Abortus Habitualis Reccurent Miscarriage Dr. Tonny Ertiatno, SpOG(K)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penjelasan visual akan proses kuret
Advertisements

Gangguan sistem Reproduksi
Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat
Gawat Darurat Maternal
SIKLUS MENSTRUASI & GANGGUAN HAID
Kelahiran prematur Kelompok 7 :.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
Yoni mai putri 2b Askeb 4 patologi
KEHAMILAN 22 Desember 2015.
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA
OLEH NI WAYAN KASIH OM SWASTIASTU.
Asrina rahman
KEHAMILAN GANDA, KELAINAN AIR KETUBAN (KPD, OLIGOHIDRAMNION DAN POLIOHIDRAMNION) VENA ANISA
DIAGNOSA KEHAMILAN.
IMUNISASI.
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
MENSTRUASI : Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
KELAINAN LAMANYA KEHAMILAN
oleh: susri syahjana putri
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
Sindroma Ovarium Polikistik (PCOS)
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
Definisi cytomegalovirus atau lebih sering disebut dengan cmv adalah infeksi opurtunistik yang berhubungan dengan HIV. virus ini juga merupakan anggota.
KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN
ABORTUS.
KOMPLIKASI DAN PENYAKIT KEHAMILAN TRIMESTER I DAN II (ABORTUS )
ABORSI.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ASKEB IV PUTRI IDOLA II.B.
Komplikasi dan penyakit kehamilan TM I dan II
Infertilitas BY: SY. SITI ROBIAH
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN KOMPLIKASI & PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS Oleh : Monarisa, S.Si.T.
Dr Tonny Ertiatno, SpOG(K)
3.
Abortus komplit.
ASKEB IV ABORTUS Nindy kharisma zomi
R Corneawaty Chanira I B
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
NAMA : SYUKRIA ANGELA RESHA TINGKAT : II B NIM :
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Asuhan kebidanan pada infertilitas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
ALIFANDI ACHMAD GARDADIEN PRADNYA DILA DARA NURSANTI
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Purwodadi
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Missed abortion.
dr. Syahrir Abdurrasyid SpOG
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
Oleh : Dr. H. Endang Ma’ruf, Sp.OG
Gangguan sistem Reproduksi
Perdarahan Diluar Haid
Kehamilan Beresiko.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
OLEH Ns. ANGGA ARFINA, S.Kep ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS.
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
ABORTUS NAMA:INDERYETA DAUNDI NIM :AO PENGERTIAN Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
BY ASMAUL HUSNA,S.ST.,M.Kes
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
RUPTURA SINUS MARGINALIS
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Transcript presentasi:

Abortus Habitualis Reccurent Miscarriage Dr. Tonny Ertiatno, SpOG(K) Keguguran Berulang Abortus Habitualis Reccurent Miscarriage Dr. Tonny Ertiatno, SpOG(K)

Definisi Keguguran berulang (recurrent miscarriage) adalah kejadian keguguran yang terjadi paling tidak sebanyak 2x atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan <20 minggu dengan berat janin <500 g

Klasifikasi Keguguran Preembrionik dan Embrionik Keguguran yang terjadi pada usia kehamilan <8 minggu dimana aktivitas jantung janin belum teridentifikasi Keguguran Janin Terjadi kematian janin pada usia kehamilan 8-20 minggu dimana aktivitas denyut jantung janin tidak teridentifikasi Keguguran Trimester 2 Keguguran terjadi pada usia kehamilan antara 12-20 minggu namun ditandai dengan janin yang masih hidup, dilatasi servik dan ketuban pecah

Etiology Kelainan Kromosom Orang tua : Translokasi resipokal, Translokasi Robetsonian, Inversi, Aneuploidi kromosom sex dan Supernumary chromosome Janin : Turner Syndrome, Trisomi 13,14,15,16,21(Down Syndrome) ,22 dan Monosomi kromosom X

Sindroma Antibodi Antifosfolipid Kumpulan gejala berupa trombosis yang menyebabkan komplikasi dalam kehamilan Komplikasi berupa Preeclampsia berat,Eclampsia dan insufisiensi plasenta Ditandai dengan : Peningkatan titer Antibodi Anticaridiolipin (IgG/IgM) > 40 MPL/GPL atau peningkatan >3x nilai kontrol yang menetap selama 12 minggu Peningkatan Anti β glikoprotein (IgG/IgM) berasal dari serum >3x nilai kontrol yang menetap selama 12 minggu Peningkatan Lupus Anticoagulan (LA)

PCOS (Policystic Ovarium Syndrome) Gejala : Hiperandrogen,hirsutisme,obesitas,hiperinsulin,siklus anovulasi Gambaran USG Volume ovarium >9ml >10 folikel dengan diameter 2-8mm Peningkatan densitas struma Terjadinya keguguran banyak kaitannya dengan resistensi insulin dan H

Faktor Infeksi Lysteria Monocytogenes, Mycoplasma Hominis, Ureaplasma Urealyticum, Toxoplasma Gondii ,Virus herpes simplex, cytomegalovirus, rubella Terjadi metabolisme toksik,endotoksin,eksotosin atau sitokin yang berdampak pada janin Menyebabkan kematian janin dan cacat janin Infeksi plasenta menyebabkan insufisiensi placenta Infeksi kronik pada endometrium yang menganggu proses implantasi Amnionitis Memacu perubahan genetik dan anatomik embrio

Trombofilia Terjadi trombosis aliran darah karena gangguan pembekuan darah : Activated Protein C Resistance (APCR) Protein S deficiency Protein C deficiency Prothrombin mutation Antithrombin III deficiency Hiperkoagulasi yang terjadi mengakibatkan terjadinya insufisiensi aliran darah menuju plasenta yang berakhir dengan kematian janin Evaluasi Pemeriksaan : Prothrombin Time (PT), Activated Partial Trombhin Time (aPTT), Fibrinogen, D-dimer dan Agregasi Trombosit

Reaksi aloimun maternal pada janin Sistem imun ibu menolak janin karena dianggap benda asing. Terjadi karena kegagalan placenta menghasilkan Th2 yang dapat menghambat Th1 yang mengadakan reaksi antigen-antibodi dari janin yang didapat dari ayah Insufiensi estrogen saat kehamilan,estrogen berfungsi sebagai imunosupresif Th1

Mioma uteri dan endometriosis Defek anatomik uterus Diketahui sebagai penyebab komplikasi obstetrik. Insiden kelainan bentuk uterus berkisar 1/200 sampai 1/600 perempuan dengan riwayat abortus, dimana ditemukan anomaly uterus pada 27% pasien. Penyebab terbanyak abortus karena kelainan anatomik uterus adalah septum uterus (40 - 80%), kemudian uterus bikornis atau uterus didelfis atau unikornis (10 - 30%). Mioma uteri dan endometriosis

Terjadinya anomali arteria uterina Hal ini akan mengganggu peredaran darah ke daerah inplantasi buah kehamilan sehingga mudah abortus.  Patogenesis yang sama bila terjadi gangguan anatomis yang didapat seperti pada keadaan leiomioma terutama yang submukosa dan endometriosis. Pada endometriosis selain faktor anatomis juga terjadi faktor immunologi.

Inkompentensia servik Hiperprolaktin Hipotiroid Penelitian menunjukan bahwa 2% dari pasien keguguran mengalami hipotiroid Diabete Melitus Wanita hamil dengan HbA1c yang tinggi meningkatkan resiko abortus dan malformasi dari janin Defek fase luteal Diisebabkan oleh sekresi progesteron dari corpus luteum yang tidak memadai , dan menyebabkan endomentrium belum siap untuk menerima implantasi dan atau ketidak mampuan untuk mempertahankan kehamilan ada Inkompentensia servik Hiperprolaktin

Manajemen Pengelolahan Melakukan anamnesa untuk mencari faktor-faktor penyebab keguguran berulang : Riwayat penyakit terdahulu : Kapan  abortus terjadi. Apakah pada trimester pertama atau pada trimester berikutnya adakah penyebab mekanis yang menonjol. Mencari kemungkinan adanya toksin, lingkungan dan pecandu obat (naza). Infeksi ginekologi dan obstetri. Gambaran asosiasi terjadinya “antiphospholipid syndrome ( thrombosis, autoimmune phenomena, false-positive tests untuk syphilis) Faktor genitika antara suami istri ( consanguinity ). Riwayat keluarga yang pernah mengalami terjadinya abortus berulang dan sindroma yang berkaitan dengan kejadian abortus ataupun partus prematurus yang kemudian meninggal. Pemeriksaan diagnostik yang terkait dan pengobatan yang pernah didapat.

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik secara umum Pemeriksaan ginekologi Pemeriksaan laboratorium Screning kariotyping kromosom orang tua Histerosangografi diikuti dengan histeroscopi atau laparoskopi bila ada indikasi Biopsi endometrium pada fase luteal Pemeriksaan hormon TSH dan antibodi anti tiroid Antibodi antiphospholipid  ( cardiolphin, phosphatidylserine ) Lukpus antilogulan ( “a partial thromboplastin time or Russell Viper Venom “ ) Pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit Kultur cairan serviks ( mycoplasma, ureaplasma,chlamdia) bila diperlukan.

Penanganan Kelainan Kromoson :Konseling dan Skrining pranatal Kelainan Metabolik : Kontrol gula darah (metformin), agonis dopamin (hiperprolaktin) Hiperkoagulasi : Antikoagulan dan Anti agregasi Infeksi : Antibiotika Kelainan Uterus : Pembedahan Kelainan Servik : Sirklase

Thank YOU