PENGERTIAN EKONOMI PANGAN GIZI DAN SEJARAHNYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Gizi Masyarakat
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
Nama: Nova Al- Muhdor NIM: Class: B
SUBSISTEM KETERSEDIAAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Materi kuliah GIZI DAN KESEHATAN prasyarat MKK 236
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
Innovation in Service Journal Review Nanotechnology for enhancing food security in India Nanoteknologi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di India Oleh.
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
SEKTOR PERTANIAN.
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
ARAH KEBIJAKAN KONSUMSI PANGAN UNTUK MEMENUHI SPM DI KABUPATEN/KOTA
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
Materi 8 KETAHANAN PANGAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
Peran Agroindustri Dalam Memperkuat Ketahanan Pangan
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI
Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi 2010 menerapkan beberapa prinsip penting yaitu: (PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 59/Permentan/HK.060/8/2007.
Materi-7 KEBIJAKAN EKSPORT & IMPORT (Kaitannya dengan Pertumbuhan Penduduk, Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Gizi) OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes.
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Penjabaran Diversifikasi Pangan
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATAN
ANALISIS KEBUTUHAN GIZI RUMAH TANGGA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERANAN OBAT TRADISIONAL DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh dr. H.Dean Handimulya
SISTEM EKONOMI Pertemuan 4.
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
USULAN PENELITIAN PENGARUH HARGA BAHAN POKOK TERHADAP DAYA BELI MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : SITI MUSYAROFA CBA
PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
KONSEP DASAR ILMU GIZI Pengertian : 1. Ilmu gizi (Nutrition Science) :
KONSEP DASAR ILMU GIZI oleh: Suhaema,S.Si.T, MPH.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
KEMISKINAN.
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
OLEH : IR H ABDUL RAHMAN MS
DASAR – DASAR ILMU GIZI Pertemuan 1.
Asyhadu anlaa ilaaha illallaoh Wa asyhadu anna Muhammadan rasuululloh
TIPS HIDUP SEHAT Annisa Nurul H. (A ).
GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Gizi Masyarakat
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
Trend Isuue Awet Dengan Boraks
BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA)
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
ILMU GIZI KODE MK. JAM 2.04 Pengampu : Guntoro, S.Gz.
KONSEP DASAR ILMU GIZI MAYA KLEMENTINA D., M.GIZI NIK PERTEMUAN I PRODI D3 KEPERAWATAN.
PENGANTAR KE GIZI MASYARAKAT Prof. Dr. Albiner Siagian.
KONSEP DASAR GIZI.
M.A. Gizi & Kesehatan Masyarakat Alibbirwin, SKM, M.Epid STIKES MRH
Transcript presentasi:

PENGERTIAN EKONOMI PANGAN GIZI DAN SEJARAHNYA

Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya manusia yang bekualitas yang sehat, cerdas, dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam tiga dasawarsa terakhir.

Pada tahun 2003, IPM Indonesia masih rendah yaitu berada pada peringkat 112 dari 174 negara, lebih rendah dari negara-negara tetangga. Rendahnya IPM ini sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan status kesehatan penduduk, hal ini antara lain terlihat dari masih tingginya angka kematian bayi sebesar 35 per seribu kelahiran hidup dan angka kematian balita sebesar 58 per seribu kelahiran hidup serta angka kematian ibu 307 per seratus ribu kelahiran hidup. Lebih dari separuh kematian bayi dan anak balita disebabkan oleh buruknya status gizi anak balita. Kemiskinan dan kurang gizi merupakan suatu fenomena yang saling terkait, oleh karena itu meningkatkan status gizi suatu masyarakat erat kaitannya dengan upaya peningkatan ekonomi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan ekonomi sebagai dampak dari berkurangnya kurang gizi dapat dilihat dari dua sisi, pertama berkurangnya biaya berkaitan dengan kematian dan kesakitan dan di sisi lain akan meningkatkan produktivitas.

Pengetian Ekonomi Pangan Gizi Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah Ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu oikos=keluarga atau rumah tangga, nomos=peraturan atau hukum. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat). (menurut Islam)

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Dapat disimpulkan, Ilmu Ekonomi adalah ilmu mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan atau tanpa uang dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Pengertian pangan,makanan & zat gizi Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur / ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh , yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

simpulan Ekonomi Pangan Gizi Ilmu yang mempelajari bagaimana menyeimbangkan kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan zat gizi karena pertambahan penduduk dengan jumlah bahan yang dijadikan makanan /yang menghasilkan zat gizi itu.

Sejarah perkembangan gizi

Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.

Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.

Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).

Ruang Lingkup Ilmu Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.

Pangan Ketahanan pangan menjadi prioritas dalam pembangunan nasional. 3 alasan yang melandasi pentingnya ketahanan pangan di suatu negara (Suryana, 2004) 1. akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia. 2. konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. 3. ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan bagi ketahanan nasional suatu negara yang berdaulat.

Fokus program aksi pemantapan ketahanan pangan diarahkan pada kegiatan-kegiatan, seperti percepatan diversifikasi pangan, penanganan kerawanan pangan, pengembangan lumbung pangan/tunda jual, peningkatan keamanan pangan, dan peningkatan kemampuan daerah, (BBKP, 2004).

Lima prinsip konsep kebijakan harga beras menurut Saleh Afif dan Leon Mears, yaitu: a. perlu ada harga dasar yang cukup merangsang produksi; b. perlu ada harga tertinggi yang melindungi konsumen; c. perlu ada selisih yang memadai antara harga dasar dan harga tertinggi untuk merangsang perdagangan oleh swasta; d. perlu adanya relasi harga antara daerah, perlu isolasi harga terhadap pasaran dunia dengan fluktuasi yang lebar; e. disarankan pula adanya stok penyangga (buffer stock) yang dikuasai pemerintah.

Secara teoritis ada berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah gizi, strategi tersebut adalah: a. peningkatan ketersediaan pangan; b. perbaikan ekonomi; c. perbaikan pendidikan; d. perbaikan konsumsi pangan; e. perbaikan keadaan kesehatan.

Masalah pangan Indonesia Dengan pertumbuhan penduduk 1,49 % per tahun, Indonesia harns rnampu menyediakan pangan untuk 210 juta penduduknya saat ini dan pertambahan setidaknya 3 juta konsumen baru setiap tahun. Pada saat yang sama sekitar 100.000 hektar lahan pertanian umurnnya pangan terkonversi setiap tahunnya untuk berbagai kepentingan non-pertanian. Juga telah sernakin seriusnya penurunan kesediaan air

Fenomena globalisasi yang mempengaruhi kondisi keaneka-ragaman pangan Indonesia:  Indonesia dengan jumlah konsumen yang besar merupakan pasar yang sangat menarik bagi produsen pangan dunia. Dengan dorongan bagi terbukanya pasar domestik Indonesia menyebabkan berbagai produk dipasarkan ke Indonesia, yang walaupun juga mendorong penganeka-ragaman pola pangan, tetapi dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru dalam ketahanan pangan Kondisi tersebut juga dikhawatirkan akan menciptakan playing field yang tidak seimbang antara pelaku bisnis pangan domestik dan MNC. 

Dalam 5 tahun pasar beras dunia menunjukkan trend penurunan harga Dalam 5 tahun pasar beras dunia menunjukkan trend penurunan harga. Hal ini menyebabkan masuknya beras impor ke pasar Indonesia legal maupun ilegal dengan harga relatif murah. Walaupun hal ini memungkinkan lebih tersedianya "pangan murah" bagi penduduk miskin, namun hal ini dapat sangat serius mempengaruhi ketahanan pangan jangka panjang. Beras impor murah akan (1) menimbulkan ketergantungan terhadap beras semakin tinggi dan mengurangi insentif untuk menganeka- ragamkan sumber karbohidrat, dan (2) menjadi disinsentif bagi petani untuk menanam beras sehingga dapat menimbulkan ketergantungan terhadap beras impor. 

Perusahaan-perusahaan industri pangan di Indonesia sebagian besar telah dimiliki oleh perusahaan multinasional. Hal tersebut akan menyebabkan pengambilan keputusan industri menjadi tergantung pada kepentingan perusahaan induknya. Hal ini dapat menjadi kendala bagi pengembangan 'industrialisasi pangan alternatif .  Globalisasi dapat mengurangi keleluasaan pemerintah Indonesia dalam memformulasi dan menerapkan kebijakan dibidang pangan akibat keterkaitannya dengan kepentingan beberapa lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF.  Globalisasi juga membawa pengaruh budaya pangan baru: mie, fast food, dll. Namun sebagian besar pola pangan baru tersebut berbasis bahan baku yang harus impor dan kurang menyerap potensi alam Indonesia. 

Daftar Pustaka  Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. Supariasa, dkk. 2002.Penilaian Status Gizi. EGC.: Jakarta. http://www.scribd.com/doc/31765954/Gizi-KesMas Krisnamurthi, Bayu . 2003. Ketahanan Pangan Dalam http : ekonomi rakyat.org Gizi dalam http: emmapikz.blog

Terima kasih