DIAFRAGMA PADA JEMBATAN OLEH: Ir. Iswandi Imran, MASc,. Ph.D.
PENDAHULUAN Definisi Diafragma merupakan elemen yang ditempatkan pada elemen lain atau pada sistem superstructure untuk mendistribusikan gaya-gaya serta untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan sistem. Lebih husus pada jembatan, diafragma bearti komponen tranversal jembatan yang menghubungkan balok-balok atau girder-girder pada arah memanjang yang bersebelahan.
(Sumber: http://transportation.njit.edu) PENDAHULUAN Contoh Diafragma Pada Jembatan Diafragma Gelagar Girder (Sumber: http://transportation.njit.edu)
PENDAHULUAN Perilaku Gelagar diafragma berperilaku sebagai balok horizontal untuk menahan gaya lateral dan gaya-gaya unbalance yang terjadi di sepanjang bentang melintang gelagar. Untuk itu rational analysis dibutuhkan dalam perhitungan gaya-gaya lateral pada diafragma. Diafragma ini berperan sebagai konektor tranversal. (Design of Highway Bridges, Richard M. Barker, 1997)
FUNGSI DIAFRAGMA Dengan Perilakunya sebagai konektor tranversal diafragma mempunyai tiga fungsi sebagai berikut : Mentransver gaya lateral angin ke gelagar,dan dari gelagar ke bearing Memberikan kestabilan flens balok atau girder pada masa erection dan penempatan gelagar Mendistribusikan gaya-gaya mati dan hidup vertikal kepada balok-balok atau girder-gider pada arah memanjang (Design of Highway Bridges, Richard M. Barker, 1997)
FUNGSI DIAFRAGMA Apabila gelagar dibebani sebagai mana tampak seperti di atas, bila tidak terdapat diafragma, maka gaya-gaya reaksi akan terdistribusi tidak merata. Girder A akan memberikan reaksi RA paling besar dibandingkan girder-girder lain. Apabila jumlah girder semakin banyak, maka girder yang terletak paling jauh dari girder A akan semakin sedikit memikul gaya akibat beben yang bekerja.
FUNGSI DIAFRAGMA Perbandingan faktor distribusi gaya pada jembatan tipe slab beam Reaksi Jumlah Girder 2 3 4 5 RA 0,7 (0,5) 0,4 (0,33) 0,29 (0,25) 0,225 (0,2) RB - 0,3625 (0,33) 0,275 (0,25) 0,2 (0,2) RC 0,195 (0,2) Tanpa diafragma (Dengan diafragma yang bekerja efektif); Metode analisis: FEM Sumber: R.K. Ingel et.al., Comparison of Distribution Factor for RC Slab Beam Type Bridge, Advance in Bridge Engineering, March 24-25, 2006
DIAFRAGMA DALAM PERATURAN Yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis kebutuhan diafragma adalah (tetapi tidak terbatas pada) hal-hal berikut : Transfer gaya lateral angin dari bawah jembatan ke gelagar dan dari gelagar ke bearing. Stabilitas dari flange bawah profil terhadap semua gaya yang mengakibatkan tekan. Stabilitas flange atas profil (dalam keadaan tertekan) sebelum masa perawatan gelagar. Distribusi gaya hidup dan mati vertikal yang dibeban-kan pada struktur. (AASHTO 3rd Edition 2004, pp. 6-47)
DIAFRAGMA DALAM PERATURAN Jumlah Diafragma Analisis Rigorous memperlihatkan bahwa pada kasus-kasus praktis dua intermediate diaphragm yang dipasang sepangjang bentang akan memberikan hasil yang optimal yang memberikan hampir semua keuntungan dari pemasangan diafragma. Penambahan jumlah diafrgma hanya akan memberikan keuntungan lanjutan yang tidak signifikan. (Commentary of Ontario Highway Bridge Design Code, 1983, C3–4.6, pp.74
DIAFRAGMA DALAM PERATURAN Untuk jembatan-jembatan tipe shallow superstructure, pengaruh diafragma yang dipasang diantara tumpuan-tumpuan dapat diabaikan. Untuk jembatan yang menggunakan girder tipe box, efek semua diafragma yang dipasang harus dipertimbangkan. (Ontario Highway Bridge Design Code, 1983, A3–1.f), pp.110)
TERIMA KASIH