Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

Ni Wayan Primanovenda, S.Psi
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
KONSEP-KONSEP DASAR TEORI KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
MATERIKOMPETENSILATIHANREFERENSI MENU UTAMA. MATERIKOMPETENSILATIHANREFERENSI MENU UTAMA.
KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK
JENIS-JENIS KONSEP DIRI
Dra. Diana Rusmawati,Psikolog 2011
Pada Masa ini anak sangat aktif
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
STRES dan MANAJEMEN STRES.
Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog
KONSEP DIRI.
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
PENJAS ADAPTED BAGI TUNALARAS
DELINQUENT (KENAKALAN)
B K B K BIMBINGAN DAN KKONSELING BIMBINGAN DAN KKONSELING.
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Kedisiplinan Disiplin kerja dibicarakan dalam kondisi yang sering kali timbul bersifat negatif. Disiplin lebih dikaitkan dengan sangsi atau hukuman.
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
POKOK BAHASAN Pertemuan 5 Matakuliah: Psikologi Pendidikan Tahun: 2009.
VIENA RUSMIATI HASANAH
BAB 04 TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNALARAS
KESUKARAN BELAJAR PART III
“PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL UNTUK ANAK BERKELAINAN AKADEMIK DAN MENTAL EMOSIONAL” Nur Amalina Siti Lailatus Sholichah Kanty.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
SKIZOFRENIA.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
PERILAKU KEKERASAN Oleh : Nina Rizka Rohmawati
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Ns. I Gede Yudiana Putra, S.Kep, M.Kes
BIMBINGAN KONSELING.
PERKEMBANGAN AFEKTIF REMAJA KELOMPOK VI
Masalah-Masalah BK Pendidikan
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
Gangguan Emosi.
TUNALARAS Kelompok 8 Ayu sinta dewi Dewi nur hamimah ( )
SALAM HORMAT UNTUK IBU DAN BAPAK GURU
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
PERTUMBUHAN FISIK REMAJA FKIP EKONOMI AKUNTANSI-2B
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
KENAKALAN REMAJA Adinda F. Febrianti Anggia B. Chantika
KEPRIBADIAN.
DEMENSIA.
Kepuasan Kerja, dan Stress
Kata remaja disebutkan sebagai masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada juga istilah asing yang menunjukan masa remaja, antara lain: puberty.
BAB 3 : TEKANAN EMOSI DALAM KALANGAN MURID
ANAK – REMAJA
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
ANAK – REMAJA
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Transcript presentasi:

Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog Anak tunalaras Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog

Tuna Laras Anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya,sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungan

Perilaku Anak Tunalaras Adanya ganguan emosi dan gangguan sosial, yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : Tidak mau bergaul dan menyendiri Melarikan diri dan bertanggung jawab Berdusta,menipu,mencuru menyakitan orang lain atau sebaliknya,ingin di puji, tak perna menyulitkan orang lain penakut dan kurang pencaya diri. Tidak mempunyai insiatif dan tertanggung jawab, kurangnya keberani-an dan sangat tergantung pada orng lain. Agresif terhadap diri sendiri,curiga,acuh tak acuh, banyak mengkhayal. Memperlihatkan perbuatan gugup,misalnyal: mengigit kuku,komat kamit,dan sebagainya.

Rasa rendah diri yang berlebihan ditandai dgn cirri-ciri   Sbb: Terlalu mempersoalkan diri sendiri,sering minta maaf,takut tampil di muka umum,dan takut bicara. Mengeluh dgn nada nasib malang dan segan melakukan hal-hal baru atau yg dapat mengungkap kekurangan. Selalu ingin sempuna,tdk puas dgn apa yg diperbuat Bersikap introvent (lebih banyak mengarahkan perhatian pada diri sendiri/bersikap sangat tertutup)

Merendahkan harga diri harga diri,ditandai dgn ciri- ciri sebagai berikut : Bernada murung,cepat merasa tersinggung, merasa tdk enak badan, sakit buatan. Berpura-pura lebih dari orang lain misalnya, Menonjolkan diri, bicara lantang, dan merendahkan orang lain. Membuat kompensasi. Melakukan perbuatan jahat.

KARAKTERISTIK TUNALARAS Karakteristik Akademik Pencapaian hasil belajar yang jauh dibawah rata-rata Seringkali dikirim ke kepala sekolah atau ruangan bimbingan Seringkali tidak naik kelas atau bahkan ke luar sekolahnya Sering kali membolos sekolah Lebih sering dikirim ke lembaga kesehatan dengan alasan sakit, perlu istirahat Anggota keluarga terutama orang tua lebih sering mendapat panggilan Orang yang bersangkutan lebih sering berurusan dengan polisi Lebih sering menjalani masa percobaan dari yang berwenang Lebih sering melakukan pelanggaran Lebih sering dikirim ke klinik bimbingan

Karakteristik Sosial/Emosional a. Karakteristik social 1)   Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain, dengan cirri-ciri: perilaku tidak diterima oleh masyarakat dan biasanya melnggar norma budaya, dan perilaku melanggar aturan keluarga, sekolah, dan rumah tangga. 2) Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif, yaitu tidak mengikuti aturan, bersifat mengganggu, mempunyai sikap membangkang atau menentang, dan tidak dapat bekerja sama. b. Karakteristik emosional 1)      Adanya hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak, seperti tekanan batin dan rasa cemas. 2)      Adanya rasa gelisah, seperti rasa malu, rendah diri, ketakutan, dan sangat sensitive atau perasa.

3. Karakteristik Fisik/Kesehatan Karakteristik fisik/kesehatan anak tunalaras ditandai dengan adanya gangguan makan, gangguan tidur, dan gangguan gerakan (tik). Seringkali anak merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada jasmaninya, ia mudah mendapat kecelakaan, merasa cemas terhadap kesehatannya, merasa seolah-olah sakit. Kelainan lain yang berwujud kelainan fisik, seperti gagap, buang air tidak terkendali, sering mengompol dan jorok.

Klasifikasi Anak Tunalaras Anak yang mengalami gangguan perilaku yang kacau (conduct disorder) mengacu pada tipe anak yang melawan kekuasaan, seperti bermusuhan dengan polisi dan guru, kejam, jahat, suka menyerang, hiperaktif. Anakyang cemas-menarik diri (anxious-withdraw) adalah anak yang pemalu, takut-takut, suka menyendiri, peka, dan penurut. Mereka tertekan batinnya. Dimensi ketidakmatangan (immaturity) mengacu kepada anak yang tidak ada perhatian, lambat, tidak berminat sekolah, pemalas, suka melamun dan pendiam. Mereka mirip seperti anak autistic. Anak agresi sosialisasi (socialized-aggressive) mempunyai cirri atau masalah perilaku yang sama dengan gangguan perilaku yang bersosialisasi dengan “gang: tertentu. Anak tipe ini termasuk dalam perilaku pencurian dan pembolosan.

Faktor-Faktor Penyebab Ketunalarasan Kondisi/Keadaan Fisik Kondisi ini kadang menimbulkan perasaan inferioritas dan menyebabkan ketidakstabilan emosi anak yang pada akhirnya berujung pada gangguan perilaku. 2. Masalah perkembangan setiap memasuki fase perkembangan baru, individu dihadapkan berbagai tantangan satu krisis emosi. apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalh tersebut maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku.

3. Masalah keluarga Aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah gangguan emosi dan tingkah laku, yaitu: Kasih sayang dan perhatian Kehormonisan keluarga Kondisi ekonomi 4. Lingkungan sekolah Perilaku guru yang otoriter mengakibatkan anak menjadi tertekan dan takut menghadapi pelajaran, sehingga anak lebih memilih membolos dan berkeluyuran

MODEL LAYANAN PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS a. Model biogenetik gangguan perilaku disebabkan oleh kecacatan geniti atau biokimiawi sehingga penyembuhannya ditekankan pada pengobatan, diet, olahraga atau mengubah lingkungan. b. Model behavioral (tingkah laku) emosi merupakan indikasi ketidakmampuan menyesuaikan diri yang terbentuk, bertahan, dan mungkin berkembang karena berinteraksi dengan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, penanganannya tidak hanya ditujukan kepada anak, tetapi pada lingkungan tempat anak belajar dan tinggal.

c. Model psikodinamika gangguan emosi disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses perkembangan kepribadian. Oleh karena itu, untuk mengatasi gangguan perilaku itu dapat diadakan pengajaran psikoedukasional, yaitu menggabungkan usaha membantu anak dalam mengekspresikan dan mengendalikan perasaannya. d. Model ekologis Model ini menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena adanya interaksi antar individu dengan lingkungannya. Gangguan perilaku terjadi karena adanya disfungsi antara anak dengan lingkungannya. Oleh karena itu, model ini menghendaki dalam memperbaiki problem perilaku agar mengupayakan interaksi yang baik antara anak tentang lingkungannya.

teknik pendekatan a) Perawatan dengan obat b) Modifikasi perilaku Ada beberapa langkah dalam melaksanakan modifikasi perilaku, yaitu : 1) Menjelaskan perilaku yang akan diubah; 2) Menyediakan bahan yang mengharuskan anak duduk diam; 3) Mengatakan perilaku yang diterima. c) Strategi psikodinamika membantu anak menjadi sadar akan kebutuhannya, keinginan, dan kekuatannya sendiri. d) Strategi ekologi Pendukung teknik, mengasumsikan bahwa dengan diciptakannya lingkungan yang baik maka perilaku anak akan baik p

Fasilitas pendidikan untuk anak tunalaras Ruangan fisioterapi dan peralatannya, yaitu peralatan yang lebih diarahkan pada upaya peregangan otot dan sendi, dan pembentukan otot, misalnya: barbel, box tinju, dan sebagainya. Ruangan terapi bermain dan peralatannya, yaitu peralatan yang lebih diarahkan pada model terapi sublimasi dan latihan pengendalian diri. Misalnya puzzle dan boneka . Ruangan terapi okupsi dan peralatannya, yaitu peralatan yang lebih diarahkan pada pembentukan keterampilan kerja dan pengisian pengisian waktu luang sesuai dengan kondisi anak.