OSTEOPOROSIS AWALLUDIN NABELLA VINA RESTUTI CHOLIF ROSYANA DEVI
POINT-POINT YANG DIBAHAS DEFINISI EPIDEMIOLOGI FAKTOR RESIKO PATOFISIOLOGI KLASIFIKASI GEJALA DIAGNOSIS PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN PENGALAMAN PROGRAM PENANGGULANGAN
DEFINISI Menurut WHO pada International Consensus Development Conferences, di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang dengan resiko terjadinya patah tulang.
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR PENYEBAB RESIKO Ras/suku wanita usia keturunan Gaya hidup Konsumsi obat
Terjadi penurunan massa tulang PATOFISIOLOGI Jumlah dan aktivitas sel osteoklas melebihi dari jumlah dan aktivitas sel osteoblas (selpembentuk tulang) Terjadi penurunan massa tulang
KLASIFIKASI PENYAKIT 1. Osteoporosis postmenpausal ( Kekurangan hormon estrogen ) 2. Osteoporosis senilis ( kekurangan kalsium dan terjadi pada usia lanjut, diatas 70 tahun, 2x lebih sering menyerang wanita) 3. Osteoporosis sekunder ( Keadaan medis, obat-obatan, alkohol, merokok) 4. Osteoporosis juvenil idiopatik ( penyebabnya belum tiketahui )
Gejala osteoporosis Kepadatan tulang berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteo-porosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Biasanya gejala timbul pada usia 51-75 tahun, meski bisa lebih cepat ataupun lambat. Jika kepadatan berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk
Diagnosis penyakit osteoporosis Pemeriksaan rontgen untuk mengidentifikasi keretakan tulang Dual-energy X-ray Absorptiometry (DEXA) untuk mengukurkekuatan dan ketangguhan pada tulang Bagi yang beresiko tinggi osteoporosis, disarankan memeriksa kepadatan tulang dengan pemindaian DEXA (Absorpsioterapi sinar x dengan energi ganda)
Pengobatan & pencegahan osteoporosis Mengonsumsi kalsium dan vitamin D, mineral dan protein dalam jumlah yang mencukupi Mengonsumsi obat osteoporosis untuk membangun tulang dan membuat tulang menjadi makin padat, serta menghambat proses pengeroposan. Sedangkan pencegahannya adalah dengan cara melakukan gaya hidup sehat, melakukan olahraga, paparan sinar UV B matahari
Pengalaman program penanggulangan penyakit osteoporosis rangkaian kegiatan dalam Puncak Peringatan HON tahun 2009, antara lain Senam Osteoporosis massal memperkenalkan senam pencegahan Osteoporosis seri 2 Perosi, jalan sehat, pemeriksaan deteksi dini kepadatan tulang massal.
Anjuran pemberian vitamin D berdasarkan kelompok umur
Video Osteoporosis
Senam Osteoporosis
sumber Jurnal Osteoporosis patogenesis diagnosisi dan penanganan terkini oleh I Ketut Siki Kawiyana Fraktur akibat osteoporosis oleh Yulianingsih Syam, Djarot Noersasongko dan Haryanto Sunaryo Mencegah danmmengatasi osteoporosis dengan berolahraga oleh Farida Mulyaningsih Data & Kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia oleh Menteri Kesehatan