PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS PADA MAPEL PPKn Dr. ARNIE FAJAR, M.Pd. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pembinaan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2016
Etika & Fenomena Perilaku Berlalu -Lintas
NEKAT PANGKAL BAHAYA
CEPET NYAMPEK NIH….
KERJASAMA SALING MENGUNTUNGKAN
KELEBIHAN MUATAN
PURA-PURA TIDAK TAHU…..
MERAMPAS HAK PEJALAN KAKI
LAYANAN TILANG….
POLISI JUGA MANUSIA
STOP! MEMBERIKAN SEPEDA MOTOR UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR
APAKAH AKAN KITA BIARKAN???
TIDAK. Kita tidak dapat melakukan segalanya. Namun TIDAK !!! Kita tidak dapat melakukan segalanya... Namun... Kita dapat melakukan sesuatu...
KONDISI LALIN DUNIA 10 Kota dengan Lalu Lintas Terbaik di Dunia Tampere, Finlandia - 6.240/tahun Stop-start sebanyak 6.240 kali/tahun. Setiap hari berhenti dan berjalan sebanyak 17 kali) 2. Rotterdam, Belanda - 6.360/tahun 3. Bratislava, Slovakia - 6.840/tahun 4. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab - 6.840/tahun 5. Brisbane, Australia - 6.960/tahun 6. Antwerp, Belgia - 7.080/tahun 7. Porto, Portugal - 7.200/tahun 8. Brno, Republik Ceko - 7.320/tahun 9. Kopenhagen, Denmark - 7.440/tahun 10. Kosice, Slovakia - 7.440/tahun Survei ini dilakukan Stop-Start Magnatec Castrol. Rabu, 4 Februari 2015 | 11:40 WIB
10 KOTA PALING MACET DI DUNIA 1. Jakarta, Indonesia - 33.240/Tahun stop-start sebanyak 33.240 kali/tahun. setiap hari berhenti dan berjalan sebanyak 94 kali) 2. Istanbul, Turki - 32.520/Tahun 3. Meksiko City, Meksiko - 30.840/Tahun 4. Surabaya, Indonesia - 29.880/Tahun 5. St. Petersburg, Rusia - 29.040/Tahun 6. Moskow, Rusia - 28.680/Tahun 7. Roma, Italia - 28.680/Tahun 8. Bangkok, Thailand - 27.480/Tahun 9. Guadalajara, Meksiko - 24.840/Tahun 10.Buenos Aires, Argentina - 23.760/Tahun Survei ini dilakukan Stop-Start Magnatec Castrol. Time, 4 Februari 2015
Tol dalam Kota Jakarta, 24/12/2015 MH Thamrin, Jakarta, 22/09/2015 Singapura, 29 Mei 2016 |
Learn from yesterday... Life for to day... Hope for tomorrow...
Bagaimana caranya? Pendidikan Pre-Emtif Preventif
BAGAIMANA MEMBENTUK SIKAP DAN PERILAKU Paradigma yang positif Internalisasi nilai-nilai kebajikan Adanya teladan/contoh yang baik Pembiasaan yang berkelanjutan Penciptaan suasana/lingkungan yang kondusif
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN DISIPLIN BERLALU LINTAS DALAM INTERNALISASI DISIPLIN BERLALU LINTAS Pendidikan Lalu Lintas (PLL) Keteladan perilaku PATUH Pembiasaan perilaku PATUH yang berkelanjutan Penciptaan suasana/lingkungan yang DISIPLIN (TERTIB, TERATUR, AMAN, NYAMAN)
CHILDREN SEE... CHILDREN DO...
KONSEP PENDIDIKAN UU NO. 20 THN 2003 PSL 1 ANGKA 1 (SISDIKNAS) ° USAHA SADAR ° TERENCANA ° SPIRITUAL ° KENDALI DIRI ° KEPRIBADIAN ° KECERDASAN ° AKHLAK MULIA ° TERAMPIL KONSEP PENDIDIKAN WUJUDKAN SUASANA BELAJAR PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK KEMBANGKAN POTENSI
1. LANDASAN FILOSOFIS (TEOLOGIS) TRANSFER OF KNOWLEDGE PARADIKMA YANG POSITIF IQ IQRA” SIKAP DAN PERILAKU TERTIB DAN PATUH (NORMA, BUDAYA, DAN ETIKA) EQ BISMIROBBIK SQ TRANSFORMATION OF VALUES INTERNALISASI NILAI-NILAI
2. LANDASAN HUKUM Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan Jalan di Indonesia. Memorandum of Understanding (MoU) antara Mendiknas dan Kapolri Nomor 03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.” Berbagai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang regulasi implementasi kurikulum di satuan pendidikan baik pendidikan dasar dan menengah.
3. LANDASAN PEDAGOGIS MELATIH MENGAJAR MEM-BIMBING MENG-ARAHKAN MENDIDIK MENGAJAR MEM-BIMBING 3. LANDASAN PEDAGOGIS MENG-ARAHKAN MELATIH
4. LANDASAN ILMIAH Moral Knowing Moral Feeling Moral Action Moral Awareness Moral Knowing Values Perspektive-Talking Moral Reasoning Decision Making Self Knowledge Moral Feeling Consience Self-Esteem Emphaty Loving the Good Self Control Humanity Moral Action Competence Will Habit
TRILOGI LINGKUNGAN PENDIDIKAN KELUARGA SEKOLAH (LEMBAGA PENDIDIKAN) MASYARAKAT
TUJUAN PLL Agar generasi muda secara sadar mampu mengimplementasikan sistem nilai yaitu etika dan budaya berlalu lintas yang aman, santun, selamat, tertib dan lancar yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Merubah perilaku pemakai jalan (road user behavior) Menurunkan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Memberikan infolantas. Sepeda Motor, Kendaraan Bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil barang, dan Kendaraan Tidak Bermotor berada pada lajur kiri Jalan. (Pasal 108 UU No. 22 Tahun 2009)
PENGERTIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS (PLL) Lalu Lintas dilihat dalam konteks pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan kesadaran tertib lalu lintas, sehingga peserta didik mampu mengendalikan atau mengurangi timbulnya kecelakaan lalu lintas. Upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap dan etika berlalu lintas, yang santun, aman, nyaman, tertib dan selamat, baik bagi dirinya maupun orang lain.
lanjutan melakukan serangkaian usaha secara terprogram dan tersistem untuk melahirkan generasi yang memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas. PLL menfokuskan pada penanaman pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas (transfer of knowledge) dan menanamkan nilai-nilai (tranformation of values) etika dan budaya tertib berlalu lintas dan membangun perilaku tertib lalu lintas pada generasi muda
PROSES SCHEMA MANAJEMEN METODE & MEDIA GURU IN PUT OUT PUT PROSES SARANA PRASARANA KURIKULUM
CARA MEMBELAJARKAN PENDIDIKAN LALU LINTAS Melalui: Kurikulum PKn/PPKn dan Pendekatan Integratif Beban kurikulum sudah padat, maka pendidikan lalu lintas diiintegrasikan pada mata pelajaran PKn/PPKn, pendidikan agama, pendidikan olah raga, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, ataupun mata pelajaran lain yang relevan.
SPELAKSANAAN PLL DI SATUAN PENDIDIKAN 34
PLL DI SEKOLAH Ditekankan pada tataran moral action, tetapi juga tidak lepas dari tataran pengetahuan, sikap dan kebiasaan berperilaku. Mulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Untuk sampai ke moral action, harus ada kegiatan praktik berupa PKS, Sakabhayangkara Kridalantas, Praktik 12 Gerakan Pengaturan Lalu Lintas.
NILAI-NILAI YANG DITANAMKAN DALAM PLL Kedisiplinan Ketertiban Tanggung jawab Kepedulian Saling menghargai Toleransi Kepatuhan Ketaatan Kerjasama Komitmen Hemat Kebersamaan Keadilan Ikhlas Sportif Bijaksana
RUANG LINGKUP MATERI PLL YANG DIINTEGRASIKAN PADA PKn Pengertian Lalu Lintas Peraturan Perundangan Berlalu Lintas Pentingnya Rambu-rambu Lalu Lintas Marka Jalan Alat pemberi isyarat pengatur lalu lintas Pengamanan diri sebagai pemakai jalan Tata cara berlalu lintas yang benar Tips aman perjalanan Hak dan kewajiban warga negara dalam berlalu lintas. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan Lalu Lintas Praktik isyarat pengaturan lalu lintas
PRAKTIK KEPATUHAN LALU LINTAS Pengendara Motor DAN MOBIL berhenti MENGIKUTI ISYARAT LAMPU LALIN
PRAKTIK GERAKAN PENGATURAN LALU LINTAS Jalan dari arah kanan dan kiri Stop depan dan belakang PRAKTIK GERAKAN PENGATURAN LALU LINTAS Stop semua arah Stop arah depan
INTEGRASI KE DALAM MATA PELAJARAN/MATA KULIAH PROGRAMATIK PENDIDIKAN LALU LINTAS DIMENSI HUKUM DIMENSI SOSIOLIGI DIMENSI EKONOMI DIMENSI PSIKOLOGI POLITIK INTEGRASI KE DALAM MATA PELAJARAN/MATA KULIAH 15
TINJAUAN DIMENSI DALAM PLL NO DIMENSI HUKUM DIMENSI SOSIOLOGI DIMENSI EKONOMI DIMENSI PSIKOLOGI DIMENSI POLITIK 1 TDK PAKAI HELM SNI MENGHORMATI ORG SAAT MENYEBERANG KEMACETAN MENYALAKAN KLAKSON TDK PADA WAKTUNYA MERUMUSKAN KEBIJAKAN UTK KEPENTINGAN UMUM 2 BERHENTI PADA RAMBU YG TDK TEPAT TDK MENYALAH-GUNAKAN FUNGSI JALAN TROTOAR UNTUK DAGANG MEMBUNYIKAN TAPE/AUDIO DNG KERAS PENGAWALAN TERTENTU/ VIP 3 PELANGGARAN MARKA JALAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KALAU ADA KENDARAAN EMERGENCY 4 PELANGGARAN DOKUMEN KENDARAAN 5 PEMAKAIAN SEAT BELT 6 SAFETY READING
PENDIDKAN LALU LINTAS DI PERSEKOLAHAN MELALUI SK/KI DAN KD MATA PELAJARAN /MATA KULIAH YANG RELEVAN INTRAKURIKULER INTEGRASI EKSTRAKURIKULER PENANAMAN NORMA DAN ETIKA PROGRAM TERSTRUKTUR 13
LANGKAH-LANGKAH PENGINTEGRASIAN PLL KE DALAM PPKn Proses Transfer Pengetahuan PPKn dan PLL Materi PPKn pada Satuan Pendidikan (Permendiknas) Silabus PPKn yang bermuatan materi PLL Telaah KI/KD PPKn RPP PPKn yang bermuatan PLL Sikap perilaku Tertib Berlalu Lintas Hasil telaah KI/KD dan Model Integrasi PLL Proses Transformasi nilai-nilai Materi PLL (UU No. 22 Tahun 2009)
TELAAH KI DAN KD PPKN TERHADAP NILAI-NORMA DAN MORAL ETIKA BERLALU LINTAS LANGKAH 1: Menampilkan seluruh KD SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHAN KETERAMPILAN 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsip- prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM. 4.1 Menyaji hasil análisis tentang kasus pelanggaran HAM dalam pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkan-dung dalam Pem-bukaan UUD NRI Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. dan seterusnya….
LANGKAH 2: Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari KI NO PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL 1. 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM. 4.1 Menyaji hasil análisis tentang kasus pelanggaran HAM dalam pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsip- prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya 1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2 UUD NRITahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga Negara tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. dst
LANGKAH 3: Telaah KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indikator, nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas NO KD INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DIMENSI, INDIKATOR, NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTas 1 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsip- prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya. 1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM. 4.1 Menyaji hasil análisis tentang kasus pelanggaran HAM dalam pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM Mensyukuri hak asasi yang telah diberikan oleh Allah SWT. Meyakini kebenaran nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945 sebagai dasar pelaksanaan HAM di Indonesia Meyakini bahwa kedudukan semua warga negara adalah sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (kesetaraan) Memberikan contoh pengamalan sila kedua Pancasila (kesetaraan) Menjelaskan makna HAM Dst…. Note: integrasi nilai PLL di sini Dimensi dan Indikator Pendidikan Lalu Lintas Hukum: Menaati rambu-rambu lalu lintas Menaati marka jalan lalu lintas Menaati isyarat pengatur lalu lintas Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri dalam berlalu lintas Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.Sosiologi: Memiliki sikap perilaku saling menghormati sesama pengguna jalan
MODEL PENGINTEGRASIAN PLL DALAM MATERI PEMBELAJARAN NO KD INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELA-JARAN DIMENSI, INDIKATORDAN NILAI MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS PENGINTEGRASIAN PLL KE MATERI PEMBELAJARAN 1 1.1 1.2 1.3 2.1 3.1 4.1 Sesuai dengan hasil telaah pada langkah ke 3 Sesuai dengan materi yang dibahas Sesuai dengan hasil telah langkah ke 3 Uraian singkat tentang materi integrasi PLL dalam materi pembelajaran.
MODEL PENGINTEGRASIAN PLL PADA SILABUS NO KD INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR Nilai-nilai PLL terintegrasi di sini
MODEL PENGINTERGRASIAN PLL PADA RPP Sekolah : Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaraan Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu : 2 x 3 JP (2 pertemuan) KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2, DST… PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI, NORMA, MORAL, DAN ETIKA BERLALU LINTAS D. KEGIATAN PEMBELAJARAN E. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
PATUHI RAMBU LALU LINTAS, MARKA, DAN PETUNJUK SERTA ISYARAT
TERIMA KASIH Arnie Fajar Email: arniefajar@gmail.com HP: 081311337761