PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN M10A135 1 (0-1) PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN ASISTENSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014/2015
ECOTOXICOLOGY Heavy Metal
BAHAN TOKSIK Bahan toksik adalah bahan yang dapat menyebabkan bahaya kesehatan terhadap makhluk hidup, bahkan dapat menyebablkan kematian apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, pori-pori kulit dan mulut, kemudian beredar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah dan dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, ginjal, usus.
Logam Berat Logam berat adalah istilah yang digunakan secara umum untuk kelompok logam dan metaloid dengan densitas lebih besar dari 5 g/cm3, terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn.
Timbal (Pb) Unsur timbal (Pb) digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar timbal (Pb).
Merkuri (Hg) Merkuri dalam perairan dapat berasal dari buangan limbah industri kelistrikan dan elektronik, baterai, pabrik bahan peledak, fotografi, pelapisan cermin, pelengkap pengukur, industri bahan pengawet, pestisida, industri kimia, petrokimia, limbah kegiatan laboratorium dan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan baku bakar fosil (Suryadiputra 1995).
Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) merupakan logam transisi yang sangat diperlukan dalam jumlah kecil namun bersifat toksik dalam jumlah besar. Adanya logam Cu dalam lingkungan (medium) akan menghambat proses metabolisme secara umum yaitu dengan menonaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam proses metabolism termasuk enzim yang terlibat dalam biosintesis asam indol asetat (IAA).
Krom (Cr) Kromium merupakan logam yang keras, tahan panas, elektropositif, dan merupakan penghantar panas yang baik. Sumber Cr6+ berasal dari industri pelapisan logam dan produksi pigmen. Cr3+ banyak terdapat dalam limbah industri pencelupan tekstil, keramik gelas, dan dari kegiatan penyamakan kulit. Organisme akuatik dapat terpapar oleh Cr melalui media itu sendiri, sedimen maupun makanan (Effendi, 2003).
Besi (Fe) Besi di perairan biasanya berasal dari kegiatan industri yang membuang limbahnya ke saluran-saluran yang menuju ke sungai. Besi termasuk unsur yang esensial bagi makhluk hidup. Konsentrasi besi yang berlebihan di perairan akan menimbulkan suatu efek polutan terhadap organisme yang ada di perairan tersebut. Pemaparan yang berlebih dapat menyebabkan efek khronis yang bisa saja menyebabkan kematian pada organisme yang ada di perairan.
Kasus Pencemaran Logam Berat Sekitar 1,078 juta warga di sepanjang Sungai Siak di Riau diminta waspada akan pencemaran logam berat berupa timbal yang sudah lama larut di sungai tersebut. Hampir semua dermaga kapal di sepanjang sungai yang terdalam di indonesia itu dipenuhi kandungan logam berat. "Kandungan timbal di dermaga itu diproduksi oleh gas bahan bakar minyak perahu dan kapal motor.
Perairan di Teluk Jakarta Sejak tahun 1979, para peneliti di Batan Atom Nasional (Batan) telah mendapati bahwa kadar logam berat dalam air di Teluk Jakarta sudah tergolong tinggi. Bahkan di beberapa lokasi, seperti Muara Angke, kadar logam beratnya cenderung meningkat. Teluk Jakarta disebut-sebut sebagai teluk paling tercemar di Asia. Ini akibat pembuangan limbah industri dan rumah tangga yang sama sekali tidak peduli dengan kondisi perairan teluk.
Terima Kasih