CACING TAMBANG
CACING TAMBANG Taksonomi : Phylum : Nemathelminthes Kelas : Nematoda Sub Kelas : Secernantea Ordo : Strongylida Family : Ancylostamatidae Genus : Ancylostoma & Necator Species : Ancylostoma duodenale (Afrika) : Necator Americanus (Amerika)
Nama “Tambang” melekat pada binatang ini sebab dahulu ditemukan pada buruh tambang di Eropa. Penyakit ini disebabkan kebiasaan masyarakat yang BAB di tanah dan pemakaian kotoran sebagai pupuk. Cacing tambang masuk ke tubuh melalui kaki dan mulut. Ia bisa saja bersembunyi di balik makanan yang anda telan.
Telur cacing tambang bisa dijumpai pada feces. Dalam waktu 1 - 1,5 hari, telur menetas dan menjadi larva Rhabditiform. Dalam tiga hari ke depannya, larva ini berubah menjadi larva Filarofom yang mampu menembus kulit kaki dan leluasa masuk ke dalam tubuh manusia.
Di dalam tubuh kita, cacing tambang ini bergerak sejalan dengan aliran darah. Ia menuju jantung kemudian paru-paru, berikutnya tenggorokan dan tertelan masuk ke dalam wilayah usus. Pada bagian usus ini, larva cacing tambang yang telah dewasa mulai menghisap darah.
Pada setiap satu ekor cacing tambang jenis N Pada setiap satu ekor cacing tambang jenis N. Americanus bisa menyerap darah sebanyak 0,00s sampai 1 cc per harinya. Sementara itu jenis A. Duodenale bisa menyerap sekitar 0,08 sampai 0,34 cc per harinya. Jika dibiarkan, manusia yang menjadi inang cacing tambang akan mengalami anemia berat. Selain itu, pada beberapa penderita ditemukan gejala kurang gizi utamanya anak-anak.