Konsep Kepribadian Sehat Model pribadi sehat menurut Allport Model Pribadi sehat menurut Rogers
Gordon Allport Orang yang Matang Lebih mempelajari orang yg sehat & matang Kodrat manusia : positif, penuh harapan Orang yg sehat dan matang : - Tdk dikontrol dan dikuasai oleh konflik- konflik tdk sadar dalam perilakunya. - Tdk dikontrol konflik masa lalu tp berorientasi pada masa sekarang dan pengembangan masa depan. Perbedaan antara orang yg neurotik & sehat kuantitas neurotik - kesehatan mental bersifat kontinum.
KODRAT INTENSIONAL Pusat dari kepribadian manusia adalah intensi yang sadar dan disengaja harapan, aspirasi, impian utk masa depan memiliki tujuan jangka panjang hal yg membedakan anak – dewasa; pribadi sehat – tdk sehat. Kodrat ‘intentional’ kepribadian sehat adalah ke arah masa depan dpt mengintegrasikan seluruh kepribadian utk mengatasi konflik2 dan mencapai tujuan jangka panjang. Kodrat intensional juga berfungsi menambah tingkat tegangan motivasi utk selalu meningkatkan diri tantangan, sensasi, pengalaman baru.
Tujuan yang ingin dicapai orang sehat tdk akan tercapai Prinsip pengatur tingkat enerji (principle of organizing the energy level), orang yg matang & sehat, terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yg cukup utk menggunakan enerjinya
Principle of mastery & competence : orang yg matang & sehat tdk cukup dg mencapai hasil di tingkat ‘sedang’ tp ingin pencapaian lebih tinggi utk memuaskan motif mereka. Upaya pencapaian tujuan tdk pernah berakhir selalu ada motif baru yang muncul kebutuhan akan variasi, sensasi, tantangan baru, dsb
Positive vision / future oriented Positive Goals Tantangan baru Aktivitas2 baru / tdk monoton
Diri Yang sehat: Proprium (Self): utk menggambarkan diri sesuatu yg bersifat unik bagi individu berisi berbagai hal/proses penting dan bersifat pribadi segi-segi yang membentuk individu sebagai orang yang unik saya sebagaimana dirasakan & diketahui. Proprium syarat pribadi sehat berkembang bayi-remaja melalui tujuh tingkat diri proprium adalah susunan 7 tingkat ‘diri’
Diri jasmaniah – usia 15 bulan kesadaran ‘saya jasmaniah’bayi dpt membedakan antar jari tangan dan benda yg dipegangnya langkah pertama jangkar abadi utk kesadaran kita Identitas diri sbg figur utuh, terpisah dr orang lain nama penting utk membedakan dr orang lain. Harga diri : bangga akan hasil upayanya muncul kebutuhan otonomi pd usia 2 th menentang; 6/7 th bersaing dg teman
(4) Perluasan diri mulai 4 th sadar diri & lingkungan, merasa ‘memiliki’ benda-benda konsep ‘kepunyaanku’. (5) Gambaran diri baik-buruk memandang diri sendiri yg berkembang melalui interaksi dg lingkungan. (6) Diri sbg pelaku rasional setelah sekolah ada tantangan utk memecahkan masalah dg menggunakan proses logis-rasional (7) Perjuangan proprium (propriate striving) masa remaja pencarian identitas diri pencarian tujuan hidup dan Pertama kali memikirkan masa depan, impian jangka panjang
Perkembangan kepribadian sehat Tdk terdapat hubungan fungsional masa anak-dewasa pd orang yg sehat. Namun hubungan bayi-ibu penting utk menumbuhkan rasa aman pertumbuhan psikologis yg positif sepanjang tingkat munculnya diri bila terhambat rasa tak aman, egosentris, iri hati, penuntut, dsb. Apakah peran orang lain yg ‘baik’ dpt menghapus kenangan hubungan bayi-ibu yg krng baik? Allport tdk memberi jawaban yg jelas.
Kriteria kepribadian yg matang Perluasan perasaan diri individu memiliki perhatian pd hal-hal di luar dirinya dan melibatkan diri dlm aktivitas Partisipasi otentik dilakukan orang dlm bbrp suasana yg penting. Semakin terlibat dlm aktivitas, orang, ide makin sehat secara psikologis 2. Hubungan diri yg hangat dng orang lain: a. Kapasitas keintiman (sehat secara psikologis mampu menunjukkan keintiman/cinta pd ortu, anak, partner) Orang neurotis harus menerima lebih banyak ‘cinta’ drpd yang mereka berikan. b. Kapasitas utk perasaan terharu pemahaman ttg kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dng semua bangsa. Kapasitas utk pahami kesakitan, penderitaan, kegagalan yang merupakan ciri manusia ada empati pd orang lain.
3. Keamanan emosional tercermin dari kualitas ; a. Penerimaan diri (kelemahan-kelebihan, dorongan, dsb) b. Penerimaan thd emosi mampu mengontrol emosi dg baik tdk mengganggu hubungan interpersonal. c. Sabar thd kekecewaan: sabar menghadapi kegagalan alternatif cara keluar yang berbeda. 4. Persepsi realistis : memandang dunia secara objektif. VS orang neurotik merubah realitas spy sesuai dng keinginannya kebutuhan dan ketakutan mereka sendiri. Ketrampilan dan tugas : mampu menguasai dan melakukan ketrampilan & tugas dg ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dlm pekerjaan komitmen tinggi
6. Pemahaman diri self objectification (insight) Pd orang sehat pemahaman > tinggi drpd orang neurotik. merumuskan gambaran diri yg objektif, terbuka thd pendapat orang lain. tdk mengatributkan kualitas pribadinya yg negatif kpd orang lain. Punya sense of humor. Tidak berpura-pura / omong kosong 7. Filsafat hidup yg mempersatukan: Memiliki ‘arah’ (directness) ke masa depan yg konsisten untuk mencapai tujuan & rencana jangka panjang yg didasarkan pada nilai-nilai ttg diri sendiri, orang lain, secara luas (patriotisme), suara hati yang matang.
Rogers orang yg berfungsi sepenuhnya Pengalaman masa lalu dpt mempengaruhi kehidupan masa kini tetapi yang paling penting adalah apa yang terjadi sekarang. Kepribadian harus dipahami dr sudut pandang pribadi klien mengakui ‘persepsi yg unik ttg realitas’ yg dimiliki klien. Persepsi ttg realitas bervariasi antar individu tetapi semua pertumbuhan dan perkembangan pada manusia memiliki dorongan ke arah aktualisasi diri. Perjuangan utk aktualisasi diri individu menjadi ‘bertambah’ bukan berkurang ‘ketegangannya’
Perkembangan ‘diri’ Self berkembang sejak kecil ‘aku- kepunyaanku’, dst berkembang melalui hubungan kompleks dg orang lain konsep diri (gambaran diri yg konsisten & terintegrasi) tergantung pd positive regard (penghargaan positif). Syarat utama terjadi pribadi sehat adanya unconditional positive regard
Kepribadian sehat : Kepribadian sehat bukan merupakan suatu keadaan ‘ada’ tp merupakan ‘proses’ , suatu arah, bukan tujuan krn aktualisasi diri tdk akan pernah selesai. Aktualisasi diri merupakan proses sukar & kadang menyakitkan. Berlangsung terus tdk pernah merupakan suatu kondisi yg selesai atau statis Proses aktualisasi tdk selalu ‘menyenangkan’ tantangan yang memerlukan keberanian untuk ‘ada’. Orang yg mencapai aktualisasi diri benar-benar menjadi diri sendiri, bukan topeng/ kedok tempat menyembunyikan diri mereka yg sesungguhnya.
KEBERANIAN UNTUK ADA “BENAR2 DIRI SENDIRI” Aktualisasi diri UJIAN TANTANGAN Cambukan terus-menerus thd kemampuan seseorang KEBERANIAN UNTUK ADA “BENAR2 DIRI SENDIRI”
Orang yang berfungsi sepenuhnya Keterbukaan pada pengalaman VS defensif setiap pengalaman disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa mengalami distorsi atau rintangan. Mereka terbuka terhadap pengalaman dari luar untuk menemukan pandangan gambaran baru yang lebih kreatif dan konstruktif Kehidupan eksistensial : menghayati setiap momen dan pengalaman dengan perasan ‘segar’, terbuka, fleksibel, tdk diwarnai dng prejudis, tdk harus mengontrol/memanipulasi pengalaman.
3. Kepercayaan terhadap organisme sendiri Percaya pada diri sendiri berperilaku berdasar pd apa yg dirasakan ‘benar’, spontan, intuitif, Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki kebebasan serta kepercayaan diri, spontanitas namun tidak tergesa-gesa serta tidak meninggalkan konsekuensi yang mungkin diperolehnya. Individu yang sehat memberikan kebebasan pada organisme untuk memberikan penilaian terhadap dirinya
4. Perasaan bebas : makin sehat secara psikologis, makin bebas utk memilih & bertindak, tidak dibayangi oleh larangan/paksaan/ ketakutan. Memiliki banyak pilihan & mampu melakukan pilihannyatdk diatur oleh peristiwa masa lampau merasa ‘berkuasa’ atas diri sendirimasa depan adalah miliknya Orang yang defensif tidak memiliki rasa tersebut, mereka merasa terbelenggu oleh ketakutan pada dirinya sendiri dan masa lalunya
5. Kreativitas Semua orang yang berfungsi sepenuhnya, memiliki sikap yang kreatif, fleksibel, spontan, wajar, tidak mengharapkan tuntutan dari lingkungan, mereka mengembangkan diri dengan penuh keyakinan, memiliki ketahanan terhadap perubahan, sehingga sikap ini dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimilikimampu menyesuaikan diri terhadap perubahan drastis dlm lingkungan