KESEHATAN MENTAL DALAM KELUARGA
Keluarga merupakan lembaga sosial yang pertama dikenal anak. Fungsi umum keluarga dapat dkemukakan yaitu : Fungsi sosial ekonomi, sebagai lembaga yang mengatur pengelolaan keluar masuk pengelolaan keuangan
Fungsi ikatan biososial, yang ditunjukkan dengan adanya pembentukan kerabat, keturunan dan hubungan sosial melalui keluarga Proses pendidikan, termasuk di dalamnya penanaman nilai dan ideologi kepada anggota keluarga
Masalah-masalah kesehatan mental yang terjadi di masyarakat sering bermuara dari persoalan keluarga Misalnya; perilaku delinkuensi, kecemasan, hubungan seksual pra-nikah, kekerasan dll Keluarga yang tidak stabil banyak dijadikan alasan munculnya perilaku delingkuen dan kriminal di masyarakat
Beralihnya fungsi pengasuhan yang digantikan oleh pengasuh pengganti cenderung mendominasi keluarga dengan alasan kesempatan maupun kesibukan Perubahan pola pengasuhan menyebabkan berkurangnya interaksi antara orangtua – anak Pergeseran peran-peran anggota keluarga jelas mempengaruhi kesehatan mental anggota keluarga khususnya anak
Berbagai gangguan mental separti skizofrenia, depresi, kecemasan, ketergantungan obat dan psikopatologi lainnya banyak berhubungan dengan kurang baiknya interaksi diantara keluarga Adalah tidak mungkin mengesampingkan peran keluarga dalam membina kesehatan mental para anggotanya
PERANAN KELUARGA BAGI ANAK 1. Fungsi Sosialisasi Anak bersosialisasi yaitu belajar hidup dalam pergaulan, pertama kali dilakukan dalam lingkungan keluarga. Anak belajar untuk bergaul dengan orang lain dapat terselenggara apabila dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang baik
Sosialisasi yang terjadi di lingkungan keluarga disebut sebagai sosialisasi domestik Dalam sosialisasi domestik ini anak belajar mengenal suatu konsep diri (self conception) dan menganal apa yang dia mampu dan tidak mampu lakukan (self esteem) Hal ini akan memberikan kemantapan pada pembentukan kepribadian
Karena keluarga merupakan lingkungan sosialisasi pertama maka dapat disebut sebagai “lembaga sosialisasi primer”. Mengingat pentingnya peran keluarga bagi penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi anak, maka keluarga perlu menyediakan waktu untuk berkumpul sambil santai (makan, minum) bersamayang dikenal dengan family table talk
2. Tata cara kehidupan keluarga Tata cara kehidupan keluarga akan membarikan suatu sikap serta perkembangan kepribadian anak pula. Ada 3 jenis tata cara kehidupan keluarga yaitu : 1. demokratis 2. otoriter 3. membiarkan
1. Tata cara kehidupan anak yang dibesarkan dalam keluarga yang demokratis, membuat anak mudah bergaul , aktif dan ramah. Anak belajar menerima pandangan-pandangan orang lain, belajar mengemukakan pandangannya sendiri dan mengemukakan alasanya, namun bukan berarti bahwa anak bebas melakukan segala-galanya
2. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang otoriter biasanya akan bersifat tenang, tidak melawan, tidak agresif dan mempunyai tingkah laku yang baik, Anak akan selalu menuruti keinginan orang tuanya dalam setiap tingkah lakunya Dengan demikian kreativitas anak akan berkurang, daya fantasinya-pun juga kurang, anak tidak dapat mengekplorasi kreativitas serta proses berpikir abstrak
3. Anak yang dibiarkan dalam kehidupan keluarganya, akan membuat anak tidak aktif