04 SESI 4 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hubungan Linear
Advertisements

Program Linier Nama : Asril Putra S.Pd
Penulisan Dalam Bentuk Matriks Eliminasi Gauss
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUBSITUSI 5 By matematika 2011 d.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLV)
FUNGSI Adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.
1c YOUR NAME Fungsi Linear Yeni Puspita, SE., ME.
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Pengantar Variabel dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Variabel kualitatif (sifatnya tidak tetap, berubah-ubah, yang tidak dapa diukur seperti cita rasa,
BAB 5 FUNGSI Kuliah ke 3.
BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Kuliah ke 4.
FUNGSI Cherrya Dhia Wenny, S.E..
By Eni Sumarminingsih, SSi, MM
MATEMATIKA BISNIS PERTEMUAN kedua Hani Hatimatunnisani, S. Si
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan
TERAPAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS
Pengertian garis Lurus Koefisien arah/gradien/slope
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
PERTEMUAN 3 FUNGSI.
Persamaan Linear Dua Variabel Di susun oleh : Dede yusuf Fikri fadhilah Yogi setiawan Firda maulani rifa.
SETIAMARGA DELLA HANISTA
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
Aplikasi fungsi linier
Pertemuan 4 Fungsi Linier.
HUBUNGAN LINIER.
MATEMATIKA BISNIS Sri Nurmi Lubis, S. Si
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ( SPLDV
Pendidikan Matematika Veny Triyana Andika Sari, M.Pd.
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
PERTEMUAN Ke- 4 Dosen pengasuh: Moraida Hasanah, S.Si., M.Si
LATIHAN SK dan KD CONTOH SOAL PEMBAHASAN
07 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
Pertemuan 01 Pengantar Teori Fungsi
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Matematika SMA Kelas X Semester 1 Oleh : Ndaruworo
Assalamualaikum WR. WB.
Lidya Citra Divantari PMTK 5 C
06 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 4: Fungsi Linier Dosen Pengampu MK:
Regresi Linear Sederhana
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT
Matematika Ekonomi Dosen pengampu: Wahyu
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 4: Fungsi Linier Dosen Pengampu MK:
05 SESI 5 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Hubungan linear Titov Chuk’s Mayvani.
Fungsi Penerapan fungsi dalam bidang pertanian merupakan bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model dalam matematika biasa disajikan.
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
FUNGSI LINEAR Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
FUNGSI Adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.
DAN PENERAPANNYA DALAM
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
FUNGSI DAN GRAFIKNYA.
MATEMATIKA EKONOMI FUNGSI LINIER (Pertemuan)
Nama: Mustofa zahron R kelas : X-MM2 No :20
Matematika Ekonomi DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI.
by Eni Sumarminingsih, SSi, MM
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL.
Bab 2 Fungsi Linier.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
PERTEMUAN Ke- 5 Matematika Ekonomi I
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV). SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama.
Transcript presentasi:

04 SESI 4 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi. Sesi 4 ini akan membahas Teori Persamaan Linier. Mahasiswa diharapkan dapat Mengerti dan Memahami Persamaan Linier pada Matematika Ekonomi Viciwati STl MSi. EKONOMI BISNIS Manajemen dan Akuntansi

Matematika Bisnis Sesi 4 PERSAMAAN LINIER Matematika Bisnis Sesi 4

Pengertian Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus. Bentuk umum persamaan linier adalah : y = a + bx dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah atau gradien garis yang bersangkutan.

Bentuk Umum Y = a + b X ; Dimana : Y = variabel terikat (dependent variable) X = variabel bebas (independent variable) a , =Konstanta, yang tidak berubah b =koefisien , berfungsi sebagai pengali variabel

KEMIRINGAN DAN TITIK POTONG SUMBU Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan dalam variabel bebas y. Kemiringan juga disebut gradien yang dilambangkan dengan huruf m. Jadi

Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –2 Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.

Pembentukan Persamaan Linier Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada data yang tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang diketahui. Keempat cara yang dimaksud adalah :

Cara dwi-koordinat Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal: Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:

Cara Koordinat-Lereng Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal : Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah

Cara Penggal-Lereng Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan liniernya adalah : y=ax+b ; a = penggal, b = lereng Contoh Soal : Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan liniernya adalah : y=2+5x

Cara Dwi-Penggal Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah :

; a = penggal vertikal, b = penggal horisontal Contoh Soal : Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horisontal masing-masing 2 dan -4 , maka persamaan liniernya adalah :

HUBUNGAN DUA GARIS LURUS

HUBUNGAN DUA GARIS LURUS Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain. Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis yang satu sama dengan kemiringan garis yang lain (m1 = m2). Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan garis yang lain (m1≠m2). Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila kemiringan garis yang satu merupaka kebalikan dari kemiringan garis yang lain dengan tanda yang berlawanan

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Metode Substitusi Metode subsitusi adalah metode penyelesaian Sistem persamaan linier dua variable dengan cara menggantikan satu variabel dengan variabel dari persamaan yang lain Langkah-langkah : Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x. Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan yang lainnya.

Contoh Metode Substitusi: Selesaikan sistem persamaan linier berikut: 3x – 2y =7 (1) 2x + 4y =10 (2) Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan (2), maka akan menjadi 2x + 4y = 10  2x = 10 – 4y x = 5 - 2y Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang lain yaitu (1)

x = 5 - 2y 3(5 - 2y) – 2y =7  15 -6y -2y = 7 -8y = -8 y = 1 Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan awal misal persamaan (2) x = 5 – 2(1) = 3 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan adalah (3,1)  

Metode Eliminasi adalah metode penyelesaian system persamaan linier dua variabel dengan cara menghilangkan salah satu variabel. Langkah-langkah  : Perhatikan koefisien x (atau y) - Jika koefisiennya sama: Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang sama Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang berbeda -Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya dengan cara mengalikan persamaan-persamaan dengan konstanta yang sesuai, lalu lakukan seperti langkah a

Contoh Metode Eliminasi 2. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi variabel lainnya. Contoh Metode Eliminasi Carilah nilai – nilai dari variabel X dan Y yang dapat memenuhi kedua persamaan berikut: 3x – 2y = 7 (3) 2x + 4y = 10 (4)

Penyelesaian Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers (3) dikalikan 2 dan pers (4) dikalikan 1. 3x – 2y = 7 dikalikan 2  6x – 4y = 14 2x + 4y = 10 dikalikan 1  2x + 4y = 10 + 8x + 0 = 24 x = 3 Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu persamaan awal, misal pers (3) 3x – 2y = 7 3(3) – 2y = 7 -2y = 7 – 9 = -2 y = 1 Jadi himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut adalah (3,1)

Persamaan Ketergantungan Linier dan Ketidakkonsistenan Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama, maka gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu: Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong, sehingga tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem persamaan linier yang tidak konsisten. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem persamaan linier yang tergantung secara linier

Contoh 1 2x + 3y =7 4x + 6y =12 Persamaan di atas keduanya tidak konsisten karena kedua persamaan ini mempunyai slope yang sama tetapi intercept berbeda. Contoh 2 5x + 2y = 10 20x + 8y = 40 Kedua persamaan di atas adalah tergantung secara linier, karena kedua persamaan ini mempunyai slope dan intercept yang sama sehingga kalau digambarkan akan berhimpit satu sama lain.

Soal Latihan Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut ini dengan metode eliminasi dan substitusi a. x+y=1 b. 2x – 3y = 13 x-y=1 4x + y = 15 c. x + y = 5 d. 3x – 2y = 6 2x + 3y = 12 x + y = 4

Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan linier berikut ini tidak mempunyai penyelesaian atau mempunyai sejumlah penyelesaian yang tak hingga A, 2x – y =10 b. 12x + 3y = 18 8x – 4y = 40 8x + 2y = 16 c. x + y = 3 d. x + y = 3 3x + 3y = 12 2x +2y = 6 Carilah kemiringan (slope) garis yang telah ditentukan oleh titik A dan B berikut ini: a. A(3,4) dan B(4,3) b. A(4,5) dan B(8,13)

Carilah kemiringan (slope dari garis – garis berikut : a. Y = 2x + 3 b Carilah kemiringan (slope dari garis – garis berikut : a. Y = 2x + 3 b. 4x – 6y = 10 Tulislah persamaan – persamaan berikut dalam bentuk slope-intercept a. 2x – 3y -6 =0 b. 3x +4y +1 = 0

Viciwati, STL, MSi.