PERLAKUAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HIJAUAN KUALITAS RENDAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN dan PENANGANANNYA
Advertisements

Modified Atmosphere Packaging (MAP)
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
PENGOLAHAN DAN HIJAUAN I PENGAWETAN
PENGOLAHAN dan PENGAWETAN HIJAUAN ii.
Teknologi pengolahan limbah
PENGOLAHAN HIJAUAN LIMBAH SECARA KIMIA. Figure 10: Diagramatic representation of the lignin- hemicellulose complex and the manner in which various treatment.
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
Kembang Tahu Perangsang ASI
Teknologi Biobriket.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
PENGARUH PENGERINGAN DAN FERMENTASI TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM MENGGUNAKAN TEKNIK DESTILASI WATER BUBBLE Oleh : VISIA QODRILAH ( ) PROGRAM.
PEMBUATAN KOMPOS YANG DIPERKAYA
ANALISIS KADAR AIR.
PEMBUATAN AMOFER JERAMI PADI
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
PROSES PENGECORAN.
PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK By
Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015
Dan ternak lain.
Manfaat Limbah Pisang (Kulit, Bonggol, dan Jantungnya)
Tanah sbg subtrat.
PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO
KELOMPOK FAKTOR ESSENSIIL
PENGOLAHAN KELAPA.
Dan ternak lain.
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
TEKNOLOGI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI)
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
limbah udang menjadi beberapa produk
Teknologi pengawetan hijauan
Pengolahan Teh Wangi Teh wangi adalah teh yang paling populer di Indonesia, yang diolah dengan bahan dasar the hijau Jawa Barat adalah daerah utama pembuatan.
Briefing Praktikum NTD dan BMT
BRIEFING IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN TERNAK
SILASE (LANJUTAN) MENGENAI PROSES2 ENSILASE YANG BANYAK DIPENGARUHI BAKTERI2 DALAM KEADAAN NORMAL SEBAGAI BERIKUT : UNTUK SEMENTARA RUMPUT SEGAR YANG SUDAH.
TEKNOLOGI PAKAN HIJAUAN
PENGOLAHAN TAHU.
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN KIMIA
Membuat Kompos Metode Takakura telah memperoleh Hak Cipta (HAKI) No
BAHAN DAN ENERGI.
Penambahan Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Wheat Pollard dengan Proses Pengolahan Steam Pelleting.
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
Pembuatan media dan sterilisasi
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Tugas Iptek Kelompok 6 Disusun Oleh : Arif Pramono
OLEH : BP4K KABUPATEN GRESIK
Teknologi Hidrolisis emhanatsir Fapet UB 2015.
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
BAHAN BERACUN BERBAHAYA (B3)
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
PEMBUATAN BIO URIN SAPI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengolahan Limbah Isi Rumen
Pembuatan Media dan Sterilisasi Oleh : Dewi Purwati Kelompok : 07
Adalah mata kuliah yang membahas berbagai macam cara pengawetan (konservasi) pakan hijauan, proses yang terjadi selama pengawetan, kualitas produk awetan.
MEMBUAT PRODUK DARI DAUR ULANG LIMBAH KERTAS
PEMPROSESAN ALAT.
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN FISIK
Optimasi Energi Terbarukan (Biofuel/bioenergi)
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
Transcript presentasi:

PERLAKUAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HIJAUAN KUALITAS RENDAH Perlakuan yang dilakukan umumnya tidak berdiri sendiri antara perlakuan fisik dan kimia serta biologi melainkan kombinasi dari ketiga cara tersebut. Sebagai contoh perlakuan kimia seringkali dibarengi dengan perlAkuan pemotongan dan pengepresan yang merupakan perlakuan fisik. Perlakuan fisik umumnya berkembang dari teknik-teknik pengolahan bahan-bahan pembuat kertas. Perlkuan yang

: dikerjakan umumnya menyangkut penggunaan panas dan uap, baik dengan tekanan atau tidak. Berhubung peralatan dan mahalnya proses maka perlakuan ini tidak banyak dikerjakan secara komersial Oleh karena itu kombinasi dengan bahan kimia sangat menarik. Sejarah perlakuan kimia untuk perbaikan kualitas jerami dimulai hampir 116 tahun yang lalu, dimana pada tahun 1895 Lohman dari Jerman menggunakan larutan NaOH 2 % untuk merebus jerami. Hasilnya menunjukkan peningkatan tercernanya jerami dari 37 menjadi 63%.

Di negara-negara berkembang Tahun 1919 Beckman mengembangkan metoda dengan merendam jerami dalam larutan NaOH 1,5% selama 3 hari pada suhu kamar. Kemudian setelah itu dilakukan beberapa modifikasi sampai pada tahun 1960-an penggunaan teknik ini sangat populer di Norwegia. Penggunaan amonia yang pertamakali dilaporkan juga oleh Lehman (1916). Jarang digunakan karena pemakaian dengan NaOH lebih populer. Di negara-negara berkembang

PERLAKUAN DENGAN AMONIA pemakaian NaOH dan amonia sulit dilakukan karena terbatasnya ketersediaan bahan kimia tersebut, sehingga tahun 1981 Dolberg menganjurkan pemakaian urea sebagai pengganti amonia. PERLAKUAN DENGAN AMONIA Penggunaan amonia belum dipraktekkan hingga tahun 1970, setelah itu beberapa negara Eropa (Norwegia, Denmark dll) mulai mencobanya.

Amonia yang digunakan bisa berbagai bentuk seperti gas amonia (anhydraus amonia), lautan amonia, urea bahkan dalam bentuk urine. Penggunaan gas amonia berbahaya bila tidak dilakukan secara benar. Penyimpanan gas dalam tekanan tinggi sehingga didapatkan gas amonia cair. Bahkan jerami yang akan diolah harus tertutup rapat dengan plastik dan gas cair bertekanan dimasukkan ditengah-tengah.

Perlakuan ini di negara-negara tropis membutuhkan waktu kurang dari 2 minggu. Penggunaan amonia juga lebih bermanfaat pada bahan dengan kandungan air tinggi (15 -20%) sehingga bisa mencegah jamur. Karena amonia bertekanan membutuhkan peralatan yang memadai maka larutan amonia biasanya digunakan dengan konsentrasi antara 23 – 35%.

Untuk peternak skala kecil pemakaian urea lebih mudah karena urea lebih mudah di dapat di pedesaan untuk pupuk dengan harga relatif lebih murah. Proses pencampuran jerami dengan urea adalah sbb: 1. jerami yg akan dicampur ditimbang terlebih dahulu 2. jerami bisa dalam keadaan kering atau basah 3.untuk jerami kering urea dilarutkan dahulu dlm air setiap 100 kg jerami kering dibutuhkan 100 liter air sebagai

PELARUT UREA, KEBUTUHAN UREA UNTUK JERAMI SEGAR ADALAH 10% DARI BERAT JERAMI KERING. CONTOH : JERAMI DGN BERAT 500 KG MEMPUNYAI KADAR AIR 75%, BERAPA UREA YANG DITAMBAHKAN ? JERAMI BASAH 500 KG = JERAMI KERING 125 KG SEHINGGA UREA YG DIPERLUKAN ADALAH 10% X 125 KG = 12,5 KG

CARA MENCAMPUR Jerami ditebarkan kurang lebih setebal 10 cm, tebarkan urea sdikit demi sedikit, tebari jerami lagi kemudian kasih urea, demikian seterusnya Pencampuran urea ini dimaksudkan agar ikatan silika dan lignin pd selulosa dapat dihancurkan sehingga jerami mudah dicerna dan Nitrogen (N) pada jerami dapat diperkaya

Pemakaian urine bisa lebih murah bila tersedia dalam jumlah yang banyak. Kesulitan yang dihadapi adalah pengumpulannya disamping itu kualitas urine ditentukan dari pakan yang diberikan kepada ternak serta pertimbangan hiegienis sering menjadi kendala. Metode pengolahan dengan amonia untuk hIjauan (roughage) kualitas rendah ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Disusun dalam bentuk bak ditutup plastik dan dihembus dengan amonia NO. Bentuk amonia Prosedur Kondisi optimum 1. Larutan 1. Disusun dalam bentuk bak ditutup plastik dan dihembus dengan amonia 2. Dibungkus plastik satu persatu dan diberi amonia 1. 3 -3,5% NH3 dari BK, K.air 15-20%, lama 1-8 minggu 2. Sama dengan diatas 2. Gas 1. Diberikan dalam kotak atau ruangan terisolasi tanpa pemanasan 2. Pemanasan dengan oven 1. Sama dengan diatas 2. Suhu 900C, amonia 3-3,5%, lama 17 jam dianginkan 5 jam

3. urea 1. Disusun dalam silo, lubang/keranjang bambu 2. Bahan dipotong, urea ditambahkan 1. 5% larutan urea campur 1 : 1 dengan bahan, lama 1 miggu atau lebih 2. 2-3% larutan urea, suhu 1330C K. air 15-20% 4. Urine Urine sebagai pengganti larutan urea, dalam lubang Jumlah urine seperti urea 1 , bergantung jumlah N dalam urine 5. Amonium karbonat / hidrogen karbonat Seperti urea 1 Suhu 60 – 1100C