Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis Kesulitan Belajar Proses menentukan masalah peserta didik dengan mencari latar belakang penyebabnya. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat. Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.
Permasalahan Belajar : Kekacauan belajar (learning disorder) Ketidakmampuan belajar (learning disability) Leraning disfunctions :proses belajar tdk berfungsi Under Achiever Slow Learner : lambat belajar
Karakteristik Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar : Prestasi Bljr rendah Usaha yg dilakukan dlm bljr tidak sebanding dgn hasilnya Lamban Sikap acuh dlm mengikuti pelajaran Menunjukkan perilaku menyimpang Emosional (negatif)
Faktor Mempengaruhi Kesulitan Belajar : Environment Input Learning Teaching Process Raw Input Output Instrumental Input
Mengenali Kesulitan Belajar : Teknik Tes Tes hasil belajar, tes psikologi Teknik Non-Tes Wawancara, observasi, angket, sosiometri. Dokumentasi, pemeriksaan medis
Prosedur : Mengidentifikasi siswa yg mengalami kesulitan belajar Melokalisasi letak kesulitan belajar Menentukan faktor penyebab Memperkirakan alternatif bantuan Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya Follow up