General Cargo.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN PERGUDANGAN
Advertisements

Training Aplikasi PEMAHAMAN PROSES BISNIS BARANG Disampaikan oleh
CARGO STOWAGE PLAN (The Management of General Cargo Operations)
TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK UMKM AGROINDUSTRI
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
PENGENALAN ALAT BONGKAR MUAT - K3
PENDAHULUAN.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Saluran dan Jaringan Distribusi
Mengelola Sampah Anorganik
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
KEMASAN KERTAS DAN KARTON
TEKNOLOGI PENGEMASAN, DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
Sampah dan Pengelolaannya
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
PENGANTAR TEKNOLOGI KELAUTAN Kode Mata Kuliah: MT
FASILITAS PELABUHAN.
Mengenal jenis-jenis sampah
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
Peralatan instalasi.
UKURAN DERMAGA Panjang Dermaga
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
SAMPAH (PENGERTIAN) MG CATUR YUANTARI.
Difenisi Pelabuhan menurut Peraturan Pemerintah No
Cargo.
Cargodoring.
Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
Oleh : Astuti Setyowati
PACKAGING.
PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN CARA 4R
Teknologi Dan Rekayasa
Dolphin Suatu konstruksi untuk menambat kapal tangker, biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk nenperpendek.
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
Konsep Dasar Perkapalan
SANITASI DAN KEAMANAN.
Sambungan Lipatan Ganda
PEDOMAN PENYIMPANAN HANDAK DI BIDANG PERTAMBANGAN UMUM
TRAINING PT ASKARA CARGO SEMESTA Module 2 PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN
PENGEMASAN PANGAN.
BAHAN HABIS DAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Teknik Pengemasan Limbah B3
13 SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG
Nur Lailatul Rahmah, S.Si., M.Si.
DEFINISI PELABUHAN MACAM – MACAM PELABUHAN JENIS MUATAN PELABUHAN
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
SIFAT PRODUK DAN PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Container (Petikemas)
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
Tata Cara Pengemasan Dahak
NPM : KELAS:A-3 MALAM PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES
PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
Seorang pedagang membeli 1 peti buahanggur dengan berat bruto 50 kg dan tara 4%. Buah anggur tersebut dijual di mana 30 kg dijual dengan harga Rp15.000,00.
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN
Penggudangan Dalam Industri Modern
Pemanfaatan Limbah Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Placemat
OVERVIEW  Pendahuluan  Bahan dan Bentuk Kemasan  Desain Kemasan  Inovasi Kemasan.
WUJUD LIMBAH GAS CAIR PADAT. Polutan atau sampah atau limbah dapat digolongkan menjadi 2 golongan besar, yaitu limbah umum dan limbah khusus.
Keselamatan dan keamanan pada departemen housekeeping
Pengambilan Contoh Tanah
Pengertian Incoterms Singkatan dari International Commercial Terms
MANAJEMEN ASURANSI PENGANGKUTAN
PROSES PRODUK LOGISTIK Biaya Angkutan Dalam Tranportasi
Transcript presentasi:

General Cargo

General Cargoes merupakan barang barang yang bersifat umum untuk diperdagangkan dan diperjual belikan. Meliputi barang- barang yang beraneka ragam jenisnya termasuk jenis kemasan yang digunakannya. Barang-barang tersebut merupakan barang-barang yang secara umum diperdagangkan dan dipergunakan sebagai kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dalam proses perdagangan yang dilakukan antara Penjual dan Pembeli, barang-barang tersebut dikemas dengan menggunakan kemasan antara lain : bag/kantong, case/peti, crate, drum, bale, roll atau dalam bentuk tersendiri tanpa kemasan khusus (loose cargo/piece goods)

Fungsi dari sebuah kemasan adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pemuatan barang ke dalam Container ataupun alat angkut lain selain juga proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Fungsi lain dari kemasan adalah mengurangi resiko yang mungkin akan terjadi seperti : kehilangan atau kerusakan isi muatan yang disebabkan oleh penanganan pada saat proses pemuatan ke dalam Container di lokasi pabrik, selama perjalanan atau pada proses pembongkaran di lokasi gudang penerima barang.

Jenis kemasan Bag Jenis kemasan ini berupa kantong yang terbuat dari : kraft paper, gunny bag, platic bag, polypropylene bag dll. Pada saat penyimpanannya, barang- barang yang dikemas menggunakan kantong harus dijauhkan dari tiang dan harus dilindungi oleh penutup yang tahan air. Dibawah ini adalah beberapa contoh dari komoditi/barang yang dikemas menggunakan kantong , diantaranya : Cement, Cocoa, Coffee, Grain, Rice

Bale Secara umum, kemasan bale terbuat dari : gunny bag atau polypropylene bag, dengan menggunakan pengikat berupa metal band atau plastic band sebanyak 4 sampai 6 buah. Beberapa contoh barang yang biasa dikemas dengan menggunakan bale, diantaranya : Carpet , Cotton, Rubber, Skin, Wood pulp, Wool, Tobacco

Carton Bahan yang biasa digunaklan untuk membuat kemasan carton adalah Corrugated Paper. Harus diperhatikan bahwa kemasan karton harus disimpan di tempat yang kering dan harus dihindarkan dari penempatan di dekat dinding kapal yang dapat mengeluarkan keringat ( sweat ). Contoh barang yang biasanya dikemas menggunakan karton, antara lain : Garment, Sepatu, Benang, Produk konsumen lainnya

Case Bentuk kemasan ini sama dengan kemasan karton, namun terbuat dari kayu atau plywood. Di dalam penyimpanannya, peti yang berat sebaiknya ditempatkan di bagian paling bawah suatu tumpukan, jangan menempatkan peti yang ringan di bagian paling bawah karena hal tersebut akan merusak kemasan dan isi kemasan. Contoh barang yang dikemas dengan menggunakan peti antara lain : Buah dalam kaleng, Mainan anak-anak, Gelas, Peralatan Mesin, Teh

Crate ( skeleton crate ). Kemasan ini terbuat dari kayu berbentuk rangka. barang – barang yang dikemas menggunakan jenis kemasan ini adalah : Barang-barang sanitary ( bak mandi ), Mobil (untuk mobil dalam bentuk CKD dikemas menggunakan crate), Keramik/marmer, Peralatan Mesin

Drum Kemasan ini bisa terbuat dari bahan logam ataupun plastik dengan ukuran yang berbeda-beda tergantung pada barang yang dikemas. Contoh barang yang biasa dikemas dengan menggunakan drum, antara lain : Bahan kimia, Oli, dll Kebocoran pada kemasan yang digunakan akan mengakibatkan pencemaran terhadap barang lain yang berada disekitarnya.

Rolls Jenis kemasan ini terbuat dari karton keras, plastik, logam atau kayu. Pada saat penyimpanannya jenis kemasan ini harus ditempatkan di bagian yang paling atas, atau jika tidak memungkinkan, maka hanya boleh dicampur dengan barang-barang yang ringan. Barang yang secara umum dikemas dengan menggunakan cara ini adalah : Tekstil, Kertas, Kawat, Kabel

Loose cargo/piece. Merupakan barang –barang yang disimpan secara tersendiri dan tidak menggunakan jenis kemasan yang khusus. Contoh barang “ loose cargo “ diantaranya : Lembaran Plat Baja, Mobil ( harus disimpan di lantai dasar, hindari penyimpanan diantara barang lain yang bisa menggores, bahan bakar yang tersisa harus diusahakan sedikit mungkin) Tyre

Unitized Cargo/Containerised Cargo Pengemasan barang-barang berukuran kecil yang berjumlah besar ke dalam sebuah Container akan mempermudah dan mempercepat proses pengiriman dari kapal ke dermaga atau sebaliknya, selain juga dapat menurunkan resiko kehilangan atau kerusakan barang sebagai akibat dari proses penanganannya.

Heavy Lift Cargo Heavy and oversized cargo. Heavy cargo merupakan sebuah paket muatan dengan berat lebih dari 80 kg. Oversized cargo merupakan muatan yang berat dan membutuhkan peralatan loading khusus pada saat akan ditangani, tambahan proses pengemasan, dan memerlukan ruang penyimpanan yang melebihi dimensi yang umum. Beberapa contoh Heavy and Oversized cargo diantaranya : pipes, separate equipment, cable drums and coils, air-engines, mobil, peralatan mesin , generator, oil drilling equipment, aircraft engines, propeller drive shafts , escalators dll.

Live Stock Aturan pengiriman melalui udara untuk muatan ini tercantum dalam resolusi yang dikeluarkan oleh IATA ( International Air Transport Association ) № 620, Addition А: «Live Animals Regulation», yang mengatur mengenai burung, mamalia, reptil, ikan dan amfibi dan mulai berlaku sejak Oktober 1994. Pengirim harus mengikuri Peraturan IATA, serta peraturan pemerintah yang berlaku di negara asal muatan, negara transit dan negara tujuan.