ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI DISUSUN OLEH : CINTHYA FITRIARNI 130094
Ketidakmampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksinya dan mengatur kesuburannya (fertilitas) tidak dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta tidak mendapatkan bayi tanpa resiko apapun atau well health mother dan well born baby serta tidak dapat mengembalikan kesehatan dalam batas normal. Definisi
Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas khususnya pada perempuan. Memberikan KIE dan motifasi gejala dini tentang gangguan sistem reproduksi wanita. KIE untuk menghindari keganasan penyakit sistem reproduksi dan memperkecil faktor predisposisi. Meningkatkan pendidikan masyarakat tentang kesehatan gangguan sistem reproduksi pada ibu. Tujuan
peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak, yang disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka pada puting susu atau melalui peredaran darah. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. MASTITIS Definisi
Berdasarkan tempat terjadinya Jenis-Jenis Mastitis Berdasarkan tempat terjadinya Mastitis yang menyebabkan abses di bawah aerola mammae Mastitis yang menyebabkan abses di tengah payudara Mastitis pada jaringan bawah dorsal kelenjar
1. 2.
Pembagian mastitis menurut penyebab dan kondisinya Lanjutan 1. Mastitis periductal Pembagian mastitis menurut penyebab dan kondisinya 2. Mastitis Puerperalis 3. Mastitis Supurativa
Etiologi Statis ASI Statis ASI terjadi jika ASI tidak dikeluarkan dengan efisien dari payudara Infeksi Organismen yang paling sering ditemukan pada mastitis dan abses payudara adalah organisme koagulase-positif Staphylococcus aureus dan Staphylococcus albus.
Patofisiologi Penimbunan ASI pada ductus lactiferous di payudara menyebabkan bengkak dan keras, sehingga terdapat sensasi nyeri pada ibu. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya radang apabila terdapat porte d'entrée dari kuman penyebab, yaitu putting susu yang luka, retak atau lecet. Kuman ini menjalar ke duktulus-duktulus dan sinus. Dari tingkat radang ini akan cepat menjadi abses, karena oleh radang duktulus-duktulus menjadi edematous, air susu terbendung, dan air susu yang terbendung itu segera bercampur dengan nanah. Gejala dari abses ini, biasanya ibu akan merasakan nyeri yang sangat, kulit di atas abses mengkilap dan terjadi peningkatan suhu (390 – 400C).
Gambaran Klinis 1. Bengkak, nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal 2. Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal 4. Badan panas dan rasa sakit umum 3. Payudara keras dan berbenjol-benjol
Pencegahan 1. Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui 2. Penatalaksaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang 4. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain 5. Pengendalian infeksi 3. Perhatian dini terhadap semua tanda statis ASI
Penanganan Konseling Suportif 1. Ibu harus dinyakinkan kembali tentang nilai menyusui, yang aman untuk diteruskan, bahwa ASI dari payudara yang terkena tidak akan membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih baik bentuk maupun fungsinya. Ia membutuhkan bimbingan yang jelas tentang semua tindakan yang dibutuhkan untuk penanganan, dan bagaimana meneruskan menyusui/memeras ASI dari payudara yang terkena. Ia akan membutuhkan tindak lanjut untuk mendapat dukungan terus menerus dan bimbingan sampai ia benar-benar pulih.
Penanganan Pengeluaran ASI dengan Efektif 2. Bantu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudaranya. Dorong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki tanpa pembatasan Bila perlu peras ASI dengan tangan/pompa/botol panas, sampai menyusui dapat dimulai lagi.
Penanganan Terapi Antibiotik 3. Hitung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan infeksi Gejala berat sejak awal Terlihat puting pecah-pecah Gejala tidak membaik setelah 12-24 jam setelah pengeluaran ASI diperbaiki
TERIMA KASIH