Draft 2 KAMPUNG SUSUN CATATAN AWAL
Mengapa ‘kampung susun’ Mengapa ‘kampung susun’? Ketika akan membangun rusun sewa atau milik, perlu dipertimbangkan rumah susun seperti apa: apakah akan membangun unit-unit individual seperti apartemen, membangun kelompok hunian per lantai, atau bahkan menyediakan lantai untuk diisi oleh warga (“lahan bertingkat”, “land on land”). Untuk apa? Memelihara modal sosial yang sudah mengakar di kampung asal. Memelihara jaringan sosial yang sudah ada, memberi pilihan bagi warga untuk pindah ke rusun tapi tetap dekat dengan kerabat dan jaringan ekonominya. Mempertahankan kapasitas kerjasama / gotong royong yang telah ada di masyaratast. Menyertakan aspirasi warga dalam rancangan hunian, seperti Penetapan lokasi yang menunjang penghidupan. Tataletak ruang dalam, rencana tapak / siteplan Penetapan luas hunian dan ruang bersama Komponen yang akan dibangun & anggarannya, dan komponen yang harus diselesaikan oleh warga dalam jangka menengah. Menekan biaya Bagian-bagian non-struktur, non-utilitas diselesaikan oleh warga sesuai kemampuan. Bisa memanfaatkan bahan dari rumah lama. Direncanakan untuk pemeliharaan oleh komunitas. Bila perlu, sebagian lantai komersial diserahkan kepada swasta sebagai imbalan untuk memikul biaya konstruksi. Membuka peluang rembug / negosiasi pemanfaatan lantai sesuai kemampuan dan kebutuhan.
Padatnya Kota Hanoi (ilustrasi) Rumah bertingkat karena tingginya nilai lahan, tapi tetap individual. sulit mengadakan kegiatan sosial dan mengelola ruang bersama (keluarga, anak2, tetangga) rumah sempit termakan ruang utk utilitas dan tangga cahaya & ventilasi terbatas. dari http://phinemo.com/12-hal-unik-vietnam-yang-tak-akan-kamu-temukan-di-indonesia/
acuan Pasal ... Untuk menangglangi permukiman kumuh Pemerintah menyiapkan prasarana ... (termasuk penyiapan lahan) Pasal ... Masyarakat dapat melaksanakan pembangunan
bisa berbeda antara tiap rumah . . .
Ada aspirasi warga yang perlu ditampung dalam design
oleh Yusing, arsitek
oleh Anton Ismael