PROTEKSI PERDAGANGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERDAGANGAN INTERNASIONAL : RESTRIKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Advertisements

RESTRIKSI PERDAGANGAN
PROTEKSI DAN PEMBATASAN PERDAGANGAN
Kebijakan Impor.
Persaingan dalam pasar bebas (Memahami konteks bisnis global)
KEBIJAKAN HARGA.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pemerintah dan Nilai Tukar
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Globalisasi Ekonomi PERTEMUAN 6-7.
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
Alasan dilakukannya Pembatasan Perdagangan
Aplikasi fungsi linier
BAGIAN VII PEREKONOMIAN DUNIA
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Aspek Ekonomi dan Sosial
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Kebijakan Perdaganangan Internasional
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan
PENGARUH PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN
KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Aplikasi dari Model Persaingan Sempurna
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
BAGIAN VII PEREKONOMIAN DUNIA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN EKSPOR-IMPOR
PEREKONOMIAN TERBUKA PERDAGANGAN INTERNASIONAL PEMBAYARAN
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
PERTEMUAN 9.
Struktur Pasar & Tingkat Persaingan
Perdagangan Internasional Untuk SMA kelas XI oleh : nurul mustafidah
Teori Investasi,Perdagangan Internasional,Restriksi Perdagangan
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kebijakan perdagangan internasional
Bisnis Internasional.
TRADE CREATION DAN TRADE DIVERSION
International Trade Condition Kondisi Perdagangan International
EKONOMI INTERNASIONAL
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM.  Tidak ada satu pun negara di dunia yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.  Dibutuhkan kerjasama dan interaksi.
1). Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh
Kebijakan ekonomi dan perdagangan internasional
Tariff.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
TEORI & Kebijakan PERDAGANGAN Internasional PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Ekonomi Perdagangan Internasional Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
KEBIJAKAN INTERNASIONAL ZAHRINA NATASHA R.J. SEKAR AMARYLIS MUHAMMAD FARHAN.
 Tidak ada satu pun negara di dunia yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.  Dibutuhkan kerjasama dan interaksi antar negara guna memenuhi kebutuhannya.
PROTEKSI Bentuk Proteksi selain Tarif. Pelarangan Impor unit Rp 0 Q1Q2 Q3 P2 P1 S D s’
Transcript presentasi:

PROTEKSI PERDAGANGAN

HAMBATAN PERDAGANGAN: TARIF Bentuk hambatan perdagangan yang paling menonjol adalah tarif (tariff) Tarif adalah pajak atau cukai yang dikenakan untuk suatu komoditi yang diperdagangkan lintas batas teritorial Tarif digolongkan menjadi: Tarif impor (import tariff), yakni pajak yang dikenakan untuk setiap komoditi yang diimpor dari negara lain Tarif ekspor (export tariff), yakni pajak untuk semua komoditi yang diekspor Bea Transito (Transit duties), pajak yang dikenakan terhadap barang yang melewati suatu negara dengan tujuan akhir negara lain

Bila ditinjau dari penghitungannya, maka ada beberapa jenis tarif yakni: Ad valorem tarif Specific tariff Specific advalorem atau compound tariff

Ad valorem tariff adalah pajak yang dijenakan berdasarkan angka persentase tertentu dari nilai barang barang yang diimpor Tarif spesifik dikenakan sebagai beban tetap unit barang yang diimpor Tarif campuran (compound tariff) adalah gabungan dari keduanya. Disamping mengenakan tarif ad valorem juga mengenakan beban untuk tiap unit barang yang diimpor

Sistem Tariff 1. Single –column tariff  satu macam tarif 2. Double - Column Tariff 3. Triple – column tariff Efek Tariff: Efek terhadap harga (price effect) Efek terhadap pendapatan (Income effect) Efek konsumsi (Consumpt effect) Efek terhadap produk import substitution effect) Efek terhadap redistribusi pendapatan ( redistribution effect)

Analisis Keseimbangan Partial terhadap Tarif Dampak-dampak keseimbangan partial akibat pemberlakuan tarif 6 Sx Px 5 4 E 3 G H F 2 C A B 1 J I Dx 10 20 30 40 50 60 Qx

Dengan demikian dampak diberlakukannya tarif terhadap konsumsi (consumption effect of the tariff) yakni berkurangnya konsumsi domestik akibat pengenaan tarif ad valorem tadi Sedangkan dampak pengenaan tarif terhadap produksi ( production effect of the tariff), yakni peningkatan produk domestik berkat adanya tarif Dampak pengenaan tarif terhadap perdagangan (trade effect of the tariff) yaknijumlah impor yang menurun

Dan dampak pengenaan tarif terhadap penerimaan pemerintah (revenue effect of the tariff) adalah terciptanya pemasukan bagi pemerintah

Dampak pemberlakuan tarif terhadap surplus produsen dan konsumen Px Px Sx E 3 F H F 2 2 G C A 1 1 A B Dx 30 40 50 Qx 10 20 Qx

HAMBATAN-HAMBATAN NON TARIF Pelarangan Impor larangan impor bersifat mutlak artinya menutup kembali perekonomian Kuota Pembatasan ekspor sukarela Dumping Subsidi

Dampak-dampak diberlakukannya hambatan perdagangan non tarif Kuota impor Adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah impor kuota bisa berupa pembatasan kuantitas dan pembatasan nilai. Pembatasan ini biasanya dengan memberikan lisensi kepada kelompok individu/ pengusaha untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya langsung dibatasi

Jenis Quota import: 1. Absolute atau unilateral quota  ditentukan sendiri oleh suatu negara Negotional atau bilateral quota  ditentukan berdasarkan perjanjian anatra dua negara atau lebih Tariff quota  gabungan antara tariff dan kuota Mixing quota  membatasi bahan mentah yang diimpor dalam produksi barang akhir

Tujuan pemberlakuan kuota impor: Melindungi sektor industri domestik khusus bagi negara negara berkembang LDC Melindungi sektor pertanian domestik khusus bagi negara negara maju Melindungi neraca pembayaran suatu negara yang kerap defisit karena impor lebih besar dari ekspornya

Dampak pemberlakuan kuota impor Px Sx E 3 D F G 2 A B 1 H I C Dx1 10 20 30 40 50 Qx

Perbandingan kuota impor dengan tarif impor Pemberlakuan kuota impor akan mengakibatkan meningkatnya permintaan dam diikuti dengan meningkatnya harga. Dengan menetapkan kuota, pemerintah tidak mendapatkan pendapatan secara langsung Pemberlakuan kuota impor akan membatasi arus impor dalam jumlah yang pasti

Soal latihan 1. Gambarkan sebuah kurva yang mirip gambar 1 untuk negara 1, Namun jadikan sumbu horizontal untuk mengukur kuantitas komoditi Y dan sumbu vertikal untuk menghitung harga dolar dari komoditi Y. Gambarkan kurva penawaran Sy yang identik dengan kurva Sx, selanjutnya gambarkan kurva permintaan Dy yang memotong sumbu vertikal pada Py = 8 dan memotong sumbu horizontal pada 60 Y. Dan Py = 1 dolar per unit untuk harga yang berlaku dalam perdagangan bebas. Kemudian negara 1 memberlakukan tarif ad valorem sebesar 100% terhadap komoditi Y

Ditanya: Berapakah tingkat konsumsi , produksi, volume impor komoditi Y dalam kondisi perdagangan bebas? Hitunglah tingkat konsumsi, produksi, volume impor komoditi Y setelah negara 1 memberlakukan tarif ad valorem sebesar 100 % Bagaimanakah dampak dampak yang ditimbulkan akibat pemberlakuan tarif tersebut terhadap tingkat konsumsi, produksiperdagangan dan pendapatan pemerintah? Hitunglah surplus konsumen sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif

2. Jika kurva permintaan bergeser ke bawah sedemikian rupa sehingga memotong terbentuk kuota impor sebesar 10X . Berapa peningkatan harga X dan jumlah produksi domestik, jumlah impor dan jumlah konsumsi barang X?

Sx E 3 2 1 Dx 40 50 10 20 30

Pembatasan Ekspor Sukarela (VERs= Voluntary Export Restraints) Negara importir memaksa negara eksportir untuk membatasi ekspornya secara sukarela, biasanya disertai ancaman bahwa negara impor akan membatasi ekspor / hambatan perdagangan yang lebih keras Alasan pembatasan ekspor sukarela : Impor tersebut akan melumpuhkan sektor tertentu dalam perekonomian domestik Impor tersebut akan merusak lapangan kerja domestik

Dumping Dumping adalah penjualan suatu komoditi ke luar negeri jauh lebih murah dibanding dengan harga penjualan domestiknya Dumping diklasifikasikan menjadi 3 golongan: Dumping terus menerus atau praktek banting harga secara permanen ( International price descrimination) Yakni: kecenderungan terus menerus dari sebuah perusahaan monopoli domestik untuk memaksimalkan keuntungan dengan menjual komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasar domestik sedangkan harga untuk pasar luar negeri dibuat lebih murah

2. Deskriminasi harga yang bersifat predator (predatory dumping) adalah: penjualan komoditi dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini hanya berlaku sementara namun selisih harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat . Begitu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang besar maka ia akan segera meningkatkan harga ekspornya dan menghentikan dumping

3. Dumping Sporadis (Sporadic dumping) adalah: penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga sedikit lebih murah dibandingkan dengan harga domestik namun hanya terjadi sekali kali saja dan tujuannya hanya untuk mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa harus menurunkan harga domestik

Subsidi Ekspor Adalah pembayaran langsung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi kepada para eksportir atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara. Biasanya dilakukan oleh negara negara maju dan memiliki banyak modal.

S 4 c a b d 3,5 E 3 D 15 20 30 40 50

Kerugian konsumen domestik sebesar luas bidang a ditambah luas bidang b Keuntungan produsen domestik bertambah sebanyak luas bidang a + luas bidang b + luas bidang c Secara keseluruhan kerugian yang dialami pemerintah sebesar luas bidang b + luas bidang d