PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT Moch.Diyon. S.Pd, M.Si
Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat Perjuangan merebut Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi merupakan tanggung jawab bangsa dan pemerintah Indonesia. Di samping itu, sesuai dengan isi KMB, masalah Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu satu tahun. Namun, sampai tahun 1962, Belanda masih menanamkan kekuasaannya di bumi Irian Barat.
Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat Berdasarkan kenyataan di atas, bangsa dan pemerintah RI berkewajiban untuk merebut Irian Barat (Papua) ke pangkuan ibu pertiwi. Upaya ini harus dilakukan secara damai, yaitu melalui diplomasi bilateral dengan Belanda maupun diplomasi multilateral dengan melibat PBB.
Upaya Penyelesaian Masalah Irian Barat Perundinga pertama tanggal 25 Maret sampai dengan 1 April 1950 di Jakarta kedua delegasi sepakat membentuk Komisi Gabungan. Perundingan anggal 4 Desember 1950 di Den Haag perundingan mengalami jalan buntu karena Belanda merasa bertanggungjawab untuk memajukan rakyat Irian Barat dan rakyat Irian Barat akan menentukan pilihannya sendiri.
Upaya Penyelesaian Masalah Irian Barat Mengingat tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak, kemudian Belanda mengusulkan agar masalah Irian Barat diserahkan saja kepada Mahkamah nternasional di Den Haag. Usulan tersebut ditolak pihak Indonesia karena dipandang bukan jalan terbaik bagi Indonesia.
Upaya Penyelesaian Masalah Irian Barat Ternyata pemerintah Belanda melakukan tindakan sepihak Dengan persetujuan parlemen telah memasukkan Irian Barat ke wilayah Kerajaan Belanda. Pemasukan itu dengan cara merubah Hindia Belanda (Nederlands Indie) menjadi Nederlands West Niew Guinea.
Upaya Penyelesaian Masalah Irian Barat Penyelesaian masalah Irian Barat menjadi berlarut-larut karena sikap Belanda yang berkeinginan menanamkan kekuasaannya. Sampai tahun 1962, Belanda masih menanamkan kekuasaannya di Irian Barat. Oleh karena itu, pemerintah dan bangsa Indonesia harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi.
Perjuangan Melalui PBB Pada bulan September 1954, dalam sidang Umum PBB yang ke-9, Indonesia mengajukan masalah Irian Barat ke PBB. Pihak Indonesia mengemukakan beberapa hal yang intinya diantaranya adalah: irianBarat adalah merupakan bagian integral dari Indonesia, Persetujuan Linggarjati dan Renville menerima pendirian suatu negara Indonesia yang merdeka, KMB adalah suatu kompromi sementara dalam hal penundaan masalah kedaulatan, Pada tahun 1950, 1951, 1952 Indonesia telah berusaha untuk merundingkan masalah Irian Barat itu, tetapi selalu ditolak oleh Belanda, Indonesiaingin mencari jalan pemecahan secara damai.
Setelah di PBB juga mengalami jalan buntu Pada tahun 1956, hubungan diplomatik dan politik antara Indonesia dengan Belanda semakin panas. 5 Februari 1956 Indonesia telah memutuskan secara sepihak hubungan Uni Indonesia Belanda. Kemudian disusul dengan pembatalan secara sepihak keseluruhan persetujuan KMB pada tanggal 2 Maret 1956.
setelah mengalami kegagalan berkali-kali di PBB Sidang Umum PBB ke-13 tahun 1958 tidak ada pembicaraan lagi tentang Irian Barat. Selanjutnya Indonesia berpendirian bahwa pada dasarnya pengembalian Irian Barat tergantung pada kekuatan nasional bangsa Indonesia sendiri. Selanjutnya Indonesia menyatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan kerajaan belanda pada tanggal 17 Agustus 1960.
Tri Komando Rakyat dan Kembalinya Irian Barat Front Nasional Pembebasan Irian Barat dibentuk tanggal 31 Desember 1959 Pengurus Besar Front Nasional yang bertugas: menyusun dan membina potensi nasional untuk pembebasan Irian Barat, dan merencanakan aksi-aksi dan tindakan-tindakan untuk membebaskan Irian Barat
Tri Komando Rakyat dan Kembalinya Irian Barat Selanjutnya Presiden Sukarno membentuk Dewan Pertahanan Nasional (DEPERTAN), yang diberi tugas untuk merumuskan pengintegrasian segenap potensi kekuatan nasional guna membebaskan Irian Barat. 4 Desember 1961, DEPERTAN membentuk Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat (KOTI PEMIRBAR). Panglima KOTI dijabat oleh Presiden Sukarno dan dibantu oleh ketiga Staf Angkatan Bersenjata.
Trikora Presiden Soekarno pada rapat raksasa di Alun-alun Utara Yogyakarta, 19 Desember 1961. Ke-3 isi Trikora itu: Menggagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda Kolonial; Mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Irian Barat; Mempersiapkan mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan bangsa.
Proses mulai operasi trikora Pasukan Indonesia dan para sukarelawan dalam rombongan kecil masuk Irian Barat melalui laut dengan menggunakan perahu. Sampai bulan Agustus 1962 sudah banyak yang menyusup dan mengadakan persiapan untuk melakukan penyerangan yang menentukan. Operasi infiltrasi penerjunan dari udara
Pembebasan Irian Barat Bendera Sang Merah Putih sudah berkibar secara resmi di Irian barat pada 31 Desember 1962. Pemerintah Republik Indonesia secara keseluruhan masuk ke Irian Barat pada tanggal 1 Mei 1963.
perjuangan pembebasan Irian Barat tanggal 15 januari 1962 kapal Republik Indonesia Macan Tutul tenggelam secara jantan di perairan Laut Aru yang didalamnya terdapat Komodor Jos Sudarso dan Kapten (L) Wiratna serta pahlawanpahlawan laut lainnya.
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) atau act of free choice diadakan pada tanggal 14 Juli 1969, dengan hasil rakyat Irian Barat memilih bergabung dengan Republik Indonesia.