Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Obesitas Saat Hamil? Oh No Untuk wanita yang berencana hamil sebaiknya mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan. Akan lebih bagus lagi jika berat.
Advertisements

PERSALINAN.
Gangguan sistem Reproduksi
Hiperemesis Gravidarum
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
KEHAMILAN Nama : Yeni Kusrini Kelas : B Prodi : D3 Kebidanan
Kelahiran prematur Kelompok 7 :.
GATHERING BIDAN 2012 RSU PKU Muhammadiyah Gombong
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL Hasnaeni Hatta, S. ST.
DETEKSI DINI KEHAMILAN ,KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA KEHAMILAN ,PERSALINAN DAN NIFAS ( MASA KEHAMILAN TM I,II DAN III) ELGI SAFITRI
Asrina rahman
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN
NAMA: SYUKRIA ANGELIA RESHA TINGKAT: IIB TUGAS : ASKEB II
Kehamilan disertai penyakit
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
Konsep Dasar Asuhan Persalinan
ABORTUS.
ASKEB II ( PERSALINAN) Yuli indri dewi
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
Merya selfa susanti .STR.Keb
OLEH:DESI RIRIAN SARI NIM:130055
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER I,II,DAN II OLEH : ELIZA NOFRI.
ASKEB IV PUTRI IDOLA II.B.
Komplikasi dan penyakit kehamilan TM I dan II
KOMPLIKASI DAN PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III
Abortus komplit.
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
ASKEB IV ABORTUS Nindy kharisma zomi
ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dalm Masa Persalinan
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
OLEH : INDAH CAHYANI NIM : tingkat : 1b
NAMA : SYUKRIA ANGELA RESHA TINGKAT : II B NIM :
ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
ASUHAN KALA IV PERSALINAN
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Purwodadi
ASUHAN PERSALINAN KALA I By. Sulistiyah, s.siT.,m.kES
Konsep Dasar Persalinan Normal (INC) BY. SULISTIYAH. S.SiT., M.Kes
dr. Syahrir Abdurrasyid SpOG
ANTENATAL CARE (WHO - DEPKES)
Gangguan sistem Reproduksi
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KEHAMILAN
PENGERTIAN PERSALINAN
Kehamilan Beresiko.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
ABORTUS NAMA:INDERYETA DAUNDI NIM :AO PENGERTIAN Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Chairanisa Anwar, SST., MKM
RUPTURA SINUS MARGINALIS
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN AWAL
Transcript presentasi:

Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit masa kehamilan trimester I, II, dan III Saadatun Ni’mah

Deskripsi Singkat Tujuan Pembelajaran Materi pertemuan ini meliputi : Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit masa kehamilan trimester I Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit masa kehamilan trimester II Deteksi dini kehamilan, komplikasi dan penyulit masa kehamilan Trimester III Tujuan Pembelajaran Mahasasiswa diharap kan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi kelainan, penyakit dalam kehamilan Trimester I, II, III dengan baik dan benar

Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu Hamil Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah : Mengupayakan kehamilan yang sehat Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan Persiapan persalinan yang bersih dan aman Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi

Tanda-tanda tidak pasti kehamilan Mengidam Perut membesar Amenorhe pembesaran payudara mual dan muntah

Tanda – tanda Pasti Kehamilan tes kehamilan positif segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun dokter. tanda hegar tanda piscazek Terdengar denyut jantung janin Terasa gerakan janin

1 kali pada trimester pertama kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan 2 kali pada trimester ketiga 1 kali pada trimester kedua

Skrining untuk deteksi Kunjungan II (24 – 28 minggu), dilakukan untuk Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk : Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinan

Lanjutan................................................. Kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan persalinan Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi Memantapkan rencana persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

Komplikasi Dan Penyulit Pada Masa Kehamilan Trimester I dan II Anemia Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Ukuran Normal Hemoglobin : Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram Tingkat pada anemia Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang. Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat

Lanjutan................................................................ Penyebab anemia umumnya adalah: 1)      Kurang gizi (malnutrisi) 2)      Kurang zat besi dalam diet 3)      Malabsorpsi 4)      Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain-lain. 5)      Penyakit-penyakit kronis: tbc, paru, cacing usus, malaria dan lain-lain. Gejala :             Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang.

Lanjutan.................................................. Hiperemesis Hiperemesis gravidarum adalah mual – muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari – hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001) Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis dibagi menjadi 3 tinggkatan Tingkat I : Ringan Mual muntah terus menerus yang menyebabkan penderita lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun, nyeri epigastrium nadi sekitar 100x/mnt, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering, mata cekung. Tingkat II : Sedang Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi, dapat pula terjadi asotonuria, dari nafas berbau aseton Tingkat III : Berat Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naik, tensi turun sekali, ikterus. Dapat terjadi ensekalopati wernicke.

Pencegahan Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara : Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin Defekasi teratur Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

Abortus Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Berdasarkan variasi berbagai batasan yang ada tentang usia / berat lahir janin viable (yang mampu hidup di luar kandungan), akhirnya ditentukan suatu batasan abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia kehamilan 20 minggu.

Jenis –Jenis Abortus 1) Abortus Iminens Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Ciri : perdarahan pervaginam, dengan atau tanpa disertai kontraksi, serviks masih tertutup Jika janin masih hidup, umumnya dapat bertahan bahkan sampai kehamilan aterm dan lahir normal. Jika terjadi kematian janin, dalam waktu singkat dapat terjadi abortus spontan. Penentuan kehidupan janin dilakukan ideal dengan ultrasonografi, dilihat gerakan denyut jantung janin dan gerakan janin. Jika sarana terbatas, pada usia di atas 12-16 minggu denyut jantung janin dicoba didengarkan dengan alat Doppler atau Laennec. Keadaan janin sebaiknya segera ditentukan, karena mempengaruhi rencana penatalaksanaan / tindakan.

Lanjutan................................... 2) Abortus Insipiens Abortus insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih berada di dalam uterus. Ciri : perdarahan pervaginam, dengan kontraksi makin lama makin kuat makin sering, serviks terbuka. 3)      Abortus Inkomplit  Abortus inkompletus adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Ciri : perdarahan yang banyak, disertai kontraksi, serviks terbuka, sebagian jaringan keluar.

Komplikasi dan Penyulit Pada Kehamilan Trimester III Solusio Plasenta Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. Definisi ini berlaku dengan masa gestasi diatas 22 minggu atau berat janin diatas 500 gram. Istilah solusio plasenta juga dikenal dengan istilah abruptio plasenta atau separasi prematur dari plasenta. Plasenta dapat lepas seluruhnya yang disebut solusio plasenta totalis atau terlepas sebagian yang disebut solusio plasenta parsialis atau terlepas hanya pada sebagian kecil pinggir plasenta yang sering disebut ruptur sinus marginalis.

Lanjutan............................. Plasenta Previa Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang tidak normal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Implantasi yang normal ialah pada dinding depan atau dinding belakang rahim didaerah fundus uteri. klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu.

Lanjutan.............................. Persalinan premature Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena dengan berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital (otak,jantung ,paru,ginjal) belum sempurna, sehingga mengalami kesulitan dalam adaptasi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekali pun sudah dapat dirawat bayi dengan berat antara 1,5 sampai 2,5 kg untuk dapat bertahan hidup, tetapi masih diragukan kemungkinan untuk memiliki kemampuan dan kualitas yang diharapkan sebagai sumber daya manusia.

Lanjutan............................................................. Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahikan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia 37 minggu. KDP yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan

Tes Formatif Apa saja tanda pasti Kehamilan ? Komplikasi yang bisa terjadi pada masa kehamilan ?

Terimakasih