Pengukuran Kualitas Secara Statistik Salah satu landasan dalam analisis kinerja sistem adalah pengukuran kualitas berbasis proses. Yaitu pengukuran kinerja dilakukan pada setiap proses atau subsistem yang menentukan keberhasilan sistem tersebut. Secara praktek, pada dasarnya pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah pencapaian/kinerja proses sudah sesuai dengan standar atau sasaran yang sudah ditetapkan pada setiap proses tersebut. Salah satu upaya yang digunakan untuk mencapai sasaran atau standar tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau pengendalian mutu pada masing-masing proses.
Pengukuran Kualitas Secara Statistik (Lanjutan) Pengendalian mutu ini dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan pengawasan yang ketat menggunakan prosedur kontrol yang ketat. Cara lain adalah dengan melakukan analisis terhadap hasil (output) proses tersebut. Dengan analisis hasil proses ini kemudian dirumuskan suatu kesimpulan atas pelaksanaan proses tersebut, apakah terdapat penyimpangan atau tidak terhadap sasaran/standar yang ada. Alat analisis untuk kepentingan ini biasanya menggunakan analisis statistik pengendalian mutu, yaitu dengan melakukan analisis terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam proses dengan langkah-langkah dan pengambilan kesimpulannya menggunakan metode statistika.
Ditinjau dari statistika, ada 2 macam penyimpangan kualitas yang dikenal, yaitu : Penyimpangan yang bersifat probabilistik, yaitu penyimpangan yang terjadi karena secara kebetulan dan tidak dapat dielakkan. Apabila proses mengalami penyimpangan seperti ini maka proses disebut berjalan dalam kontrol. Dalam hal ini proses dibiarkan terus berjalan dan tidak diganggu. Penyimpangan yang bersifat eratik, yaitu variasi yang terjadi tidak menentu dikarenakan timbulnya penyebab tidak wajar. Apabila proses mengalami penyimpangan seperti ini maka proses dikatakan berjalan di luar kontrol dan karenanya harus ditemukan dan dihilangkan penyebabnya (diperbaiki).
Diagram Kontrol Teknik yang paling umum digunakan dalam pengontrolan kualitas secara statistika adalah dengan menggunakan diagram kontrol shewhart. Diagram ini terdiri dari 3 buah garis mendatar yang sejajar sebagaimana dalam gambar berikut :
Diagram Kontrol (lanjutan)
Diagram Kontrol (lanjutan) Sumbu datar ; melukiskan nomor sampel yang diteliti dimulai dari sampel pertama, kedua, ketiga dst. Sumbu tegak ; menyatakan karakteristik yang sedang diteliti, misalnya rata-rata, persentase dan sebagainya. Garis sentral ; merupakan nilai baku yang akan menjadi pangkal dari perhitunngan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel. Batas Kontrol Bawah (BKB) ; menyatakan batas penyimpangan paling rendah yang diijinkan dihitung dari nilai baku. Batas Kontrol Atas (BKA) ; menyatakan penyimpangan paling tinggi yang diijinkan dihitung dari nilai baku.