EFISIENSI PENINGKATAN DAYA PERTANIAN DENGAN IRIGASI TETES
Anggota Kelompok Aninatul Fuadah (105100200111030) Ineke de Elda Ayumi (105100200111048) Ferys Ika Oktavia (105100201111018)
Masalah dalam produksi pertanian Ketersediaan Air Keterbatasan Lahan Teknologi dan Alat Produksi Sumber Daya Manusia Modal Manajemen
Air Air merupakan faktor utama dalam permasalahan produksi pertanian terutama di daerah yang memiliki curah hujan yang rendah
Irigasi Pengelolaan irigasi adalah kunci untuk memperoleh pertumbuhan yang menguntungkan dengan tidak adanya pemborosan air Cara pemberian air irigasi Lewat permukaan (Surface Irrigation) Langsung ke bawah permukaan (Sub Surface Irrigation) Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle Irrigation) Irrigasi tetes (Trickle Irrigation)
Manickasundaram dkk. (2002) Irigasi Tetes Manickasundaram dkk. (2002) peningkatan hasil singkong melalui irigasi tetes 75% dari irigasi permukaan Selvaraj dkk, (1997) hasil rimpang segar (kunyit) pada irigasi tetes 80% lebih unggul di bandingkan dengan irigasi permukaan pada 0,90 IW / CPE rasio melalui sistem irigasi tetes terjadi peningkatan hasil tebu sebanyak 32% di atas metode permukaan Bhardwaj (2001) 100 persen peningkatan hasil dalam pisang, 40 sampai 50 persen pada tebu, delima dan 25 persen pada anggur dan kapas melalui metode irigasi tetes
Penelitian pada mentimun dan tomat Penelitian pada tanaman mentimun dan tomat dengan menggunakan irigasi tetes untuk menguji teknik penyaluran air, yaitu melalui permukaan atau sub-permukaan. Penelitian dilakukan menggunakan 2 blok yang tertutup rapat dengan plastik dan pagar kawat.
Proses Pembuata alur kedalaman ± 10 cm Pipa diletakkan pada alur Timun atau tomat ditanam pada 6-8 cm berdekatan dengan lubang air
Faktor yang menyebabkan kegagalan distribusi keseragaman dalam irigasi tetes adalah masalah plugging yang berkaitan dengan kecocokan emitter untuk semua distribusi air. Dalam irigasi mikro-sistem ditandai oleh emitter dengan nozel yang sempit
Penyumbatan emitor secara langsung berkaitan dengan kualitas air irigasi, yang muncul karena tersuspensi oleh padatan, konstitusi air kimia dan kegiatan mikro-organisme di air. Oleh karena itu disebut faktor yang memiliki pengaruh kuat pada tindakan pencegahan yang akan diambil untuk mencegah penyumbatan dari emitter
Karena pengaruh suhu dan pH perairan, emiter memainkan peran utama dalam masalah penyumbatan dan perubahan aliran. Hasil tes yang dilakukan untuk menentukan nilai kinerja ini menujukkan bahwa peningkatan arus emitor dengan aplikasi tekanan meningkat. Kompensasi tekanan emiter diharapkan pada aliran debit air 41/jam di bawah tekanan 100 kPa.
Pengaruh Tektologi Permasalahan produksi pertanian Teknologi irigasi tetes Teknologi yang semakin meningkat
Proses Redistribusi Irigasi Tetes Tanah dibajak dengan kedalaman 1,5 m Dipahat sampai kedalaman 30 cm Tabung tetes dipasang dibawah permukaan tanah ± 6 cm Garis tetes dibawah permukaan dengan diameter 16 mm, ketebalan dinding 8 mm, jarak emitor 30 cm Pipa dipotong menjadi 3 bagian, dan dialiri air dan diukur perpindahan air.
Kategori utama irigasi tetes Filter Injektor kimia Pipa Tabung Katub penyiraman Regulator
Keuntungan Irigasi Tetes Meningkatkan produksi dan hasil pertanian Meningkatkan kualitas dan keseragaman produksi tanaman Mempercepat kematangan tanaman Penggunaan air yang lebih efisien
TERIMA KASIH