MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Perekonomian empat sektor interaksi antar pelaku ekonomi yang terdiri dari: rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negeri. Perekonomian empat sektor merupakan model perekonomian yang melakukan hubungan ekonomi dengan dunia internasional perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan impor Perekonomian empat sektor Perekonomian terbuka
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Ekspor adalah pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain Konsekuensi dari ekspor: 1. Aliran pengeluaran yang masuk pada sektor perusahaan 2. Meningkatkan pengeluaran agregrat dari sektor perusahaan untuk memproduksi produk 3. Meningkatkan pendapatan nasional
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat FAKTOR YG MENINGKATKAN EKSPOR : - Meningkatnya kemakmuran masyarakat dunia. - Tingkat inflasi didalam negeri lebih rendah dari luar negeri. - Kurs devisa efektif yang berlaku bagi barang ekspor menguntungkan. - Peningkatan efisiensi produksi dalam negeri. - Kegagalan produksi di negara pesaing utk barang sejenis - Kebijaksanaan fiskal dan moneter yang serasi dengan kebijaksanaan peningkatan ekspor. -Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor.
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi yg diperlukan dalam negeri Dengan meningkatnya jumlah produk yg dihasilkan suatu negara maka akan meningkatkan pendapatan nasional karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, keadaan ini akan menaikkan pendapatan nasional Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor. Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu bertambah besar atau ekspor dapat mengalami penambahan pengurangan walau pendapatan nasional tetap
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Impor adalah pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian Konsekuensi dari impor: 1. Aliran pengeluaran yang keluar dari sektor rumah tangga pada sektor luar negeri 2. Meningkatkan pengeluaran agregrat dari sektor rumah tangga untuk mengkonsumsi produk 3. Menurunkan pendapatan nasional
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat FAKTOR YG MENINGKATKAN IMPOR : Meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk dalam negeri. Tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari luar negeri. Kurs devisa efektif mengntungkan para importir. Kebijaksanaan pemerintah dalam merangsang impor, spt : penurunan bea masuk impor, bebas pajak dll. Citra rasa masyarakat yg lebih menyukai produk impor
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negeri (impor) suatu negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli) maka tinggi pula impor yang dapat dilakukan. Karena tinggi rendahnnya daya beli suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor negara tersebut juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasional Semakin tinggi pendapatan nasional, maka semakin besar pula impor yang dapat dilakukan negara tersebut
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka semakin tinggi pula impornya. Persamaan fungsi impor : M = m Y, dimana m merupakan tingkat perubahan impor akibat perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Apabila sebagian dari impor tidak bergantung pada pendapatan nasional, maka fungsi impor digambarkan dengan persamaan: M = M0 + mY, dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional. Kecondongan mengimpor dari waktu ke waktu mengalami perubahan. (Gambar b.i) Pergeseran dari M1 – M2 menunjukkan kecondongan mengimpor yang berkurang, seperti berubahnya citarasa masyarakat yang lebih mencintai produk domestik Kecondongan mengimpor (bergeser) meningkat seiring meningkatnya pendapatan nasional (gambar b.ii). Efek inflasi misalnya, yang menyebabkan barang dalam negeri jadi lebih mahal sehingga masyrakat lebih banyak membeli barang impor (M3). Sedangkan Kemampuan suatu negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya akan memicu masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang-barang impor (M2)
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregrat Ekspor dan impor mempengaruhi pendapatan nasional tergantung pada ekspor neto (ekspor dikurangi impor) Jika ekspor neto adalah positif: 1. Meningkatkan pengeluaran agregrat dari sektor perusahaan 2. Meningkatkan pendapatan nasional Jika ekspor neto adalah negatif: 1. Meningkatkan pengeluaran agregrat dari sektor rumah tangga 2. Menurunkan pendapatan nasional
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Komponen Pengeluaran Agregrat AE = Cdn + I + G + X + M Cdn : pengeluaran konsumsi RT atas produk yang yang dihasilkan di dalam negeri I : Investasi perusahaan untuk menambah kapasitas sektor perusahaan untuk menghasilkan produk G : Pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri X : Ekspor M : Impor
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional Syarat keseimbangan pendapatan nasional: 1. Penawaran dan pengeluaran agregrat Rumus: Y + M = C + I + G + X Y = C + I + G + (X – M) 2. Suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka Rumus: C + I + G + (X – M) = C + S + T I + G + X = S + T + M
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional Contoh: C = 500 + 0,8Yd T = 25% atau T = 0,25Y I = 500 G = 1000 X = 800 M = 10% dari Y atau M = 0.1Y
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional 1. Tentukan fungsi konsumsi sebagai fungsi dari Y Pembahasan: C = 500 + 0,8Yd C = 500 + 0,8 (Y – T) C = 500 + 0,8 (Y – 0,25Y) C = 500 + 0,8Y – 0,2Y C = 500 + 0,6Y
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional 2. Pendapatan nasional pada keseimbangan: Y = C + I + G + (X – M) Y = (500 + 0,6Y) + 500 + 1000 + (800 – 0,1Y) Y = 500 + 500 + 1000 + 800 + 0,6Y – 0,1Y Y = 2800 + 0,5Y Y – 0,5Y = 2800 0,5Y = 2800 Y = 5600
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional 3. Perubahan untuk mencapai kesempatan kerja penuh: a. Dengan menurunkan pajak Dimisalkan pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh pada tingkat 7000, maka:
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional Y = C + I + G + (X – M) Y = (500+0,8Yd) + 500 + 1000 + (800-0,1Y) Y = (500+0,8[Y-To]) + 500 + 1000 + (800-0,1Y) 7000 = (500+0,8[Y-To]) + 500 + 1000 + (800-0,1Y) 7000 = 500 + 0,8Y - 0,8To + 500 + 1000 + 800 - 0,1Y 7000 = 2800 + 0,8Y - 0,8To - 0,1Y 7000 = 2800 + 0,8(7000) - 0,8To - 0,1(7000) 0,8To = -7000 + 2800 + 5600 - 700 0,8To = 700 To = 875
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional Apabila pajak tidak berubah, pada pendapatan sebesar 7000, maka: T = 0,25Y T = 0,25 (7000) T = 1750 Pajak = 1500 kesempatan kerja tidak penuh Pajak = 875 kesempatan kerja penuh
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Keseimbangan Pendapatan Nasional b. Dengan menambah pengeluaran pemerintah Dimisalkan diperlukan jumlah G yang baru, maka menjadi Go, sehingga: Y = C + I + G + (X - M) Y = (500 + 0,8Y) + 500 + Go + (800 - 0,1Y) Y = 500 + 0,8Y + 500 + Go + 800 - 0,1Y 7000 = 500 + 0,8(7000) + 500 + Go + 800 - 0,1(7000) 7000 = 500 + 5600 + 500 + Go + 800 - 700 -Go = -7000 + 500 + 5600 + 500 - 700 Go = 7000 - 500 - 5600 - 500 + 700 Go = 1100
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR Multiplier Sistem pajak tetap Rumus: Sistem pajak proporsional
SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA