LAPORAN KASUS TUMOR MEDULA SPINALIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BLOK SISTEM NEUROMUSKULOSKELETAL
Advertisements

SEORANG ANAK LELAKI DENGAN KETERLAMBATAN MOTORIK KASAR
TUTORIAL BLOK XV Skenario 5
Bab 6 Demam.
Bab 9 Masalah bedah umum.
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Presentasi Kasus KEJANG DEMAM
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Kasus 1 Infeksi. Seorang anak perempuan umur 12 bulan. Dirawat di RSUP Dr Kariadi 22 Agustus – 8 September 2010 ( 18 hari ) Keluhan : demam RPS : Anamnesa.
Ilustrasi Kasus.
Senin, 29 Oktober 2012 Beladenta Amalia Riskie Wulancahya
Kasus SBI.
DK Poliklinik Geriatri 3
Kasus Kematian 13 Januari 2013
DK poli 4 Kelompok D. Keluhan utama Nyeri dan kaku pada jari jari tangan sejak 2 minggu lalu. Atau hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Riwanti Estiasari, Darma Imran
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
Laporan Kasus “KEJANG PARSIAl GENERALISE SEKUNDER DD STROKE DD SOP”
Pemeriksaan Pasien dengan
TUMOR AKUSTIC NEUROMA (SCHWANOMA)
Cervical Syndrome Post Trauma
Indah Putri Permatasari
Radiologi Abdomen.
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
Presentasi Kasus “Stroke Hemoragic” Pembimbing :
Kelompok 5.
PRESENTASI KASUS Vertigo
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
PRESENTASI KASUS LOW BACK PAIN
ANALISIS SOAP ‘STROKE’
CBL 2: Kelemahan Tungkai
PRESENTASI KASUS CIDERA KEPALA berat
RC PATOLOGI KLINIK ERITROSIT & LEUKOSIT
Laporan Kasus “Stroke Infark dengan Sindrom metabolik”
Bagus Rulianto Vicky Febrian
Sindrom Guillain–Barré
Pengkajian Gawat Darurat pada Pasien Dewasa
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ASUHAN NIFAS Kelompok 3 ARUM RAHAYU ENOK SITI KHODIJAH MAUDY MUAMALAH
Pleno ANATOMI.
Laporan Kasus “Cedera Kepala Sedang”
Presentasi Kasus Bangsal Ensefalopati Diabetik
24 Oktober 2013 Monica Ayu Rossalya
RC PATOLOGI KLINIK ERITROSIT & LEUKOSIT
Myelitis Inas Amalia Mahasin
Carpal Tunnel Syndrome
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN PENYAKIT SARAF
HNP Cervicalis by Grace Fidia Pembimbing : dr
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Tanggal : 02/04/ I Putu Alam M - Riva Nita H - Junaedi
Baiq Reski Setiagarini
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
LAPORAN JAGA Tanggal 17 Februari 2016 Konsulen Jaga : Dr. Denny Satria Utama, Sp.THT-KL, M.Si, M.Med, FICS Residen Jaga : dr. Depi/dr. Andrey-dr. Novi.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc Disusun Oleh:
PRESENTASI KASUS LOW BACK PAIN Pembimbing : dr
LAPORAN JAGA 21 APRIL IDENTITAS NAMA : Ny. A USIA : 19 tahun.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
VERTIGO PRODROMAL SYMTOMPS
VERTIGO MIXTYPE DD CERVICOGENIC DD OTOGENIC
Nama/Usia : An. S / 12 thn MRS: 6/5/19 Anamnesa Keluhan Utama: tidak bisa buang air kecil sejak pkl ( 10 jam SMRS) Keluhan tambahan: BAK anyang-anyangan,
Sharing Experience of Hemophilia Management in Lombok
Transcript presentasi:

LAPORAN KASUS TUMOR MEDULA SPINALIS Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S Presentan: Ainun Maylana P

Identitas Pasien Nama : Tn. YS Umur : 42 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status Perkawinan  : Menikah Pekerjaan : Buruh bangunan Alamat : Banyubiru, Semarang

Anamnesis Keluhan Utama Tidak bisa berjalan sejak ±1 tahun yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang Sejak setahun yang lalu, pasien mengeluh kesemutan pada kedua lutut sampai telapak kaki. Kesemutan timbul terus menerus. Kesemutan dirasa semakin lama semakin parah. Pasien dipijit kakinya untuk mengurangi gejala namun tidak berkurang.

Selain kesemutan, pasien juga mengeluh ada perbedaan sensasi raba antara pusar ke atas dengan pusar ke bawah, pusar ke bawah tidak merasakan sensasi apa-apa, baik disentuh, dicubit atau terkena panas. Rasa baal pada kedua lutut sampai kedua telapak kaki tidak disertai nyeri.

Punggung bawah kanan dan kiri terasa nyeri Punggung bawah kanan dan kiri terasa nyeri. Nyeri terasa seperti ada sensasi panas. Nyeri terasa terus menerus. Nyeri bertambah bila pasien terlalu lama duduk atau tiduran dan berkurang bila pasien berusaha mengubah-ubah posisi. Kedua tangan dan kaki bisa digerakan. Pasien bisa berdiri,tetapi hanya bertahan ±1-2 detik saja. Pasien tidak bisa berjalan.

6 bulan SMRS, pasien mengeluh susah BAK dan BAB 6 bulan SMRS, pasien mengeluh susah BAK dan BAB. Sensasi keinginan untuk berkemih dan BAB ada, tapi untuk mengeluarkannya tidak ada kekuatan. Sulit BAK dapat diatasi dengan pemasangan kateter.

Pasien datang ke poliklinik saraf RSUD Ambarawa dengan keluhan tidak bisa berjalan. Rutin kontrol, namun untuk mengetahui diagnosis pasti dan pengobatan lebih lanjut, dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi. Pasien menjalani rawat inap selama 11-26 Agustus 2015.

Nafsu makan tidak turun. Penurunan berat badan ada, namun tidak drastis. Demam sebelum keluhan kesemutan dan baal pada kedua tungkai disangkal. Keluhan nyeri kepala dan pusing disangkal, kejang disangkal. Tidak ada gangguan dalam berkomunikasi.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat cedera kepala, leher, punggung: disangkal Riwayat keluhan serupa: disangkal Riwayat Penyakit Keluarga -

Anamnesa Sistem Sistem Serebrospinal  : Tidak bisa berjalan, kesemutan dan baal pada kedua kaki Sistem Kardiovaskular : - Sistem Respirasi : Sesak (-) Sistem Gastrointestinal : Mual (-), Muntah (-) Sistem Muskuloskeletal : - Sistem Integumental : Kesemutan dan baal pada kedua lutut sampai kaki Sistem Urogenital : Sulit BAK (-)  

Pada pasien keluhan tidak bisa berjalan berjalan kronik Pada pasien keluhan tidak bisa berjalan berjalan kronik. Dimana awalnya pasien mengeluh kesemutan, baal dan kemudian memburuk menjadi tidak bisa berjalan selama ±1 tahun belakangan tumor medulla spinalis.

Tinggi lesi medula spinalis pada pasien ini : 1. Gangguan Motorik paraparese Paraparese LMN : lesi setinggi segmen medula spinalis L2-S2 atau lesi infra nuklear. 2. Gangguan Sensibilitas Gangguan rasa eksteroseptif dalam bentuk rasa nyeri, rasa suhu dan rasa raba. 3. Gangguan Susunan Saraf Otonom Bladder : uninhibited bladder. Autonomic bladder/ spastic bladder → lesi medula spinalis supranuklear terhadap segmen sakral.

Tumor medula spinalis yang sering menyebabkan nyeri radikuler adalah tumor yang terletak intradural-ekstramedular, sedang tumor intramedular jarang menyebabkan nyeri radikuler. Tumor intradural-intramedular, Tumor intradural-ekstramedular Tumor Ekstradural

Intramedullary tumors

Intramedullary tumors

Intradural/extramedullary tumors

Extradural tumors

Tumor Intradural-Intramedular Lebih sering menyebabkan nyeri funikuler yang bersifat difus seperti rasa terbakar dan menusuk, kadang-kadang bertambah dengan rangsangan ringan seperti electric shock like pain (Lhermitte sign) Contohnya: Ependinoma, astrositoma dan hemangioblastoma

Hemangioblastoma memiliki karakter sebagai berikut: Gejala muncul pertama kali saat memasuki usia 40 tahun Penyakit herediter (misal, Von Hippel-Lindau Syndrome) tampak pada 1/3 dari jumlah pasien keseluruhan. Penurunan sensasi kolumna posterior Nyeri punggung terlokalisir di sekitar lesi

Pemeriksaan Fisik Status generalis: dbn Status neurologis: Sikap tubuh : Simetris Gerakan abnormal : tidak ada Nervus Kranialis : dbn

Diagnosis sementara Diagnosis Klinis : Paralisis, parahipestesia dan paraparese ekstremitas inferior Diagnosis Topis : Lesi setinggi segmen medula spinalis Diagnosis Etiologis : Tumor medulla spinalis proses kompresi dd/ proses inflamasi dd/ proses degeneratif

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Lab DARAH RUTIN   Nilai Rujukan Hemoglobin Hematokrit Eritrosit Leukosit Trombosit MCV MCH MCHC 14.9 43,9 4.80 8000 192000 90,5 31,0 33,8 13,5 – 17,5 g/dl 40 – 50 % 4.5 – 5.8 juta/ul 4000 –10.000/ul 150.000 – 400.000/ul 82 – 98 fl ≥27 pg 32 – 36 g/dl KIMIA KLINIK Nilai rujukan SGOT (AST) SGPT (ALT) Ureum Kreatinin Glukosa sewaktu Uric Acid 36 37 43 0,75 100 6 0-50 U/L 10-50 mg/dl 0,62-1,1 mg/dl 70-100 mg/dL 2 – 7 mg/dL

Foto Thorax PA Kesan: Cor tak membesar Tak tampak gambaran metastasis maupun kelainan lain pada pulmo dan tulang yang tervisualisasi

Ro Thorakolumbal AP/Lat Kesan: Tak tampak lesi titik maupun sklerotik pada vertebra Thorakolumbal yang tervisualisasi

PEMERIKSAAN MRI WHOLE SPINE DENGAN KONTRAS Kesan: Multiple lesi flow void serpentine intradura ekstramedula pada aspek dorsal dan ventral spinal cord setinggi vertebra cervical 4 sampai lumbal 1 dengan draining vein terlihat pada dorsal dan ventral spinal cord yang disertai penekanan spinal cord setinggi corpus V. Th 11-V.L1 ke arah anterior Curiga gambaran type IV Arterio Venosus Fistula Bulging pada diskus intervertebralis V.L3-4 dan V.L4-5 disertai penyempitan foramen neuralis kanan kiri

DIAGNOSIS AKHIR Diagnosis Klinis : Paralisis, parahipestesia dan paraparese ekstremitas inferior Diagnosis Topis : Lesi setinggi segmen medula spinalis L2-S2 Diagnosis Etiologis : Tumor medulla spinalis proses kompresi Susp hemangioblastoma

PENATALAKSANAAN Fisioterapi Ranitidine tab 2 x 1 Mecobalamin tab 2 x 500 mg Tramadol tab 2 x 100 Planning : Biopsi jaringan tumor

PROGNOSIS Death : dubia Disease : dubia Disability : dubia Discomfort : dubia Dissatisfaction : dubia Distitution : dubia