Analisis Wacana dan Analisis Framing

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS FRAMING.
Advertisements

Kiat Menulis Artikel Artikel atau yang sering disebut tulisan ilmiah populer adalah opini atau pendapat atau gagasan pribadi seseorang yang sifatnya.
KEGIATAN MENULIS DI PERGURUAN TINGGI
BAB 2 KARYA TULIS ILMIAH Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
ilustrasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pertemuan X
Analisis dalam Riset Komunikasi (Sebuah Pengantar)
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
Roy Sari Milda, ST.  Penelitian adalah kegiatan untuk mencari atau menjelaskan sesuatu yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, baik yang bertujuan.
MEDIA STUDIES AN INTRODUCTION.
Didik Haryadi Santoso.  Misi & Desain Perkuliahan  Kesepakatan Belajar (Nilai, Absensi dsb)  Bahan/Literatur Kuliah  Pembagian Kelompok.
DASAR JURNALISTIK Moch. Choirul Arif.
Menulis sebagai Proses
METODE TANYA JAWAB DAN DEMONSTRASI
KONSTRUKSI MEDIA SOAL KEMATIAN SOEHARTO ( studi framing pemberitaan kematian Soeharto di Majalah Tempo) oleh Indiwan seto Wahju Wibowo.
TEORI KRITIS DALAM HAZANAH SAINS MODERN
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
Agenda Setting & Framing
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
PENGANTAR PENDEKATAN CONTENT ANALYSIS
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Prosedur Penelitian 1Halomoan Harahap. I. Metode  Metode penelitian merupakan prosedur yang dipergunakan dalam upaya untuk mendapatkan data ataupun informasi.
KOMUNIKASI VERBAL Pertemuan 09
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
PEMAKAIAN KALIMAT.
Analisis Teks Wacana Fan Fiction “Asystole” di Forum SNSD Indonesia
2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (4jp) mazzmardli (XI-1) 1 Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan secara lisan.
Kuliah Metodologi Penelitian Akupunktur
Materi Pokok :Teks Editorial
TEORI KOMUNIKASI KRITIS
PENGANTAR PENDEKATAN CONTENT ANALYSIS
Teori Kritis & Critical Discourse Analysis (CDA)
Komunikasi Massa.
Teori Kritis & Critical Discourse Analysis (CDA)
PANDUAN PELAKSANAAN SEMINAR MAHASISWA
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM HUMAS
SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
PETA ANALISIS ISI MEDIA
Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik
ANALISIS SEMIOTIK Nugroho I. Santoso Adhi Pratomo
PENELITIAN SEJARAH.
Mazzmardli (XI-1) 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (4jp) Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan secara lisan.
Disarikan oleh : siti khusnul k
Disarikan oleh : siti khusnul k
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
Semiotika FILM Dalam definisi Saussure (Sobur: 2003), semiologi merupakan “sebuah yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat” dan dengan.
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH TOPIK 4 TAHAPAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH (Bagian 2) TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU.
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
X MIPA 1.
Materi Pokok :Teks Editorial
Wawaan kebahasaan Kepada penceramah seorang peserta menanyakan bantuan dana yang digunakan pemerintah. Masyarakat mempertanyakan keberadaan pedagang.
Dischia Adbilla Axeleana (A
indikator artikel jurnal yang baik
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Ringkasan, Abstrak dan Sintesis
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
ANALISIS FRAMING.
Media Content : Text and Framing
Teori Komunikasi Massa 2
ANALISIS FRAMING.
Prosedur Penelitian Semiotika Halomoan Harahap.
Framing dalam New Media
Tim Pengajar Hukum dan Masyarakat Fakultas hukum universitas indonesia
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
Teori Komunikasi Massa 2
Indepth Reporting.
DISCOURSE ANALYSIS (ANALISIS WACANA)
Transcript presentasi:

Analisis Wacana dan Analisis Framing Oleh: SRI SAYEKTI (NIM 55208110039) MARWAN ALBAB (55208110027) LINA PATRICIA RITONGA (55208110046) Tugas Diskusi “RISET KOMUNIKASI” Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Sabtu, 2 Mei 2009 Dosen : DR. Umaimah Wahid

Topik 1 : ANALISIS WACANA ( DISCOURSE ANALYSIS )

A. WACANA & BAHASA Wacana dan bahasa berkaitan erat satu dengan lainnya. Bahasa sanggup menyajikan berbagai bentuk model kajian penelitian sosial budaya. Salah satunya adalah analisis wacana. Untuk memperoleh gambaran pengertian tentang wacana maka kita mencoba melihat terlebih dahulu pengertian istilah wacana. Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari bahasa Inggris discourse. Dalam salah satu kamus Inggris didapat keterangan sbb: Komunikasi pikiran dengan kata-kata; ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan; konversasi atau percakapan. Komunikasi secara umum, terutama sebagai salah satu subjek studi atau pokok telaah. Risalah tulis; disertasi formal; kuliah; ceramah; khotbah.

Menurut pendapat Ismail Marahimin wacana dapat diartikan “kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya,” dan komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur.”(Marahimin, 1994:26)

2. MEMAHAMI MAKNA Ada berbagai jenis makna, namun jika disarikan maka ada 2 makna dasar yang umum: Makna Denotatif, yakni makna kata yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan. Makna Konotatif, makna kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu disamping makna dasar yang umum. Dalam memahami pendekatan analisis wacana perlu pemahaman makna.

3. PENDEKATAN ANALISIS WACANA Lantas apa itu analisis wacana? Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi merupakan telaah aneka fungsi (pragmatik) bahasa. Analisis wacana tidak lepas dari pemakaian berbagai macam cabang ilmu bahasa, seperti halnya semantik, sintaksis, dan fonologi.

4.WACANA TULIS, TEKS DAN KONTEKS a. Wacana Tulis Wacana tulisan dalam pandangan seorang filsuf Perancis Ricoer, merupakan lebih dari sekedar fiksasi yang material sifatnya. Melalui tulisan tercipta kemungkinan penerusan tata aturan ke ruang dan waktu yang berbeda tanpa distorsi yang berarti.

b. Teks Apa yang dimaksud teks? Menurut Barthes, teks adalah sebuah objek kenikmatan. Sebuah kenikmatan dalam menyusuri halaman-halaman yang dibaca. Dengan membaca berulang-ulang sebuah teks dengan memotong-motongnya dan menyusunnya kembali, Barthes menemukan kenikmatan yang dimaksud.

c.Konteks Sebetulnya antara teks, konteks dan wacana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Guy Cook menyebutkan ada 3 hal dalam pengertian wacana: teks, konteks dan wacana . Teks sebagai semua bentuk bahasa bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek, suara, citra dan lain sebagainya. Konteks memasukkan semua situasi diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Sedangkan wacana dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama. Titik perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam proses komunikasi.

5. ANALISIS WACANA SEBAGAI ALTERNATIF ANALISIS TEKS MEDIA Analisis wacana merupakan suatu alternatif terhadap analisis isi kuantitatif yang sekarang masih banyak digunakan. Analisis isi lebih menekankan pada ”apa” (what) sedangkan analisis wacana lebih melihat pada ”bagaimana” (what). Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan.

Struktrur/ Elemen Wacana Van Dijk Sruktur Wacana Hal yang diamati Elemen Struktur makro (makna teks secara global/umum) TEMATIK (Apa yang dikatakan) Topik Superstruktur (bagaimana struktur elemen dan wacana disusun) SKEMATIK (bagaimana pendapat disusun dan dirangkai) Skema Struktur Mikro (makna wacana yang dapat diamati dgn analisis kata, kalimat, frase dsb. SEMANTIK (Makna yg ingin ditekankan dalam teks berita) Latar, detail, maksud, praanggapan, nominalisasi

. Struktur Mikro SINTAKSIS (Bagaimana pendapat disampaikan?) Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti STILISTIK (pilihan kata apa yang dipakai?) Leksikon (pemilihan kata) RETORIS (Bagaimana & dengan cara apa penekanan dilakukan Grafis, Metafora, Ekspresi

. Contoh Penelitian dengan pendekatan analisis wacana. Penelitian terhadap terhadap berita-berita mengenai berbagai keberhasilan Partai Golkar menjelang Pemilu 2009. Mungkin ada pembaca yang melihat dan membenarkan segala keberhasilan itu pada jaman orde baru, tetapi jika dilihat dengan pendekatan analisis wacana, tidak semuanya benar dan segala apa yang dipaparkan melalui media massa hanyalah untuk mendongkrak perolehan suara Partai Golkar dalam Pemilu. --------end-------

DAFTAR PUSTAKA Sobur, Alex, 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Remaja Rosdakarya, Jakarta Severin, Werner, J. & Tankar, JamesW. Jr. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

FRAMING ANALYSIS (ANALISIS PEMBINGKAIAN) Topik 2 FRAMING ANALYSIS (ANALISIS PEMBINGKAIAN)

Pengertian Framing: Framing : proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Analisa framing mencermati strategi seleksi, penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya

Aditjondro (Sobur, 2006): Framing sebagai metode penyajian realitas di mana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberi sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja, dengan menggunakan istilah-istilah yang punya konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur dan alat ilustrasi lain.

Contoh : Berita perang Perang sering disebut sebagai konflik yang dilembagakan. Kekuatan media mempengaruhi situasi konflik, karena kekuatan media muncul melalui proses pembingkaian (framing), teknik pengemasan fakta, penggambaran fakta, pemilihan angle, penambahan atau pengurangan foto, dll. Media punya potensi sebagai peredam atau pendorong konflik.

Entman (dalam Sobur, 2006) : Framing terdiri dalam dua dimensi besar: 1. Seleksi isu 2. Penekanan / penonjolan aspek-aspek realitas   Kedua faktor itu dapat lebih mempertajam framing berita melalui proses seleksi isu yang layak ditempilkan dan pekananan isi beritanya. Perspektif wartawanlah yang akan menentukan fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya dan dibuangnya.

Qodari (Sobur, 2006): Teknik framing terdiri 4 tahap: 1.Identifikasi masalah : peristiwa dilihat sebagai apa dan dengan nilai positif atau nilai negatif apa 2.Identifikasi penyebab masalah: siapa yang dianggap penyebab masalah 3.Evaluasi moral : penilaian atas penyebab masalah 4.Saran penanggulangan masalah : menawarkan suatu cara penanganan dan kadang kala memprediksikan hasilnya

Model Framing Pan & Kosicki: Terdiri dari 4 dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing: sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Keempat dimensi ini membentuk tema yang mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi global

MODEL GAMSON DAN MODIGLIANI : Frame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan obyek suatu wacana. Model ini didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melibatkan representasi media, yaitu berita dan artikel terdiri atas package interpretatif yang mengandung konstruksi makna tertentu.

Terima kasih