Pusat Kebijakan & Manajemen Kesehatan Kantin Sekolah Rossi Sanusi Pusat Kebijakan & Manajemen Kesehatan FK UGM Kulon Progo, 24 Januari 2016
Populasi Sasaran Intervensi Lingkungan Fisik & Sosial tidak mendukung kesehatan Perilaku merugikan kesehatan Populasi ResTi besar Serangan jantung/ stroke & Kematian mendadak Cacat/Resi-ko kambuh tinggi Komplikasi fatal/ Dekompen-sasi %? Komposisi*? Komposisi? Intervensi Kebijakan & Perubahan Lingkungan Perubahan Perilaku Pengenda-lian FR Perawatan Darurat & Akut Rehab & Perawatan Jangka Panjang Perawatan Akhir Hidup Interv Apa? Ditujukan kpd siapa#? Keluaran? Ditujukan kpd siapa? *Komposisi: Gender, Status Sosek, Geografi; # Perorangan, Kelompok, Institusi
Lingkungan Fisik & Sosial Kegiatan Fisik Merokok Pola Makan Penyalah-gunaan Alkohol Tekanan Darah Lemak Darah Gula Darah Stroke Serangan Jantung Kematian Dini Cacat
Lingkungan Sehat Mengadakan/memperbaiki prasarana dan sarana untuk meningkatkan Ketersediaan & Keterjangkauan: Kegiatan fisik (berolahraga, bekerja, bersekolah, bepergian). Makanan sehat. Keamanan/kenyaman (bebas rokok, narkoba, alkohol, kriminalitas,diskriminasi) dan dukungan sosial di pemukiman, tempat kerja, sekolah, tempat2 umum.
Prinsip2 Mewujudkan Lingkungan Sehat PerDa & PerBup. Juklak & JukNis. Mandiri. Melibatkan masyarakat (Komite sekolah). Gabungan intervensi yg berdayaguna. Percontohan.
Penyajian Makanan Sehat Sumber: http://www.thestar.com/life/food_wine/2015/02/25/toronto-chef-jesus-gomez-makes-vegetable-focused-school-cafeteria-food-kids-will-actually-eat.html
Halal, bersih dan aman. Terlihat segar dan menarik. Terasa enak dan bervariasi. Bumbu sesuai dengan rasa bahan yg bersangkutan. Mulai dari yang sudah dikenal. Kadar sayur ditingkatkan secara bertahap. Menu & resep dikembangkan. Kalau perlu dimasak, makin banyak menggunakan panggang & uap. Memenuhi Standard Makanan & Minuman. Dapat diolah di satu tempat dan didistribusi ke beberapa tempat.
Keamanan Makanan CDC: Setiap tahun 1 dari 6 penduduk AS (terutama anak-anak) menderita penyakit yang ditularkan melalui makanan yg dicemari virus, bakteri, parasit, jamur dan racun. Pencemaran dapat terjadi pada setiap tahap, mulai dari pengadaan, pengolahan, penyediaan s/d penggunaan karena lingkungan fisik (air, tanah, udara, alat, tempat) yg tidak bersih dan SDM (perilaku) yg tidak bersih.
Pencegahan penyakit melalui: Cuci tangan dgn benar sebelum mengolah makanan, setelah menangani hasil peternakan dan sebelum menyajikan makanan. Memisahkan bahan makanan yg berbeda dgn menggunakan wadah dan peralatan yg berbeda untuk bahan makanan yg sudah dan belum dimasak, memisahkan daging mentah, dan mencucui tangan atau mengganti sarungtangan setelah menangani daging mentah. Daging dan telur harus dimasak tuntas dan segera dibekukan jika disimpan. Pembersihan dan sucihama secara teratur meja dan alat dapur, lemari pendingin dan pembeku.
Orang tua dan guru menganjurkan anak2 mencuci tangan sebelum dan setelah makan, dan harus mengikuti prosedur keamanan makanan di rumah. PerDa/perBup mengenai: pemberitahuan segera pencemaran makanan, sosialisasi persyaratan keamanan makanan di dalam/luar sekolah, inspeksi keamanan 2x/tahun dan mengumumkan hasil inspeksi, sekolah memonitor dan melaporkan kepatuhan sekolah mengikuti PerDa/PerBup, dugaan KLB penyakit yg ditularkan melalui makanan harus segera dilaporkan ke PusKesMas setempat dan DinKes.
Menghasilkan sendiri bahan makanan Sumber: http://www.oregonlive.com/foodday/index.ssf/2008/10/the_localfood_movement_moves_i.html
Program Kebun Sekolah (dapat menghemat sampai 20%) dan Jejaring Pertanian-Sekolah (utk menyalurkan hasil pertanian/perkebunan dan utk menularkan kearifan lokal) Subsidi Pemerintahan Pusat atau Daerah jika sekolah membeli dari pertanian setempat.
Prasarana Sumber: http://www.historygrandrapids.org/architecture/867/iroquois-middle-school-cafeter
Auditorium Multi-guna Sumber: http://www.haring.ch/en/products/sports-and-multi-purpose-hall-systems/