ATURAN ALGORITMA WILKERSON IRWIN Tujuan yang paling sukar untuk dipenuhi adalah minimasi kelambatan rata-rata Hal ini terjadi jika penalti atas kelambatan suatu pekerjaan sama besarnya dan berbanding lurus dengan lamanya kelambatan Tidak ada metode yang mudah untuk menyelesaikan masalah ini
Dalam situasi khusus, terdapat aturan sebagai berikut : JIka terdapat hanya 1 atau nol pekerjaan yang terlambat, maka aturan EDD akan meminmasi ukuran kelambatan rata-rata (mean tardiness) Jika seluruh pekerjaan memiliki batas waktu (due date) yang sama, atau jika aturan SPT menghasilkan seluruh pekerjaan terlambat, maka aturan SPT akan meminimasi ukuran kelambatan rata-rata (mean tardiness) Aturan minimasi kelonggaran (slack time) juga memiliki kecenderungan untuk meminimasi ukuran kelambatan rata-rata, tetapi tidak dapat diterapkan untuk seluruh kasus
Oleh sebab itu, Algoritma Wilkerson Irwin mengemukakan satu algoritma heuristik yang dapat meminimasi ukuran kelambatan rata-rata Algoritmanya adalah sebagai berikut:
STEP 1 Susun urutan pekerjaan berdasarkan aturan EDD Bandingkan 2 pekerjaan pertama di daftar berikut Sebut 2 pekerjaan ini sebagai a da b Jika max(ta,tb) max(da, db), tempatkan pekerjaan a ke kolom dan pekerjaan b ke kolom
JIka kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka tempatkan pekerjaan dengan waktu pemrosesan terpendek ke kolom dan lainnya ke kolom Pekerjaan ketiga dalam urutan EDD itu ditempatkan dalam kolom
STEP 2 Jika t t , atau jika F + max(t,t) max(d,d) Bandingkan dan untuk melihat apakah akan dapat dijadwalkan bersama dengan Jika t t , atau jika F + max(t,t) max(d,d) pindahkan pekerjaan di kolom ke kolom , dan pekerjaan ke kolom
Pekerjaan selanjutnya di dalam daftar EDD akan menjadi ditempatkan di kolom Jika tidak ada lagi pekerjaan di dalam daftar EDD, tembahkan pekerjaan di kolom dan ke dalam jadwal dan stop Jika tidak, ulangi step 2 Jika kedua kondisi yang disebutkan di atas tidak terpenuhi, maka kerjakan step 3
STEP 3 Kembalikan pekerjaan di kolom ke dalam daftar EDD dan pindahkan pekerjaan di kolom ke dalam kolom Bandingkan dan untuk melihat apakah akan dijadwalkan bersama dengan
Jika t t atau jika F = t + max(t ,t ) max(d ,d ) pindahkan pekrjaan di kolom ke kolom dan pilih pekerjaan berikutnya dalam daftar EDD sebagai dan yang baru Ulangi Step 2 Jika kedua kondisi di atas tidak dipenuhi, maka kerjakan Step 4
STEP 4 Pindahkan pekerjaan di kolom a kembali ke daftar EDD dan tempatkan pekerjaan terakhir yang masuk ke dalam jadwal sebagai a yang baru Kembali ke step 3 Jika tidak ada pekerjaan yang telah dijadwalkan, letakkan b ke dalam jadwal dan 2 pekerjaan pertama dalam daftar EDD menjadi b dan g Kembali ke step 2
KESIMPULAN Minimasi waktu alir rata-rata (mean flow time) ialah dengan menggunakan aturan SPT Minimasi waktu alir rata-rata terbobot (weighted mean flow time) iadalh dengan menggunakan Aturan WSPT Minimasi kelambatan rata-rata (mean lateness) iadalah dengan menggunakan aturan SPT
4. Minimasi ukuran kelambatan maksimum (maximum tardiness) ialah dengan menggunakan aturan EDD 5. Minimasi jumlah pekerjaan yang terlambat ialah dengan menggunakan algoritma Hodgson 6. Minimasi ukuran kelambatan rata-rata (mean tardiness) dapat menggunakan aturan Shortest Slack Time ataupun Algoritma Wilkerson Irwin