 kV, menggunakan penghantar kabel A3C, 70 mm2 beserta perlengkapannya diganti tegangan rendah TR 380 V, menggunakan kabel TIC 3x35mm2 + N, beserta perlengkapanya. Dengan pemindahan gardu portal ke dekat tiang akhir milik PLN, jumlah tiang bertambah 1 (satu) set, dari 5 set menjadi 6 set. Transformator yang ditawarkan mempunyai Vektor grup Dyn5 harus diganti dengan vektor grup yang umum digunakan di Jawa Tengah (Ynyn0 ) atau (Yyn0), sehingga sinkronisasi rencananya menggunakan 1 modul, harus ditambah 1 modul sinkronisasi.

PERENCANAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (DESAIN AWAL) Transformator Portal Jaringan tegangan menengah 20 kV dengan trnasformator portal berada didekat Power House

Jaringan tegangan rendah 380 volt dengan trnasformator PERENCANAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH KONTRUKSI PEMASANGAN TIANG DAN KABEL TEGANGAN RENDAH Jaringan tegangan rendah 380 volt dengan trnasformator portal berada pada SUTM PLN.

TRAFO PORTAL DAN PANEL TR

TERIMA KASIH