investasi dalam modal kerja
Modal kerja Perencanaan dan pendanaan jangka pendek menjadi penting karena terutama merupakan pembelanjaan operasional sehari-hari organisasi bisnis. Organisasi bisnis membutuhkan modal kerja untuk mendanai kegiatan/operasional hariannya. Modal kerja ini setelah dikeluarkan untuk keperluan kegiatan organisasi bisnis diharapkan segera kembali masuk ke organisasi bisnis melalui hasil penjualan produksinya.
Definisi Modal kerja (working capital) Terdapat 3 pengertian modal kerja, yaitu (Bambang Riyanto;2008): Konsep kuantitatif : konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam pada unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Konsep kualitatif : sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa menganggu likuiditasnya. Atau merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Konsep fungsional : dana yang menghasilkan current income
Definisi Modal kerja (working capital) Terdapat 3 pengertian modal kerja, yaitu (Bambang Riyanto:2008): Konsep fungsional konsep ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Wilford J Eiteman – J. h. Holtz mendefinisikan modal kerja adalah dana yang diggunakan selama periode accounting yang dimaksudkan untuk menghasilkan current income (pendapatan sekarang) yang sesuai dengan tujuan utama didirikannya perusahaan tersebut.
Klasifikasi modal kerja Modal kerja dapat diklasifikasikan sbb (Bambang Riyanto: 2008) : Modal kerja permanen (permanent working capital) adalah modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu : a. modal kerja primer (primary working capital) modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya b. modal kerja normal (normal working capital) modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal Modal kerja variabel (variable working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
Jenis Modal kerja variabel dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu : a. modal kerja musiman (seasonal working capital) Adalah modal yang berubah karena fluktuasi musiman b. modal kerja siklis (cyclical working capital) Adalah modal yang berubah karena fluktuasi konyungtur c. modal kerja darurat (emergency working capital) Adalah modal yang berubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Misal : banjir, pemogokan karyawan
Perputaran modal kerja Perputaran modal kerja adalah keadaan modal kerja selalu dalam keadaan operasi pada perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan menjalankan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas (Bambang Riyanto: 2008). Perputaran kas dapat digambarkan sebagai berikut : Penjualan tunai Kas barang- kas Penjualan kredit Kas barang- piutang kas Dengan proses produksi Kas material dan upah buruh -barang jadi piutang kas
Menghitung perputaran modal kerja Menghitung tingkat perputaran modal kerja dapat dihitung dari neraca dan income statement (lapotran rugi laba), dengan cara sebagai berikut (Bambang Riyanto: 2008) : Current assets turnover = net sales/current assets Atau Current assets turnover = net sales/ averages current assets averages current assets = (CA awal +CA akhir)/2 keterangan: CA : Current assets
Penentuan besarnya modal kerja Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2 faktor yaitu (Bambang Riyanto: 2008) : Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya
Contoh soal penentuan besarnya modal kerja PT MAJU memproduksi produk setiap harinya 100 unit, dalam satu bulan bekerja 25 hari. Unsur-unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit adalah sbb: Bahan mentah seharga Rp. 200 TKL Rp. 50.000. Biaya tenaga administrasi dan pimpianan tiap bulan sebesar Rp. 3 juta. Perusahaan membayarkan pembelian bahan mentah 2 hari sebelum diterima, proses produksi selama 10 hari, dan produk jadi disimpan di gudang 2 hari, penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu pembayaran 5 hari setelah barang diterima konsumen. Hitung kebutuhan modal kerja
jawab Periode Bahan mentah : 2+10+2+5= 19 hari Periode TKL, tenaga adm dan pimpianan =10+2+5=17hari Kebutuhan modal kerja = Bahan mentah = 100 unit X Rp 200 X19 = 380.000,00 TKL = 100 unit X Rp 50.000 X17 = ................ Bi. Adm dan pimpinan 3 juta : (25 hariX100) = 1.200 kebutuhan : 1.200 X 100 X 17 hari = 2.040.000,00 jumlah modal yang diperlukan = .............000,00
1 bulan 3 juta 1 hari 3jt : 25 =120.000 120.000 : 100 = 1200/unit
Kebijakan investasi aktiva lancar Terdapat 3 alternatif kebijakan keuangan perusahaan menyangkut jumlah aktiva lancar yang tersedia dalam perusahaan (lukas setia A:2001) : Kebijakan longgar (relaxed policy) kebijakan menetapkan jumlah aktiva lancar pada tingkat tinggi Kebijakan moderat (moderate policy) kebijakan menetapkan jumlah aktiva lancar pada tingkat diantara longgar dan ketat Kebijakan ketat (restricted policy) kebijakan menetapkan jumlah aktiva lancar pada tingkat rendah
Kebijakan pendanaan aktiva lancar Terdapat tiga alternatif kebijakan pendanaan aktiva lancar, yaitu (lukas setia A:2001) : 1. Maturity matching approach kebijakan menyelaraskan usia aktiva dan pasiva perusahaan. Strategi ini dilakuakan sebagai usaha untuk meminimumkan kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar kwajiban keuangannya. 2. Aggressive approach kebijakan mendanai seluruh aktiva tetapnya dan sebagian aktiva lancar dengan hutang jangka panjang dan modal sendiri ditambah pasiva lancar spontan. Sebagian aktiva lancar permanen serta aktiva lancar temporer didanani dengan hutang jangka pendek tidak spontan.
Kebijakan pendanaan aktiva lancar Terdapat tiga alternatif kebijakan pendanaan aktiva lancar, yaitu (lukas setia A:2001) : 3. Conservative approach kebijakan dimana perusahaan menggunakan hutang jangka panjang dan modal sendiri ditambah pasiva lancar spontan untuk mendanai aktiva tetap, aktiva lancar permanen serta sebagian dari aktiva lancar temporer. Selanjutnya tiga alternatif kebijakan pendanaan aktiva lancar dapat digambarkan pada slide-slide berikut :
Maturity matching approach Aktiva lancar temporer Hutang jangka pendek Aktiva lancar permanen dan aktiva tetap Hutang jangka panjang dan ekuitas
Aggressive approach Aktiva lancar temporer Dan sebagian aktiva lancar permanen Hutang jangka pendek Sebagian Aktiva lancar permanen dan aktiva tetap Hutang jangka panjang dan ekuitas
Conservative approach Sebagian Aktiva lancar temporer Hutang jangka pendek Aktiva lancar permanen, aktiva tetap dan sebagian Aktiva lancar temporer Hutang jangka panjang dan ekuitas
Pro kontra pendanaan jangka pendek Kecepatan Fleksibilitas Biaya hutang (lebih kecil) Resiko hutang(besar)
Sumber pendanaan jangka pendek Ada empat jenis sumber pendanaan jangka pendek yaitu : Accruals pembayaran gaji karyawan biasanya secara mingguan atau bulanan, sehingga pada neraca terlihat pada neraca sebagai gaji terhutang (accrued wages). Demikian juga dengan pajak penghasilan yang juga menimbulkan pajak terhutang (accrued taxes). Hutang dagang jika perusahaan membeli barang dari perusahaan lain (mis. Supplier) biasanya diberikan tenggang waktu pembayaran. Pembelian kredit semacam ini tercata sebagai hutang dagang. Hutang bank Hutang jangka pendek dari bank biasanya muncul di neraca perusahaan sebagai hutang wesel (notes payable), dan Comercial paper
Tugas PT SEJAHTERA memproduksi produk setiap harinya 100 unit, dalam satu bulan bekerja 25 hari. Unsur-unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit adalah sbb: Bahan mentah A seharga Rp. 1.200 Bahan mentah B seharga Rp. 1.500 TKL Rp. 30.000. Biaya tenaga administrasi dan pimpinan tiap bulan sebesar Rp. 8 juta. Untuk Bahan mentah A, perusahaan membayarkan kepada supplier ketika bahan mentah A diterima, sedangkan pembelian bahan mentah B dilakukan dengan membayarkan uang muka kepada supplier 2 hari sebelum bahan mentah diterima. Diketahui proses produksi dilakukan selama 15 hari, dan setelah itu produk jadi disimpan di gudang 3 hari, penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu pembayaran 10 hari setelah barang jadi diterima konsumen.Hitung kebutuhan modal kerja Jawaban dikumpulkan di kelas pada pertemuan kuliah berikutnya.