PATOLOGI SISTEM PENCERNAAN (TRACTUS DIGESTIVUS) By: Pipit Murniati S.Kep., Ners
Gastrointestinal System Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, tenggorokan (pharynx), kerongkongan (esophagus) , lambung (stomach), usus halus (small intestine), usus besar (large intestine), rectum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Gastrointestinal Anatomy
Macam-Macam Penyakit
1. Rongga Mulut Kelainan Kongenital Lesi Peradagan dan Ulseratif Labioschisis dan Palatoschisis Fordyce Tyroid Lingual Lesi Peradagan dan Ulseratif Ulkus Aftosa Infeksi Virus Herpes (Stomatitis Herpetika) Leukoplakia Kanker Rongga Mulut dan Lidah Kista Rongga Mulut Penyakit Kelenjar Liur Sialadentis (Peradangan Kelenjar Liur) Pleomorphic adenoma (Tumor Kelenjar Liur) Gigi, Gusi dan Periodonti Caries Gigi Ginggivitis Periodontitis
Labioschisis dan Palatoschisis Merupakan kegagalan tumbuh bibir maupun palatum yang bersifat sporadik maupun turunan.
Fordyce Oral Adalah : kelenjar sebasea di mukosa oral, kadang-kadang kelenjar sebasea ini mengalami hiperplasia sehingga terbentuk lesi nodular. Fox Fordyce Disease : di area scrotum poros dari penis atau pada labia Pengobatan bisa laser (menurut jurnal dari luar negeri)
Thyroid Lingual Lingual tiroid adalah penyimpangan embriologis yang ditandai dengan adanya letak jaringan tiroid yang berada di posterior lidah (pretracheal) Jurnal tahun 2004 : Kubilay K. Metin, MD, Mahmut YILDIZ, MD, Onur ODABAŞI, MD Departemen THT, Universitas Adnan Menderes, Aydın, Turki
Ulkus Aftosa / Canker Sore Merupakan lesi yang berupa ulkus kecil yang berukuran <5 mm, nyeri & dangkal
Infeksi Virus Herpes (Stomatitis Herpetika) Stomatitis herpetika adalah infeksi yg sangat sering ditemukan yang disebabkan oleh virus herpes simplek (HSV) tipe 1.
Leukoplakia Adalah suatu bercak/plak mukosa keputihan berbatas tegas yang disebabkan oleh penebalan epidermis atau hiperkeratosis. Etiologinya belum diketahui pasti, namun ada beberapa hipotesa al. : Merokok Penyalahgunaan alkohol Pnggunaan obat kumur yg berlebihan Radiasi Mikroorganisme trauma HAIRY LEUOPLAKIA : Ada beberapa bentuk spt rambut, bergelombang atau plak DAN BENTUKNYA LEBIH TIDAK TERATUR
Kanker Rongga Mulut dan Lidah Adalah : Karsinoma yang terletak di sekitar rngga mulut
Abses Menahunsel-sel Epithel Melekat pada tepi abses kista. Kista Rongga Mulut Adalah Rongga patologis dalam jaringan keras/lunak berisi cairan/semi cairan dikelilingi membrane epithel (epithelial lining) Etiologi : Proses Peradanga/infeksi, Trauma, Gangguan Pertumbuhan, Obstruksi/retensi kelenjar liur Patogenesis : Sel-sel epithelial proliferasi sel-sel tengah makin jauh dari tepi (sumber makanan) degenerasi mencair kista kecil Proliferasi kista besar. Jaringan Granulasi ( mengandung sel-sel peradangan)proliferasi Aksi enzimlarutkista kecil bersatukista besar Abses Menahunsel-sel Epithel Melekat pada tepi abses kista.
Sialadenitis (Peradangan Kelenjar Liur) Adl peradangan kelenjar liur mayor yg dsbbkan oleh bakteri, virus, atau proses autoimun. Yang dominan dr penyebab adlh infeksi virus gondongan (mumps) yg menyebbkan pembesaran semua kelenjar liur utama terutama kelenjar parotis. Kelenjar ini terasa panas, membengkak, nyeri tekan dan merupakan tempat serangan nyeri hebat sewaktu makan
Pleomorphic Adenoma (Tumor Kelenjar Liur) Kelenjar liur menghasilkan berbagai tumor . 80% tumor terjadi di kelanjar parotis dan sisanya di submandibula. Apapuntipenya tumor ini menyebabkan pembengkakan di sudut rahang
Caries Gigi Adalah : Suatu kedaan berupa degradasi jaringan keras gigi, enamel dan dentin oleh metabolit asam yang merupakan fermentasi karbohidrat terutama gula, oleh bakteri mulut. Etiologi : kurangnya kebersihan
Ginggivitis Adalah : Radang pada jaringan ginggiva yg bs bersifat akut, subakut, dan kronik. Biasanya krnik diemukan pada usia lanjut
Periodontitis Mrpkan kelanjutan ginggivitis simpleks yg kemudian meluas ke cementum, ligamentum periodontal, serta menyebabkan destruksi tulang alveola gigi.
2. Pharynx Faringitis Mrpkan peradangan pd dinding faring Etiologi : virus, bakteri, alergi, trauma, toksin
2. Esophagus Gangguan Anatomik dan Motorik Esofagitis Hernia Hiatus Akalasia Laserasi (Syndrom Mallory-Weiss) Varises Esofagitis Esophagus Barrett Ca. Esophagus
Hernia Hiatus Kondisi medis yang ditandai dengan penonjolan bagian atas lambung yang masuk ke dalam dada melalui diafragma dan menyebabkan segmen lambung membesar ke atas diafragma.
Akalasia Akalasia berarti “gagal relaksasi” kelainan motorik dari otot polos esofagus, dimana terjadi gangguan peristaltik otot esofagus yang menyeluruh disertai gangguan otot lingkar esofagus bagian bawah, gagal untuk relaksasi secara sempurna, sehingga mengakibatkan gangguan pengosongan esofagus.
Laserasi (Syndrom Mallory-Weiss) Robekan longitudinal pada esofagogastrik. Sering ditemukan pada pecandu alkohol dan klien dengan muntah hebat pada penyakit akut.
Ca. Esophagus Di esophagus jg dpt timbul tumor jinak bahkan karsinoma yg berasal dr mukosa skuamosa. Ca. Esophagus terdiri dr Ca. Sel skuamosa dan adenokarsinoma
Morfologi : Ca. Sel skuamosa didahului oleh prodoma lama displasia epitel mukosa, lesi awal tampak sbg penebalan mirip plak kecil dan putih/abu-abu di mukosaperkembangan sel karsinoma muncul kanker invansif dalam bbrp tahun Adenokarsinoma berasal dr mukosa displastik yg melapisi eshophagus barret, tampak sbg bercak datar atau meninggi pd mukosa yg utuh berkembang mnjdi massa nodular yg mmbesar. biasanya terletak di sepertiga distal esophagus dan menginvasi kardia lambung didekatnya
3. Lambung (Stomach) Gastritis Ulkus Lambung Tumor Gastritis Akut Gastritis Kronis Ulkus Lambung Ulkus Peptikum Ulkus Lambung Akut Tumor Polip Lambung Ca. Lambung
Gastritis Akut Proses peradangan mukosa akut yang bersifat transien. Peradangan ini mungkin disertai perdarahan bahkan terlepasnya epitel mukosa superfisial (erosi)
Gastritis Kronis Peradangan mukosa kronis yang akibatnya menyebabkan atrofi mukosa atau metaplasi epitel
Ulkus Lambung Akut Merupakan defek mukosa lambung yang bersifat lokal dan akut. Biasa disebut Stress Elcer, karena biasanya etiologi dr stress lambung. Misalnya : trauma berat (tindakan bedah mayor, sepsis), luka bakar (asidosis sitemik), pajanan kronis obat yang mengiritasi lambung
Ulkus Peptikum Defek pada mukosa saluran cerna (lambung maupun duodenum) yang meluas melalui mukosa muskularis hingga submukosa atau lebih dalam dan bersifat kronis. Karena proses penyembuhannya lama
Polip Lambung Merupakan nodus/massa yang menonjol lebih tinggi drpd mukosa disekitarnya
Ca. Lambung Ca Lambung memperlihatkan 2 tipe morfologik yang dsebut intestinal dan difus. Intestinal : sel mukus lambung yg mengalamai metaplasia intestinal pada gastritis kronis. (lebih sering terjadi). Etiologi : makanan asap (karsinogenik), Gastritis kronis, infeksi helicobacter pylori, kelainan anatomi akibat gastrectomi, difus : timbul dr sel mukus lambung asli dan tidak berkaitan dengan gastritis kronis Etiologinya belum diketahui. Salah satu hipotesisnya mutasi Herediter-E kaderin (namun jarang terjadi)
4. Usus Halus & Usus Besar
Hirschsprung (Megakolon Kongenital) Penyakit Hirschprung adalah kelainan kongenital dimana tidak dijumpai pleksus Aurbachii maupun pleksus Meissner pada kolon yang mengakibatkan hambatan gerakan peristaltik, sehingga akan terjadi ileus fungsional. kolostomi
Hemoroid Dilatasi varises pleksus vena submukosa anus dan perianus Etiologi : mengejan saat BAB pd konstipasi kronis, statis vena saat kehamilan, Hemoroid Interna : diatas garis anorectum dan merupakan vena hemoroidiaklis superior Hemoroid eksterna : dibawah garis anorectum dan merupakan pelabaran pleksus hemoroidilis inferior
Diare & Disentri Diare : Mrpkn peningkatan :massa tinja, frekuensi BAB dan fluiditas (tingkat keenceran) tinja . pembentukan feses melebihi 250 gr/hari, mengandung air 75%-95% Disentri : Diare yang berdarah, jumlahnya sedikit dan menimbulkan nyeri Klasifikasi Diare : Diare Sekretorik : sekresi cairan yg isotonik dgn plasma. Menetap meski puasa Diare Osmotik : gaya osmotik berlebihan mereda dgn puasa Penyakit eksudatif : keluarnya tinja purulen berdarah yg menetap meskipun saat puasa Malabsorbsi : keluarnya tinja dlm jumlah besar sidertai peningkatan osmolaritasakibat nutrien dan kelebihan lemak yg tdk diserap Gangguan Motilitas : sangat bervariasi dlm hal pengeluaran tinja, volume, konsistensi
Ca. Colorectum Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut Ca colon, bila mengenai di rektum, maka disebut Ca Rctum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut ca colorectum.
5. Apendiks Apendiksitis Akut Tumor Apendiks
Apendiksitis Akut Adalah peradanan yang terjadi pada apendiks Morfologi : pembuluh subserosa mengalami bendungan & terdapat infltrat neutrofilik perivascyuler ringanReaksi peradangan mengubah serosa yang normal berkilap menjadi membran yang berwarna merah, granular & suramPerubahan ini merupakan apendisitis akut dini Stadium selanjutnya eksudat neutrofilik yg hebat menghasilkan reaksi fibrinopurulen diatas serosa peradangan memburuk terjadi abses didinding usus, disertai ulserasi dan nekrosis di mukosa Apenndisistis Supuratif Akut Stadium lanjut, daerah ulkus berwarna hijau nekrosis gangrenosa diseluruh dinding hingga ke serosa Apendisitis Gangrenosa Akut diikuti ruptur dan peritonitis supurativa
6. Rectum Konstipasi (Sembelit) Suatu batasan dari konstipasi diusulkan oleh Holson, meliputi paling sedikit 2 dari keluhan di bawah ini dan terjadi dalam waktu 3 bulan : a. konsistensi feses yang keras; b. mengejan dengan keras saat BAB; c. rasa tidak tuntas saat BAB, meliputi 25% dari keseluruhan BAB; d. frekuensi BAB 2 kali seminggu atau kurang. International Workshop on Constipation berusaha lebih jelas memberikan batasan konstipasi. Berdasarkan rekomendasinya, konstipasi dikategorikan dalam dua golongan : konstipasi fungsional, konstipasi karena penundaan keluarnya feses pada muara rektisigmoid. Konstipasi fungsional disebabkan waktu perjalanan yang lambat dari feses, sedangkan penundaan pada muara rektosigmoid menunjukkan adanya disfungsi anorektal. Yang terakhir ditandai adanya perasaan sumbatan pada anus.
No Tipe Kriteria 1 Konstipasi Fungsional Dua atau lebih dari keluhan ini ada paling sedikit dalam 12 bulan : - mengedan keras 25% dari BAB - feses yang keras 25% dari BAB - rasa tidak tuntas 25% dari BAB - BAB kurang dari 2 kali per minggu 2 Penundaan pada muara rektum - hambatan pada anus lebih dari 25% BAB - waktu untuk BAB lebih lama - perlu bantuan jari-jari untuk mengeluarkan feses
Penggabungan 2 usus yg sehat setelah usus yg sakit dipotong Term Definitions Anastomosis Penggabungan 2 usus yg sehat setelah usus yg sakit dipotong Antiemetics Control nausea and vomiting Antispasmodics Decrease gastrointestinal spasms Appendicitis Inflammation of the appendix, usually due to obstruction or infection Ascites Accumulation of serous fluid in the abdomen Barium enema Radiographic examination of the rectum and colon following enema administration of barium sulfate (contrast medium) into the rectum; also called lower GI series Cachexia Penurunan masa otot dan kelemahan karena penyakit serius
Chronic, irreversible, degenerative disease of the liver Colostomy Term Definitions Cirrhosis Chronic, irreversible, degenerative disease of the liver Colostomy Creation of an opening of some portion of the colon through the abdomnial wall to its outside surface in order to divert fecal flow to a collection pouch Dysentery Inflammation of the intestine, especially the colon, possibly caused by ingesting water or food containing chemical irritants, bacteria, protozoa, or parasites, that results in bloody diarrhea Dyspepsia Nyeri atau rasa tidak nyaman opada perut Dysphagia Kesulitan makan
Esophagogastroduodenoscopy Term Definitions Esophagogastroduodenoscopy An examination of the lining of the esophagus, stomach, and upper duodenum with a small camera (flexible endoscope) which is inserted down the throat. Flatus Gas in the GI tract; expelling of air from a body orifice, especially the anus GERD Backflow of gastric contents into the esophagus due to a malfunction of the sphincter muscle at the inferior portion of the esophagus Halitosis Offensive or "bad" breath Hematemesis Vomiting of blood Irritable Bowel Syndrome Symptom complex marked by abdominal pain and altered bowel function (typically constipation, diarrhea, or alternating constipation and diarrhea) for which no organic cause can be determined; also called spastic colon Melena Passage of dark-colored, tarry stools, due to the presence of blood altered by intestinal juices Peristalsis Progressive, wavelike movement that occurs involuntarily in hollow tubes of the body, especially the GI tract
or inability to eat (adjective, anorectic, anorexic). Bulimia Term Definition Ultrasonography Image produced by using high-frequency sound waves and displaying the reflected "echoes" on a monitor (A computer analyzes the reflected echos and converts them into an image on a video monitor.) Anorexia Loss of appetite. Anorexia nervosa is a psychologically induced refusal or inability to eat (adjective, anorectic, anorexic). Bulimia Kelainan cara makan,. Makan berlebih kemudian dikeluarkan kembali
Infrequency or difficulty in defecation and the passage of hard, Term Definition Constipation Infrequency or difficulty in defecation and the passage of hard, dry feces irritable bowel syndrome (IBS) A chronic stress-related disease characterized by diarrhea, constipation, and pain associated with rhythmic contractions of the intestine. Mucous colitis; spastic colon. Megacolon An extremely dilated colon. Usually congenital but may occur in acute ulcerative colitis. Obstipation Extreme constipation nasogastric (NG) tube Tube that is passed through the nose into the stomach (Fig. 12-12). May be used for emptying the stomach, administering medication, giving liquids, or sampling stomach contents
TERIMA KASIH