Inner Product Ortogonal dan Ortonormal Proses Gram Schmidt

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ruang Hasil kali Dalam (INNER PRODUCT SPACE)
Advertisements

RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..
InversRANK MATRIKS.
Vektor GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG BERDIMENSI 3
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR MATRIKS pertemuan 10 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Ortogonal.
SUDUT ANTARA DUA VEKTOR PROJEKSI & KOMPONEN DUA VEKTOR
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Pertemuan 2 Aritmatika Vektor.
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
Kalkulus Vektor Pertemuan 13, 14, 15, & 16
Inner Product Ortogonal dan Ortonormal Proses Gram Schmidt
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
RUANG PERKALIAN DALAM.
BAB 8 RUANG PERKALIAN DALAM.
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR.
UJI DATA BERPASANGAN Data berpasangan adalah data yang memiliki dua perlakuan berbeda pada objek atau sampel yang sama Data berpasangan (n
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
Fungsi Suatu fungsi adalah himpunan pasangan
Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
RUANG VEKTOR Pertemuan 3
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
PERTEMUAN 6 KEKONTINUAN UNIFORM.
KOMPUTASI NUMERIK PENYELESAIAN PERSAMAAN LINIER
ALJABAR LINEAR RUANG EUCLID, RUANG VEKTOR, DAN SUB RUANG
(Tidak mempunyai arah)
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
MODUL VII BASIS DAN DIMENSI
RUANG HASIL KALI DALAM Kania Evita Dewi.
MODUL VIII NILAI EGIEN DAN VEKTOR EIGEN
VEKTOR Mata Kuliah : Kalkulus I Oleh : Ali Mahmudi
VektoR.
RUANG HASIL KALI DALAM Kania Evita Dewi.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCA MARGA
BAB 5 Induksi Matematika
P. XII z n bidang. GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG BERDIMENSI 3
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
Lanjutan Ruang Hasil Kali Dalam
IV. FUNGSI KONTINU Definisi Diberikan himpunan dan , fungsi
DOT PRODUCT dan PROYEKSI ORTHOGONAL
RUANG VEKTOR.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Pertemuan 2 Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Definisi Jika n adalah sebuah bilangan bukat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-n-tuple) adalah sebuah urutan n bilangan real (a1, a2, a3, ,
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
KANIA EVITA DEWI RUANG VEKTOR REAL.
SOAL RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
ALJABAR LINEAR Ruang Membangun (Merentang)
5.
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
Aljabar Linear Elementer
Vektor dan Ruang Vektor
VEKTOR.
RUANG VEKTOR bagian pertama
BESARAN & VEKTOR.
PERTEMUAN 7 RUANG N EUCLEDIAN.
TEOREMA Jika a, b ∈
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
BAB 5 Induksi Matematika
Transcript presentasi:

Inner Product Ortogonal dan Ortonormal Proses Gram Schmidt PERTEMUAN XII Inner Product Ortogonal dan Ortonormal Proses Gram Schmidt

INNER PRODUCT Sebuah perkalian dalam (inner product) pada sebuah ruang vektor V adalah sebuah fungsi yang mengawankan sebuah bilang real dengan setiap pasang u dan v dalam ruang V Simbol : < u,v > Definisi : jika u (u1,u2) dan v (v1,v2), maka : < u,v > = u1v1 + u2v2

HIMPUNAN ORTOGONAL Sebuah himpunan vektor dalam sebuah ruang perkalian dalam dinamakan sebuah himpunan ortogonal jika semua pasangan vektor yang berada di dalam himpunan tersebut saling tegak lurus ( ortogonal ) Contoh : jika S = { v1,v2,v3 }, maka himpunan S dikatakan himpunan ortogonal jika : < v1,v2 > = < v2,v3 > = < v1,v3 > = 0

HIMPUNAN ORTONORMAL Sebuah himpunan ortogonal dimana setiap vektor mempunyai norm 1, dinamakan himpunan ORTONORMAL Contoh : jika S = { v1,v2,v3 } adalah himpunan ortogonal, maka himpunan S dikatakan himpunan Ortonormal, jika :

TEOREMA Jika S = { v1,v2,…,vr} adalah sebuah basis ortonormal untuk sebuah ruang perkalian dalam V dan u adalah sembarang vektor di dalam V, maka : u = <u,v1>v1 + <u,v2>v2 + …+ <u,vn>vn

PROSES GRAM SCHMIDT Tujuan : Mengubah himpunan yang bukan ortonormal menjadi himpunan yang ortonormal Andaikan S = {u1,u2, …un} adalah himpunan yang bukan ortonormal, maka PGS untuk mengubah menjadi himpunan ortonormal S’ = {v1,v2, …,vn}

LANGKAH LANGKAH PGS LANGKAH I : LANGKAH II : LANGKAH III : dst