HINTS to Diagnose Stroke in the Acute Vestibular Syndrome:Three-Step Bedside Oculomotor Examination More Sensitive Than Early MRI Diffusion-Weighted Imaging.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan dengan Cedra Kepala
Advertisements

Kelumpuhan UMN (Upper Motor Neuron)
Prinsip Dasar Pemilihan Pemeriksaan Penunjang
Hipertensi (Darah Tinggi)
SKRINING dr. Fazidah A Srg Mkes.
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
Sindroma Koroner Akut Emil Huriani.
GANGGUAN KESEIMBANGAN PERIFER
KELOMPOK 6 B ARUHUL AMINI INTEN NUR RASADINA LICY MAYA RAMADANI M.HABIB HIDAYAT NAZARRUDIN NUR NEFRI YOGI ERSANDI WELLY ELVANDARI.
Sudden Deafness.
Interictal Electroencephalography
Ria Hartini Sitompul G1B011054
STROKE (CVD).
SKRINING.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Gejala dini stroke dr. Yohan Budi Hartanto, M.Sc, Sp.S
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Hasnaeni Hatta, S. ST.
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Riwanti Estiasari, Darma Imran
Pengukuran Pencegahan
ANAMNESA dan PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
Comparison of Ischemic Stroke Incidence in HIV-Infected and Non–HIV-Infected Patients in a US Health Care System Felicia C. Chow, MD,*† Susan Regan,
Indah Putri Permatasari
Cluster Headache With Ptosis Responsive To Intranasal Lidocaine Application: A Case Report Mesiwisani
Pemeriksaan penunjang vertigo
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Penyakit Pembuluh Darah Perifer
Apriyanti Farahdita Tiana
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
SKRINING.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
JURNAL R I Influence of Antithrombotics on the Etiology of Intracerebral Hemorrhage Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, Vol. 24, No. 3 (March),
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kelompok 5.
PENYAKIT KARDIVASKULER PADA LANSIA
ASKEP ANAK DENGAN FEBRIS KONVULSI
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
Oleh Sudaryanto, S.ST.Ft, M.Fis
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
RIZA HUDA PRATAMA RAHAYU
Distribution of Clinical Symptoms in Carpal Tunnel Syndrome
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Critical Appraisal Low Haemoglobin Levels Increase Unilateral Spatial Neglect In Acute Phase Of Stroke (Tingkat Hemoglobin Rendah Meningkatkan Unilateral.
Efek Pengobatan Clopidogrel + Aspirin dalam 12 jam Stroke Minor Akut atau Transient Ischemic Attack by Grace Fidia.
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Kemampuan suatu fasilitas penyaringan dapat memproses 1000 orang perminggu. Dengan asumsi bahwa prevalensi suatu penyakit sebesar 4 %, saudara diminta.
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
Saraf LBM 3. Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi.
STROKE (CVD).
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
Migrain Without Aura; A New Definition
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Transcript presentasi:

HINTS to Diagnose Stroke in the Acute Vestibular Syndrome:Three-Step Bedside Oculomotor Examination More Sensitive Than Early MRI Diffusion-Weighted Imaging Jorge C. Kattah, Arun V. Talkad, David Z. Wang, Yu-Hsiang Hsieh and David E.Newman-Toker Oleh: Indah Ningtyas Dwi P Pembimbing: dr.Suratno,Sp.S (K)

Pendahuluan AVS  vertigo, mual muntah, dan gangguan keseimbangan yang akut (detik-jam) yang dipengaruhi perubahan kepala dan nistagmus yang menetap hingga beberapa hari sampai minggu 2.6 juta pasien di Amerika Serikat dizziness atau vertigo, dan APV sebesar 150.000

stroke batang otak atau serebelum ~ APV ≥25% AVS infark sirkulasi posterior hasil false negatif dari MRI  stroke vetebrobasiler akut Sehingga prediktor pemeriksaan fisik penting untuk mengidentifikasi vestibulopati akut sentral

Pemeriksaan yang paling penting untuk stroke pseudolabirintin pada AVS adalah horizontal head impulse test (h-HIT) hasil VOR yang normal secara kuat  letak lesinya sentral VOR yang abnormal prediktor lokasi perifer yang lemah  pada beberapa pasien dengan abnormal h-HIT (APV)  stroke pons lateral

Pemeriksaan kedua  nistagmus,berubah arah pada eccentric gaze AVS  nistagmus horizontal yang terjadi pada satu arah dan meningkat intensitasnya ketika pasien melirik ke arah fase cepat dari nistagmus. Nistagmus vertical atau torsional merupakan tanda pasti dari patologi sentral

tapi > stroke dengan AVS  nistagmus horizontal yang menyerupai APV  yang membedakan tipe nistagmus sentral AVS atau AVP adalah perubahan arah pada eccentric gaze.

Pemeriksaan prediktor ketiga  skew deviation Dideteksi dengan cover test dengan atau tanpa koreksi prismatik > pada stroke batang otak, manifestasi dari oklusi arteri basiler Skew deviation merupakan tanda spesifik dari kelainan sentral pada AVS

Material dan metode Studi prospektif, cross sectional  9 th Kriteria inklusi adalah pasien dengan minimal 1 faktor resiko (merokok, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, atrial fibrilasi, eklampsia, hiperkoagubilitas, riwayat trauma servikal, atau riwayat stroke atau infark miokard). Kriteria eksklusi adalah pasien dengan riwayat rekuren vertigo dengan atau tanpa gejala pendengaran.

AVS HINTS - PAVS - CAPV Neuroimaging

Fisher exact dan Pearson X2  membandingkan proporsi dengan SAS 9.1 Likelihood ratio dan Cls  MedCalc 9.6

Hasil 101 25 APV 76 lesi sentral 121 -19 pasienrekuren vertigo - 1 pasien menolak 101 25 APV 76 lesi sentral

65%  laki-laki dengan rata2 usia 62 th Kisaran usia pasien stroke 26-92 th 15 pasien <50 th, termasuk 6 <40 th 30%  1 faktor resiko 75%  diperiksa 24 jam dari onset 97%  MRI saat awal MRS 97%  imaging dalam 72 jam dari onset

Stroke di lateral medulla (n=7), lateral pontin (n=5), serebelum inferior (n=12) ~ APV sedangkan stroke batang otak medial tidak (45% vs 5%, p=0.001)

MR angiografi  33 dari 69  15 oklusi PICA atau arteri vertebral unilateral, 3 stenosis arteri vertebral bilateral,15 normal

Diskusi skew deviation pada AVS  lesi di batang otak (> iskemik di lateral medulla oblongata atau pons) Tanda bahaya  akronim INFARCT (Impulse Normal, Fast-phase Alternating, Refixation on Cover Test) benign HINT dapat menyingkirkan stroke lebih baik dibanding hasil MRI dengan DWI yang negative pada 24-48 jam setelah onset dengan spesifisitas 96%

sensitivitas DWI secara keseluruhan 88% dan 72% untuk infark lateral medulla oblongata dan lateral pons Kesalahan diagnosis stroke sirkulasi posterior dg gejala dizziness  35% 58% pasien pada penelitian kami tidak menunjukkan tanda yang jelas atau hanya ada ataksia trunkal yang berat Studi sebelumnya  misdiagnosis  outcome yang berat sebesar 40%

Misdiagnosis  > pasien usia muda, # faktor resiko stroke  Diseksi arteri vertebralis Studi ini  15 pasien dengan umur<50 tahun  3 karena diseksi

Kesimpulan infark di lateral medula oblongata, lateral pontin, dan serebelum inferior ~ APV, dan penting untuk mencegah kesalahan diagnosa stroke sirkulasi posterior pada pasien AVS Tanda neurologi tipikal (-)  hampir separuh kasus

> separuh kasus infark serebelumhanya menunjukkan ataksia trunkal yang berat sebagai satu-satunya gejala tanpa disertai tanda neurologi atau okulomotor yang jelas MRI initial  false negatif :12% dan dapat menyingkirkan diagnosa setelah 48 jam dari onset gejala

Screening pasien AVS untuk 1 dari 3 tanda bahaya okulomotor (normal h-HIT, direction changing nystagmus, skew deviation) lebih sensitif daripada MRI dengan DWI untuk mendeteksi stroke akut dalam 24-48 jam dari onset. Pemeriksaan HINTS sampai INFARCT dapat mengurangi kesalahan diagnosis pasien stroke pada AVS

TERIMA KASIH