Menulis Naskah Pidato Tidak ada satu pun organisasi yang tidak mengenal acara serimoni, sehingga tidak ada organisasi yang bebas dari acara pidato. Sebagian pidato itu disampaikan menggunakan teks, sehingga naskah pidato itu perlu dipersiapkan. Ada organisasi/pejabat yang menyerahkan pembuatan naskah pidato kepada penulis naskah pidato (speech writer) profesional, namun kebanyakan mereka menugaskan penulisan tersebut kepada PR.

Pengertian Pidato Di dunia komunikasi: Kepandaian berbicara di depan publik disebut retorika. Orang yang memiliki kepandaian berbicara di depan publik disebut orator. Apa yang disampaikan oleh orator disebut orasi (pidato), yang artinya menyampaikan pembicaraan yang ditujukan kepada khalayak banyak.

Tujuan pidato Pidato Informatif Pidato yang bertujuan memberitahukan, menginformasikan, memperkenalkan, atau mempresentasikan. Pidato informatif hanya berusaha untuk menanamkan pengertian pada khalayak. Penyampaian pidato biasanya menggunakan bantuan peragaan secara visual. Persoalanya hanya bagaimana informasi bisa dengan mudah dipahami oleh khalayak. Pidato ini biasanya disampaikan oleh kepala organisasi dalam pertemuan tahunan atau saat dosen memberi kuliah.

Pidato Persuasif Pidato yang bertujuan untuk menanamkan pengertian serta mengajak atau membujuk khalayak agar mengambil tindakan atau untuk membentuk pendapat umum. Pidato ini berusaha untuk menjual ide, pribadi, aksi, atau barang kepada khalayak. Materi pidato secara halus berusaha mempengaruhi pendapat, sikap, dan tingkah laku khalayak untuk mengambil tindakan sesuai dengan keinginan orator. Contoh pidato yang disampaikan tokoh politik di gedung parlemen atau saat kampanye.

Pidato Rekreatif Pidato yang sengaja dirancang untuk menghibur khalayak atau untuk menggairahkan suasana. Materinya tidak harus lucu, tapi harus bisa menarik perhatian khalayak. Contohnya pidato yang disampaikan saat selesai makan malam bersama atau saat ulang tahun.

Pidato teknis Hampir sama dengan pidato informastif, tapi informasi yang disampaikan sangat bersifat teknis. Presentasi selalu menggunakan alat bantu visual atau handout. Contohnya presentasi hasil temuan oleh ahli tertentu, presentasi tentang penggunaan alat baru dalam organisasi, dan sebagainya.

Pidato ekspresi diri Pidato yang bertujuan mengungkapkan ekspresi diri sebagai ucapan terima kasih atas penghargaan yang diterima, menyampaikan ucapan selamat datang, atau ucapan selamat atas penerimaan terhadap karyawan, dan sebaginya. Materi pidato biasanya singkat karena alokasi waktu yang diberikan untuk orasi juga sangat singkat. Contoh pidato yang disampaikan saat dianugerahi sebagai pemain terbaik.

Kelebihan dan kelemahan pidato dengan teks Bahasa bisa ditata dengan baik dan benar. Susunan kalimatnya teratur, kata-katanya tepat, dan kontinuitas terjaga. Bisa memilih ungkapan yang tepat dan terencana. Komunikator akan terhindar dari salah ucap atau salah menyampaikan pesan. Orator menggunakan teks sering dianggap kurang kompeten Orator yang hanya membaca teks sering membosankan Isi pidato kadang tidak sesuai dengan karakter orator. Membaca teks membuat khlayak merasa tidak diperhatikan

Jenis Pidato Impromtu, yaitu pidato yang disampaikan tanpa persiapan lebih dulu. Kelebihannya, orator bisa mengungkapkan perasaan dia yang sebenarnya karena gagasan akan muncul secara spontan. Kelemahannya, gagasan yang disampaikan sering tersendat dan tidak sistematis. Kesimpulan atau pernyataan sering tidak didukung data yang memadai.

Manuskrip, yaitu pidato yang disampaikan dengan cara membaca teks dari awal sampai akhir. Kelebihannya, pesannya tersusun secara sistematis dan orator akan terhindar dari kesalahan dalam penyampaian informasi. Kelemahannya, hubungan dengan khalayak terkesan kaku karena orator akan terpaku pada naskahnya dan tidak memperhatikan kondisi khalayak.

Memoriter, yaitu pidato menggunakan naskah, namun naskah tersebut tidak dibacakan secara langsung melainkan diingat kata demi kata. Keuntungannya, pesannya tersusun secara sistematis dengan penggunaan kata dan kalimat yang tepat dan terencana dengan baik. Juga memungkinkan orator mengeskpresikan bahasa tubuhnya secara leluasa. Kelemahannya, kalau persiapan tidak matang biasanya orator akan terlihat seperti menghafal. Juga kalau orator sedikit saja lupa tentang isi pidato, lalu dia grogi, maka pidato akan berantakan.

Ekstempore, yaitu pidato tanpa teks dan tanpa harus menghafal kata demi kata. Persiapan yang dilakukan hanyalah berupa outline (garis besar) dan pokok-pokok penunjang pembahasan (supported points) Keuntungannya, orator dapat menyesuaikan diri dengan kondisi psikologis khalayak secara spontan. Kelemahannya, hanya bisa dilakukan dengan baik oleh orator yang berpengalaman.

Bentuk Pidato Pidato Ilmiah, yaitu pidato yang disampaikan ilmuwan dalam forum ilmiah, seperti seminar, kulioah umum akademik, dsb. Pidato kenegaraan disebut juga pidato politik, yaitu pidato yang disampaikan oleh Presiden atau oleh ketua lembaga tinggi negara. Pidato pengukuhan, yaitu pidato yang disampaikan seseorang saat melantik seseorang untuk posisi tertentu atau sataa penobatan seseorang sebagai pemenang atau penerima penghargaan.

Pidato sambutan, yaitu pidato yang disampaikan dalam acara serimonial: ulang tahun, peresmian sesuatu, menyambut hari besar keagamaan, dan sebagainya. Pidato tertulis, yaitu pidato disampaikan secara tertulis karena tidak dapat hadir dan teks pidato dibacakan oleh orang lain. Orang yang berpidato bukanlah orang yang menyampaikan pidato tapi hanya membacakan pidato. Pidato ceramah (khutbah), yaitu ceramah yang disampaikan oleh pemuka agama, ilmuwan, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Materi pidato berupa nasehat dengan maksud membujuk khalayak agar mengikuti saran atau keinginan orator.

Menulis Naskah Pidato Pada prinsipnya menulis naskah pidato sama dengan menulis naskah artikel, namun menulis artikel dimaksudkan untuk konsumsi mata, sedangkan naskah pidato untuk konsumsi telinga. Penulisan naskah untuk mata ditulis menggunakan bahasa tulis/baca, yaitu ditulis agar orang mudah membaca dan memahaminya. Sedangkan penulisan bahasa untuk telinga ditulis menggunakan bahasa tutur, yaitu bahasa yang memudahkan orang (orator) untuk mengucapkannya.

Bahasa Pidato Penggunaan bahasa dalam naskah pidato juga menggunakan kaidah bahasa Jurnalistik: akurat dan mudah dipahami, singkat dan padat, serta menarik. Kalimat yang digunakan sama dengan prinsip kalimat jurnalistik, yaitu menggunakan kalimat komunikatif, kalimat aktif, bermakna denotatif, kata/istilah sederhana, namun harus bermakna kekinian (sedang berlangsung).

Syarat materi pesan Unity, artinya pesan yang disampaikan mulai dari pendahuluan sampai penutup harus saling mendukung satu sama lain. Coherence, yaitu antar kata, antar kalimat, maupun antar alinea yang digunakan harus saling terkait, saling merekat, dan saling mendukung satu sama lain. Emphasis, yaitu harus memberikan penekanan pada bagian-bagian terpenting yang menjadi fokus utama pembahasan. Tujuannya untuk memberitahuan bagian-bagian yang penting untuk diperhatikan khalayak.

Persiapan penulisan naskah pidato Pelajari topik, disini mungkin kita harus kerja ekstra untuk mengumpulkan dan mempelajari materi pidato sesuai dengan topik naskah yang akan ditulis. Materi pidato bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya: media massa, dokumentasi perusahaan, dan bincang-bincang dengan orator Anda. Pelajari tujuan, karena masing-masing tujuan akan berbeda pemilihan materi dan cara penyajiannya (termasuk etika dan estetika pesan).

Kenali oratornya), misalnya gaya bicara dan gaya penyampaian pesannya sehingga pemilihan kata dan kalimat bisa disesuaikan dengan karakter orator. Kenali khalayak agar bisa memilih bahasa/istilah, etika, dan estetita pesan yang tepat. Mengenali khalayak artinya memperhatikan semua karakteristik khalayak sasaran, termasuk juga tentang pengetahuan dan pemahamannya terhadap topik.

Struktur Pidato Pendahuluan Bagian ini sama dengan lead dalam tulisan artikel, yaitu harus mampu: memikat perhatian khalayak, membuat khalayak tertarik untuk menyimak, memberitahukan dengan tepat pokok pembahasan, dan memberi alasan mengapa topik itu penting. Rangkaian kata dan kalimat dalam penmdahuluan harus mampu membuka jalan bagi rangkaian kalimat di alenia berikutnya.

Isi (body) Berisi uraian lengkap dari pokok permasalahan yang telah diungkapkan dalam pendahuluan. Prinsipnya, materi dalam isi ini harus dapat memuaskan rasa ingin tahu khalayak tentang permasalahan. Uraian yang disampaikan harus berisi argumentasi logis dan bila perlu memuat juga contoh-contoh relevan agar mudah dipahami. Agar khalayak mengerti dengan jelas, perlu juga ada kalimat penegasan, misalnya menyatakan kembali gagasan dengan kalimat yang berbeda.

Penutup Penutup berfungsi untuk memberikan kesimpulan dari pembahasan terhadap topik. Kesimpulan tersebut dapat disajikan dengan cara: memberikan anjuran atau bujukan agar melakukan sesuatu, penegasan untuk dijadikan bahan renungan, atau berupa rangkuman menyeluruh mengenai penjelasan. Kalimat penutup ini hendaklah dapat memberi kesan tersendiri di hati khalayak.

Perlu diperhatikan Dalam menulis naskah pidato harus selalu diingat, bahwa presentasi pidato yang Anda tulis akan menjadi kesempatan bagi orator untuk: Menunjukkan kredibilitas dan kompetensitas orator. Menginformasikan dan memberi inpirasi kepada orang lain Membujuk orang lain menerima dan bertindak sesuai gagasan orator Meraih visibilitas bagi kemajuan kariernya.

Pedoman menyusun naskah pidato Susun ide secara jelas Gunakan metode penyampaian kronologis atau berdasarkan progresi Gunakan metode penyampaian spasial (berdasarkan ruang), yaitu jika uraian berdasarkan georafis, maka urutan mulai timur-barat, atas-bawah, di dalam-di luar. Gunakan penyampaian berdasarkan topik, yaitu jika topik terlalu luas bisa dipilah menjadi bagian-bagian yang spesifik. Gunakan perbandingan kontras, yaitu jika memerlukan untuk mengilustrasikan persamaan dan perbedaan Gunakan ungkapan familiar/akrab untuk menyampaikan hal yang baru. Gunakan ilustrasi yang hidup. Hindari pembahasan yang terlalu teknis. Personalkan pesan Anda Jangan meremehkan atau menganggap terlalu tinggi pada khalayak. Gunakan sebanyak mungkin penjelasan perincian untuk menjamin pemahaman pendengar (Berlo, Wolvin, dan Wolvin dikutip Ibrahim, 2007:111)