PENDAHULUAN Pertemuan 1-2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK
Advertisements

BAB 2 VEKTOR Besaran Skalar Dan Vektor
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Bab 3: Kinematika 2 Dimensi
Vektor oleh : Hastuti.
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
FISIKA LISTRIK DAN MEKANIKA
KINEMATIKA PARTIKEL Gerak Dua Dimensi.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
PENDAHULUAN Pertemuan 1 Matakuliah: D0684 – FISIKA I Tahun: 2008.
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
VEKTOR.
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Matakuliah : K0252/Fisika Dasar I Tahun : 2007 Versi : 0/2
1 Pertemuan 01 Matakuliah: K0614 / FISIKA Tahun: 2006.
BESARAN, SATUAN, DIMENSI, VEKTOR
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
VEKTOR 2.1.
BAB 1 Vektor.
Tri Rahajoeningroem,MT T. Elektro - UNIKOM
PERTEMUAN KE-2 VEKTOR 11/7/2017 Fisika Dasar FR 203.
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Vektor.
Besaran Vektor faridisite.wordpress.com.
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Pertemuan 1 Pendahuluan
Besaran dan Satuan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BESARAN & SATUAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Contoh.
PENJUMLAHAN VEKTOR SMA Titian Teras Jambi UNTUK SMA KELAS X (SEPULUH)
VEKTOR.
MATERI DASAR FISIKA.
BESARAN dan SATUAN (review).
BAB 1 Besaran, Satuan, dan Pengukuran Standar Kompetensi
VEKTOr Fisika I 4/30/2018.
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
MEDAN ELEKTROMAGNETIK TF 2204
Bab 1 Pengukuran.
DIFERENSIAL VEKTOR Kuliah 1.
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIA / Ganjil Materi Pembelajaran : Vektor Alokasi Waktu : 1 x 120 menit.
BESARAN VEKTOR Disusun oleh: 1. Wasilah Arwanda Arna ( ) 2. Nur Chanif Muflichah ( ) 3. Dwi Indrawati ( ) Fakultas Keguruan.
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
BAB I ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
VEKTOR.
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
VEKTOR VECTOR by Fandi Susanto.
BAHAN AJAR FISIKA.
VEKTOR.
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik
RINDI GENESA HATIKA, M.Sc
BAB 2 VEKTOR 2.1.
VEKTOR.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Transcript presentasi:

PENDAHULUAN Pertemuan 1-2 Matakuliah : K0635 - FISIKA Tahun : 2007 PENDAHULUAN Pertemuan 1-2

alam dan ruang lingkupnya mempelajari dan memahami BESARAN FISIKA, SATUAN DAN VEKTOR Ilmu Fisika adalah Ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan ruang lingkupnya mempelajari dan memahami sifat - sifat dan hasil interaksi dari benda. 1. BESARAN FISIKA Suatu Fenomena alam yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Besaran dasar : Yang termasuk besaran dasar adalah: massa, waktu, panjang, arus listrik, suhu dan jumlah mol Besaran Turunan : Yang termasuk besaran turunan antara lain: gaya, kecepatan, percepatan , energi , momentum, … 3 Bina Nusantara

2. SATUAN Waktu : detik ( s ) Panjang : meter ( m ) Satuan merupakan ukuran dari besaran fisika, dan beberapa satuan yang digunakan adalah : SI : Massa : kilogram ( kg ) Waktu : detik ( s ) Panjang : meter ( m ) Gaya : Newton ( N ) Cgs: Massa : gram ( gr ) Panjang : centimeter ( cm ) Gaya : dyne BE : Massa : slug Panjang : feet ( ft ) Gaya : pound ( lb ) 4 Bina Nusantara

Beberapa konversi dari satuan di atas : 1 kg = 103 gr = 6,852x10-2 slug 1 slug = 14,59 kg 1 m = 102 cm = 3,281 ft = 6,214x10-4 mil 1 mil = 1609 m = 5280 ft 1 ft = 0,3048 m 1 N = 1 kg.m/s2 = 105 dyne = 0,2248 lb Bina Nusantara

DIMENSI Dimensi dasar : Dimensi panjang L Dimensi massa M Dimensi waktu T Dimensi turunan : Dimensi kecepatan LT-1 Dimensi gaya MLT-2 Bina Nusantara

Contoh : gaya , kecepatan , percepatan, medan listrik, . 3. VEKTOR 3.1. Vektor Dan Skalar Berdasarkan sifatnya , besaran fisika dapat dibagi dalam dua kelompok , yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran Vektor, merupakan besaran yang mempunyai besar (nilai ) dan arah . Contoh : gaya , kecepatan , percepatan, medan listrik, . Besaran Skalar, merupakan besaran yang hanya mempunyai (cukup dinyatakan oleh ) besar ( nilai ) saja Contoh : massa , waktu , temperatur, usaha, energi , arus listrik Bina Nusantara

3.2. Notasi Vektor: Suatu vektor ditulis dengan sebuah huruf yang di atasnya diberi tanda panah kecil ( ) atau diberi garis lurus kecil ( ) atau dicetak dengan huruf tebal ( A ) . Sebuah vektor dilambangkan dengan subuah anak panah, dimana panjang anak panah menunjukan besarnya vektor dan arah anak panah menunjukan arah dari vektor tersebut. A Sifat dari vektor adalah dapat digeser ke mana saja , selama besar dan arahnya tetap Bina Nusantara

3.3. Penjumlahan Vektor Secara Grafis B A B A C (1) Metode Segi tiga * Tempatkan vektor A sesuai besar dan arahnya * Tempatkan vektor B sesuai besar dan arahnya, dengan pangkal berada pada ujung vektor A * Tarik garis dari pangkal ke ujung B , yang merupakan vektor A + B = ( misal = C ) Bina Nusantara

Langkah-langkah dalam penjumlahan vektor di atas: (2) Metoda Jajaran Genjang B C=A+B  A Langkah-langkah dalam penjumlahan vektor di atas: - Letakan vektor A sesuai dengan besar dan arahnya Letakan vektor B sesuai dengan besar dan arahnya, dengan pangkal vektor B berimpit dengan pangkal vektor A Buat segi empat jajaran genjang dengan basis vektor -vektor A dan B , maka diagonal dari jajaran genjang tersebut merupakan vektor C=A+B Besar vektor C adalah : C2 = A2 + B2 + 2A B Cos  Bina Nusantara

3.4. Vektor Satuan ( Unit Vektor ) Z k Y i j X Dalam sistem koordinat kartesian, vektor-vektor satuan yang bersesuaian dengan sumbu koordinat yang digunakan adalah i = vektor satuan dalam arah sumbu X positif j = vektor satuan dalam arah sumbu Y positif k = vektor satuan dalam arah sumbu Z positif dimana: i  j  k dan besar i = besar j = besar k = 1 Bina Nusantara

Vektor satuan dalam arah vektor itu sendiri : 3.5. Komponen Vektor Setiap vektor dapat diuraikan atas komponen-komponennya sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan . Dalam pembahasan disini hanya akan ditinjau vektor dalam sistem koordinat kartesian. Bina Nusantara

Ax : proyeksi tegak lurus A pada sumbu X Vektor dalam bidang ( 2 dimensi ) Y Ay A  X AX AX = A Cos  Ay = A Sin  Ax : proyeksi tegak lurus A pada sumbu X AY : proyeksi tegak lurus A pada sumbu Y.  : sudut vektor A terhadap sumbu X positif. Bina Nusantara

Tranformasi sebaliknya : Selanjutnya Vektor dapat dinyatakan dalam komponen- komponennya, yaitu : Bina Nusantara

3.6. Penjumlahan Veltor Secara Analitis Misalkan vektor merupakan penjumlahan dari dua buah vektor dan , yaitu : Dua buah vektor, seperti dan + akan sama, hanya jika komponen-komponen yang sesuai adalah sama , artinya: CX = AX + BX dan CY = AY + BY Maka : Untuk tiga dimensi : Bina Nusantara