TEORI-TEORI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL
PENDAHULUAN Ada beragam sudut pandang di dalam melihat perubahan atau pergeseran di dalam masyarakat Ada beberapa pengelompokan teori di dalam perubahan sosial, diantaranya: teori evolusi, teori struktural fungsional, teori konflik, teori psikologi sosial Perbedaan pandangan ini, disebabkan oleh perbedan penekanan aspek-aspek atau isu-isu yang dikajiknya. Tiap teori memiliki kesesuaian masing-masing jika akan dikaji di masyarakat
I. Teori evolusi Menurut teori ini, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan gejala pergeseran tata kehidupan masyarakat yang terjadi secara bertahap dan bergerak secara pasti dari keadaan masyarakat sederhana menuju ke keadaan masyarakat yang lebih kompleks. Dalam pandangan ini, perubahan yang terjadi tidak sampai menimbulkan kekacauan. Inovasi dan perubahan yang bertahap diterima tanpa kekerasan atau pemaksaan
a. Teori tiga tahap perkembangan masyarakat Aguste Comte Perubahan masyarakat merupakan suatu kemajuan (progress) ataupun kemunduran Aguste Comte melihat, bahwa masyarakat berubah melalui tiga tahap yaitu, teologis, metafisika, dan ilmiah. Tahapan teologis ditemui di masyarakat masa lalu atau primitif, dimana menganggap fenomena yang terjadi merupakan kehendak YME
Tiga tahapan teologis Tahap fetitisme menggambarkan masyarakat yang percaya pada kekuatan-kekuatan jimat, roh-roh yang menempati suatu objek atau binatang, merupakan tahapan awal dari teologis Tahap polyteisme: masa di mana masyarakat percaya pada kekuatan dewa, masyarakat tidak lagi percaya pada kekuatan ro-roh pada hewan atau objek Tahap monotheisme: masyarakat sudah percaya pada kekuatan tunggal yaitu, keesaan tuhan
Tahap metafisis adalah masa di mana masyarakat lebih mengedepankan masalah sebab dan esensi yang bersifat ide/pengetahuan daripada kebendaan, aturan-aturan hukum dan dominasi pemerintahnformal dalam kehidupan politik Tahap positifis merupakan tahap perkembangan masyarakat terakhir, dimana gejala-gejala di masyarakat bisa dikaji secara ilmiah Ketiga tahap tersebut, akan berbeda kecepatan perubahannya di tiap masyarakat
b. Teori evolusi materialistik Lewis H. Morgan Morgan menjelaskan, setiap bangsa di dunia mengalami proses evolusi dalam delapan tingkat yaitu: - masa liar tua - masa liar madya - masa liar muda - masa barbar tua - masa barbar madya - masa barbar muda - masa peradapan purba - masa peradapan masa kini
c. Teori naturalis Herbert Spencer Proses evolusi menurut Spencer adalah suatu proses diferensiasi sekaligus integrasi yang terjadi secara berurutan Spencer mengasumsikan masyarakat sebagai organisme hidup Perubahan pada satu bagian akan menyebabkan perubahan pada bagian lainnya Masyarakat berkembang dari bentuk masyarakat homogen menuju masyarakat heterogen.
Proses diferensiasi secara struktural di dalam proses evolusi Dari bentuk sederhana menuju kompleks Dari kondisi tanpa bentuk menuju pengartikulasian bagian-bagian dari bentuk tersebut Dari keseragaman, homogen menuju ke bentuk spesialisasi dan heterogen Dari sesuatu yang mudah berubah menuju ke kepemantapan bentuk
Tiga prinsip di dalam mekanisme evolusi sosial Ketidakseimbangan dari keseragaman dan homogenitas populasi Kecenderungan ketidakmerataan, spesialisasi untuk peran-peran tertentu, disparitas kekuasaan dan perkembangan tingkat kesejahteraan Individu yang mempunyai sifat yang sama cenderung mengelompok sehingga masyarakat menjadi terkotak-kotak seperti kelas, fraksi, kelompok sosial, bahkan negara
d. Tipologi masyarakat menurut Ferdinand Tonnies Melihat perkembangan masyarakat dari masyarakat gemeninschaft menuju gesselschaft Masyarakat gemeinschaft memiliki ciri-ciri masyarakat pedesaan, faktor keluarga, kekearabatan, ketergantungan pada tanah dan alam sangat besar Masyarakat gesselschaft meiliki ciri-ciri perkotaan, dimana lebih menekankan pada rasionalitas, spesialisasi, pembagian kerja, ekonomi, dan kebebasan individu Evolusi masyarakat bergerak bertentangan dengan kebutuhan manusia, yang cenderung mengarah kepada kemerosotan daripada peningkatan kondisi manusia ke arah yang lebih baik
Tabel Tipologi masyarakat menurut Ferdinand Tonnies Ciri-ciri sifat Gemeinschaft Gesselschaft Hubungan sosial Kekerabatan Pertukaran ekonomi Institusi khusus Keluarga Negara dan ekonomi Gambaran individu Diri Individu, warga negara Bentuk kesejahteraan Tanah Uang Tipe hukum Hukum keluarga Hukum kontrak Pusat kelembagaan Desa Kota Kontrol sosial Kebiasaan, tradisi, agama Hukum dan opini publik
II. Teori Konflik dan struktural fungsional Masrakat atau sistem sosial, memiliki bagian-bagian dimana antar bagian menyumbang terjadinya konflik Asumsi dasar : bahwa di dalam msayarakat cenderung terjadi konflik Konflik disebabkan oleh adanya kepentingan yang berbeda antara individu atau kelompok yang berbeda
a. Teori perubahan Karl Marx Dialektika dan materialisme Dialektika menegaskan bahwa kontradiksi adalah inti dari segala sesuatu, baik di dalam alam maupun kehidupan manusia Kontradiksi menjadi mekanisme yang menggerakan perubahan Materialisme menegaskan bahwa material (ekonomi) merupakan landasan utama yang mempengaruhi dan menentukan bidang-bidang lain dalam kehidupan manusia
Pandangan marx disebut juga sebagai determinisme ekonomi Marx memiliki pandangan, tentang masa depan yang bersifat manusiawi, dan penekannannya pada peranan manusia dalam menciptakan masa depan Perubahan masyarakat dalam masyarakat kapitalis adalah melalui revolusi, karena tidak ada jal;an lain yang dapat dilakukan oleh kaum buruh (proletar) untuk memperbaiki hidup dari eksploitasi kaum kapitalis (borjuis)
Marx membagi masyarakat menjadi kelas pemilik modal/sarana produksi dan yang tidak memiliki Marx memprediksi, bahwa akan ada perebutan kekuasaan dari kaum buruh yang bersatu, menuju masyarakat komunis. Namun tidak terbukti Bahkan hingga sekarang masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx tidak terbukti
Teori Konflik Lewis A. Coser Coser menemukan fungsi positif dari sebuah konflik Konflik dalam masyarakat merupakan sumber perubahan Konflik dapat menjadi pengikat atau mempunyai fungsi-fungsi integratif (the functions of social conflik, 1956) Konflik dapat mempertajam garis batas keanggotaan suatu kelompok karena konflik dapat mempertebal identitas kelompok yang membedakan dengan kelompok lainnya
Coser menekankan pada pihak atau aktor yang tertekan oleh dominasi orang lain (out-group), kelompok tertentu atau sistem tertentu Menurut Coser, konflik dibedakan menjadi konflik realistik dan non realistik Konflik realistik muncul apabila anggota-anggota suatu kelompok atau masyarakat berkompetisi untuk mendapatkan/memperebutkan sumber daya terbatas dimana salah satu anggota atau kelompok menggunakan taktik/strategi tertentu di dalam emndapatkan sumberdaya yang terbatas, sedangkan kelompok lainnya tidak mendapatkan. Konflik ini akan berakhir apabila sumber konflik dapat diatasi.
Konflik non-realistik terjadi apabila terjadi tindakan kekerasan atau agresi oleh salah satu pihka terhadap pihak lain dengan tujuan mendapatkan kepuasan dan menggunakan alasan lain untuk melegetimati tindakannya sehingga seolah-olah memerlukan perundingan Sumber konflik bukan merupakan masalah utama, tetapi lebih sebagai kambing hitam terjadinya agresi
Teori konflik Dahrendorf Masyarakat industrial terdiri dari atas dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu pihak yang dikuasai dan lapisan bawah (subordinat) dan pihak yang menguasai (dominant) yang terkoordinasi secara paksa Konflik terjadi karena perbedaan kekuasaan dan kepentingan di antara pihak-pihak masyarakat Perubahan tidak saja disebabkan oleh konflik yang berada di luar masyarakat tetapi juga yang ada di dalam masyrakat itu sendiri
Teori struktural-fungsional Tacolt Parson Ada dua jenis proses yang terjadi pada setiap sistem sosial, yaitu proses integratif dan kontrol Perubahan struktural adalah suatu perubahan pada nilai-nilai yang mengontrol hubungan antara sistem unit-unit. Perubahan struktural mengikuti pola evolusioner Parsons menggunakan kerangka tindakan untuk menganalisis evolusi sosial masyarakat secara historis
Empat mekanisme dasar dari evolusi: perbedaan (differentation), penyesuaian (adaptive upgreding), prinsip keanggotaan ( inclusion), generalisasi nilai-nilai (value generalitation. Mekanisme difernsiasi menunjukkan adanya bentukan dari unit-unit tertentu yang baru secara struktural dan fungsional Diferensiasi adalah pemilahan sebuah unit dan struktur dalam sistem sosial ke dalam dua atau lebih unit-unit atau struktur yang berebeda baik karakteristik atau fungsinya baigi sistem
Adaptive upgrading : meningkatkan efesiensi dari setiap unit-unit baru yang lebih terspesialisasi dan berpenampilan lebih menarik dari sebelumnya Mekanisme inklusi : berkaitan dengan integrasi unit-unit baru ke dalam masyarakat, terjadi pemantapan prinsip-prinsip mekanisme integrasi baru dalam sistem-sistem yang berbeda Mekanisme generalisasi nilai-nilai: pembentukan standar normatif yang berkaitan dengan unit-unit baru
Gerak evolusi di dalam masyarakat mengikuti tahapan-tahapan berikut: primitif, primitif baru, pertengahan, modern Pendapat Parsons mendapat kritik karena terlalu bias barat dan hanya relevan di barat (Amerika) Parsons menekankan model evolusionernya pada diferensiasi di antara dan di dalam sistem kebudayaan dan sistem sosial serta akibatnya pada masalah-masalah integratif
Teori Cultural Lag William F Ogburn Perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik bersifat material maupun immaterial Melihat perubahan pada kondisi teknologis terhadap aspek-aspek lain di dalam kehidupan masyarakat Menjelaskan pengaruh budaya material lebih besar dibandingkan budaya immaterial Teori ketertinggalan budaya (culture lag)
Pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam setiap unsur budaya Culture lag dapat diartikan sebagai perbedaan antara taraf kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat Ogburn juga menjelaskan proses pengaruh-mempengaruhi antara lembaga-lembaga sosial Dapat disimpulkan dari Ogburn bahwa: perubahan-perubahan kebendaan lebih menonjol, kebudayaan terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan yang tidak selalu merata secara sama
III. Teori sistem dan psikologi sosial Teori Max Weber - penjelasan tentang perubahan di Eropa Barat - etika protestan - keterkaitan etika protestan dengan munculnya kapitalisme di Eropa Barat - perubahan sosial diawali oleh perubahan pada aspek kebudayaan immaterial yang kemudian disusul oleh kebudayaan material - nilai keagamaan mengalami pergeseran dari ajaran klavinesme yang kemudian menghasilkan etos kerja keras yang menghasilkan masyarakat kapitalis
Teori kepribadian kreatif Everett E. Hagen Perkembangan ekonomi harus dipahami melalui kajian terhadap kepribadian kreatif Proses ini melibatkan individu yang kreatif Tingkat perubahan di masyarakat tergantung dengan keberadaan dan penyebaran individu-individu yang kreatif, sehingga mampu menciptakan inovasi-inovasi Sehubungan dengan individu kreatif maka ada dua golongan keribadian, yaitu: kepribadian inovatif, kepribadian otoriter
Ciri-ciri kepribadian inovatif: - kebutuhan sangat besar terhadap otonomi, keteraturan, pemahaman sendiri - kebutuhan sangat besar untuk memelihara dan memikirkan kesejahteraan orang lain Ciri-ciri kepribadian otoriter: